Selasa, 28 April 2020

KETIKA KURANG BERSERAH DIRI


Zaman kini adalah zaman digital. Semua serba cepat. Jika dulu berlaku asas siapa yang kuat dialah yang menang, di zaman kini siapa yang cepat dialah yang menang. Yang cepat akan mengalahkan yang lambat. Karena itu, manusia dihargai dari kecepatan kinerjanya. Dalam dunia kerja, kecepatan menjadi perhatian utama. Dan karena mesin bisa lebih cepat daripada tenaga manusia, tak heran banyak perusahaan lebih menggunakan mesin ketimbang tenaga manusia.
Tuntutan kecepatan ini membuat manusia hidup dalam derap waktu yang super sibuk. Memang terlihat seakan manusia menghargai waktu. Namun di balik itu ada segudang kecemasan jika tidak mengimbangi kecepatan perputaran roda waktu. Terlambat sedikit, maka bisa digilas roda sang waktu. Maklum, manusia dihargai dari kecepatannya.
Kisah di bawah ini dapat memberi inspirasi bagi kita di zaman yang serba cepat.
Selasa pagi, pukul 09.30 WIB, seperti biasa jalan Imam Bonjol dilewati sebagian besar warga Jakarta. Saya menyetir tergesa-gesa, dan sudah hampir terlambat rapat penting di pusat Jakarta. Saat itu, waktu menunjukkan “3 in 1”. Saya menggerutu kecil. “Jamnya nanggung. 30 menit lagi sudah selesai, tapi jika menunggu 30 menit, saya bisa terlambat satu jam.”

INI ALASAN UNTUK MELUPAKAN MANTAN KEKASIH


Hampir setiap orang pernah mengalami masa pacaran. Karena itu, bisa dibilang bahwa hamper setiap orang punya pacar. Pacaran merupakan bagian dari kehidupan manusia. Setiap manusia tentulah pernah merasakan dan menjalani masa pacaran. Pacaran bisa menjadi batu loncatan ke jenjang pertunangan atau bahkan pernikahan. Akan tetapi, tak sedikit juga mereka yang pacaran mengalami kegagalan.
Putus saat pacaran adalah wajar dan biasa. Setiap masa pacaran selalu terbuka peluang untuk putus. Tidak ada yang langgeng dalam berpacaran. Putus saat pacaran biasanya disebabkan karena tidak ada kecocokan hati. Adalah lebih baik putus saat pacaran, ketimbang putus setelah menikah, apalagi bila menikah dalam Gereja Katolik. 
Akan tetapi, ada yang merasa sulit untuk menerima kenyataan putus pacaran. Mungkin relasi pacarannya sudah terlanjur intim. Misalnya, sudah melakukan hubungan seks, atau bahkan sudah hamil. Karena itu, tak sedikit orang yang mengalami diputus-cinta oleh kekasih menempuh jalur nekat seperti bunuh diri.
Mantan kekasih terkadang sulit untuk dilupakan, mantan kekasih terkadang selalu membayangi hidup. Semakin kita ingin melupakan mantan kekasih maka akan semakin sulit kita untuk melupakannya. Ada banyak alasan kenapa kita sulit untuk melupakan mantan kekasih. Masa-masa indah bersama mantan kekasih biasa akan selalu terbayang dalam ingatan. Namun melupakan mantan kekasih mempunyai nilai positif.