Selasa, 05 Maret 2019

TULISAN-TULISAN TENTANG RABU ABU


BESOK, 6 Maret 2019, dalam kalender Gereja Katolik dikenal sebagai hari Rabu Abu. Bagi umat katolik seluruh dunia Rabu Abu berarti awal memasuki masa pra-paskah dan masa puasa, dimana umat akan ditandai dengan abu di dahinya. Dua masa ini dilihat sebagai masa persiapan untuk menyambut Hari Raya Paskah. Secara rohani, masa persiapan ini dikenal juga sebagai kesempatan retret agung bagi umat katolik.
Sejak tahun 2013 budak-bangka.blogspot banyak menurunkan tulisan seputar masa pra-paskah atau masa puasa ini. Tulisan-tulisan itu adalah:
DEMIKIANLAH tujuh tulisan dalam blog budak-bangka. Kalau mau membaca, langsung saja klik pada judul tulisannya. Selamat membaca!!!

MISA MINGGU PADA SABTU SORE


Mengikuti perayaan ekaristi pada hari Minggu merupakan suatu kewajiban bagi umat katolik. Kewajiban ini tertuang dalam sepuluh perintah Allah (kuduskanlah hari Tuhan) dan lima perintah Gereja (ikutilah misa pada hari Minggu dan hari raya wajib lainnya). Memang sebenarnya kata “wajib” kurang tepat dikenakan pada mengikuti aktivitas ini, karena ekaristi sebenarnya adalah kebutuhan.
Di kebanyakan gereja di Indonesia, perayaan ekaristi hari Minggu diselenggarakan pada Sabtu sore. Pelaksanaan misa pada Sabtu sore ini terjadi karena beberapa faktor seperti keterbatasan tenaga pastoral (imam) dimana jumlah gereja yang dilayani cukup banyak atau umatnya sangat banyak sehingga gereja tak mampu menampung sekali untuk satu misa.
Akan tetapi pelaksanaan misa pada Sabtu sore sering menimbulkan pro – kontra di tengah umat. Masih ada umat yang berpikir bahwa perayaan ekaristi yang diadakan pada Sabtu sore tidak sama nilainya dengan ekaristi hari Minggu. Dengan kata lain, umat yang ikut perayaan ekaristi hari Sabtu sore belum melaksanakan kewajibannya untuk menguduskan hari Tuhan dan mengindahkan perintah Gereja. Karena itu, umat yang ikut misa pada Sabtu sore harus mengikuti juga misa atau ibadat pada Minggu pagi.
Pendasaran Ekaristi Sabtu Sore
Pertama-tama harus disadari bahwa Gereja Katolik tidak hanya memakai perhitungan penanggalan berdasarkan pergerakan matahari (solar system) saja, melainkan juga bulan (lunar system). Jika solar system menghitung hari dimulai dari pukul 24.00 atau pukul 00.00, hitungan hari berdasarkan sistem pergerakan bulan dimulai dari sore hari ketika matahari mulai terbenam.
Adakah dokumen-dokumen Gereja yang menunjang pendasaran ekaristi pada Sabtu sore ini?