Kata
“adven” berasal dari bahasa Latin, dari kata “adventus” yang berarti
kedatangan. Kata ini dipakai sebagai
suatu masa menjelang perayaan natal. Fokus masa adven ada pada kedatangan Yesus,
baik untuk kedatangan-Nya di akhir zaman maupun kedatangan pada hari raya
natal. Umat diajak untuk mempersiapkan diri menyambut kedatangan itu. Jadi,
masa adven dikenal juga sebagai masa penantian akan kedatangan Tuhan.
Sejarah Masa Adven
Sejarah
asal mula adven sangat sulit ditentukan dengan pasti. Yang pasti adalah tradisi
adven bukan berawal dari Gereja Katolik Roma, melainkan dari tradisi Gereja
Katolik Timur. Dalam Gereja Timur ini, tradisi adven dilakukan sebagai bentuk
persiapan pesta Epifani, yang jatuh pada 6 Januari. Salah satu wujud
persiapannya adalah dengan berpuasa, sebagaimana biasanya tradisi masa
prapaskah.
Santo Hilarius dan Poitiers (367) dan Konsili Saragossa di Spanyol (380 – 381)
menetapkan tiga minggu masa puasa sebelum hari raya Epifani. Paus Leo Agung
(440 – 461) pernah berbicara soal ‘masa puasa pada bulan kesepuluh’ (yaitu
bulan Desember) sebelum hari natal.
Pada
tahun 581, Konsili lokal Marcon (Perancis) menetapkan bahwa mulai tanggal 11
November hingga hari natal, umat berpuasa pada hari Senin, Rabu dan Jumat. Ketentuan
ini diilhami oleh peraturan masa prapaskah. Meski awalnya ketentuan ini hanya
berlaku di Gereja Perancis saja, namun lama-kelamaan praktek ini menyebar ke beberapa
negara, seperti Inggris.