Jumat, 18 Januari 2013

Romo Bohong

Selasa pagi Romo Adrian misa di biara suster bersama anak-anak asrama. Sambil menunggu para suster selesai ibadat pagi, romo ngobrol dengan anak-anak di depan biara.

Anak 1           : Romo pakai apa ke sini?

Romo             : Pakai motor.

Semua mata mereka langsung terarah ke samping biara, tempat biasanya romo memarkirkan kendaran. Mereka sepertinya ingin membuktikan ucapan itu. Dan memang mereka melihat Megapro terparkir di sana.

Anak 2           : Sepi ya tadi di jalan?

Romo             : Oya, emangnya hari ini ada acara apa ya?

Semua pada berpikir. Mereka saling bertanya satu dengan yang lainnya. Dan hampir serempak mereka sama-sama memberikan jawaban.

Semua           : Tidak ada acara khusus. Hari biasa saja.

Romo         : Koq, di jalan tadi ramai orang. Mulai dari mesjid agung itu sampai simpang mau ke gereja. Banyak orang berjalan

Tias                 : Mungkin lagi olahraga.

Romo             : Tidak biasanya. Baru kali ini. Uda itu seragam pula.

Maria             : putih ya?

Romo             : Ya.

Nana              : Hantu

Maria             : Mana ada hantu

Tias                 : Kakinya injak tanah, tak?

Romo             : Romo tak lihat.

Semua muka anak-anak sudah pada serius. Ada yang mulai takut.

Anak 1           : Romo ada sapa tak?

Romo             : Ada. Yang di simpang sini. Ketika romo mau belok.

Anak 1           : Dijawab tak?

Romo             : Ya.

Semua           : Dia jawab apa?

Romo             : Romo bohong! Kalian kena tipu. Romo bohong.....

Semua           : Yah...... dikerjain.......

by: adrian
Baca juga humor lainnya:

Orang Kudus 18 Januari: St. Priska

SANTA PRISKA, perawan & martir
Priska dikenal sebagai seorang puteri bangsawan Romawi. Pada umur 13 tahun ia ditangkap sdadu-serdadu Kaisar Claudius, lalu dipenggal kepalanya karena dengan tegas mempertahankan imannya. Hari kelahirannya dan kematiannya tidak diketahui dengan pasti.

Ada bermacam-macam cerita tentang Santa Priska, tetapi umumnya diketahui bahwa Priska dihormati sebagai seorang perawan dan martir di kalangan umat kristen Roma. Jenazahnya dikuburkan di katakombe Santa Priscilia di Jalan Salaria. Kira-kira Priska mempunyai hubungan erat dengan keluarga Acilli Glabriaone, di mana namanya cukup dikenal luas.

Terdapat sebuah gereja yang didirkan untuk menghormati Priska. Gereja ini dinamakan Gereja Santa Priska

Sumber: Orang Kudus Sepanjang Tahun

Renungan Hari Jumat Biasa I-C

Renungan Hari Jumat Biasa I, Thn C/I
Bac I : Ibr 4: 1 – 5, 11; Injil       : Mrk 2: 1 – 12

Sabda Tuhan hari ini mau berbicara soal perjuangan untuk mendapatkan keselamatan. Dalam bacaan pertama, penulis Surat Kepada Orang Ibrani mengartikan keselamatan itu dengan kata "perhentian". Bagi penulis warta keselamatan itu disampaikan juga kepada kita yang bukan Yahudi karena kita sudah menanggapinya dengan iman (ay. 2-3). Sekalipun dengan iman kita akan dapat menikmati janji keselamatan itu, penulis tetap mengajak kita untuk tetap berjuang. "Karena itu baiklah kita berusaha untuk masuk ke dalam perhentian itu, supaya jangan seorang pun jatuh karena mengikuti contoh ketidaktaatan itu juga." (ay. 11).

Keselamatan dalam Injil ditampakkan dalam gambaran kesembuhan dari belenggu penyakit. Adalah si lumpuh dan saudara-saudaranya yang mengharapkan "keselamatan" agar si lumpuh dapat sembuh. Mereka percaya pada Yesus ada "keselamatan" itu. Dan untuk mencapai "keselamatan" itu mereka harus berjuang.

Injil Markus mengungkapkan bagaimana perjuangan mereka. Dikatakan bahwa mereka membawa si lumpuh ke atap rumah, lalu membongkar atap rumah itu dan kemudian menurunkannya (ay. 4). Benar-benar perjuangan yang sungguh luar biasa. Mereka bukan hanya menanggung beban fisik (membongkar), melainkan juga psikis (diteriaki orang). Akan tetapi, justru dalam perjuangan itulah letak iman mereka. Di situlah Yesus melihatnya (ay. 5).

Sabda Tuhan hari ini mau mengatakan kepada kita bahwa iman saja belumlah cukup sebagai jaminan untuk keselamatan. Iman itu harus diperjuangkan dalam kehidupan ini. Tuhan menghendaki agar kita senantiasa menampilkan iman kita dalam perbuatan yang nyata.

by: adrian