Jumat, 30 Maret 2018

KEMATIAN YESUS DALAM AL QUR’AN

Umumnya orang Islam menyangkal bahwa Yesus atau yang bagi umat islam dikenal dengan nama Isa Almasih, tidak dibunuh dan tidak disalib. Keyakinan ini didasarkan pada pernyataan Al Qur'an surah An-Nisa ayat 157: "Dan karena ucapan mereka: Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah. Padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, selalu dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka benar-benar tidak tahu (siapa sebenarnya yang dibunuh itu), melainkan mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak yakin telah membunuhnya." 
Dari ayat itu terlihat jelas bahwa Yesus atau Isa tidak dibunuh dan disalibkan. Dengan kata lain, Yesus atau Isa Almasih tidak mati di kayu salib sebagaimana diyakini oleh orang kristen dan Yahudi. Jika bukan Yesus atau Isa, lantas siapa yang tergantung di kayu salib itu. Surah An-Nisa di atas mengatakan bahwa itu adalah orang yang menyerupai Yesus atau Isa. Karena itu, umumnya orang Islam mengatakan bahwa Isa atau Yesus tidak mati disalib; yang mati itu adalah orang lain yang diserupakan Isa. Sementara Yesus atau Isa sendiri langsung diangkat ke sorga (bdk. surah An-Nisa: 158).
Benarkah Yesus atau Isa Almasih tidak mati di kayu salib tapi langsung diangkat ke sorga seperti yang dikatakan Al Qur’an? Untuk menjawab pertanyaan ini, kami tidak akan mengambil argumen dari Alkitab, karena Alkitab dengan tegas mengatakan bahwa Yesus mati di kayu salib. Akan tetapi, bagi orang islam Alkitab sekarang sudah dipalsukan. Surah Al-Maidah: 41 dan surah Al-Baqarah: 75 sudah mengatakan demikian. Karena itu, pernyataan Alkitab bahwa Yesus atau Isa mati di katu salib adalah suatu kebohongan belaka. Kami juga tidak menggunakan catatan sejarah, meski catatan sejarah juga mengatakan Yesus mati di kayu salib. Entah Al Quran juga menyatakan catatan sejarah sudah dipalsukan.
Untuk menjawab persoalan di atas, kami akan menggunakan dasar Al Qur’an sendiri. Dengan kata lain, kami akan mengadu ayat-ayat Al Quran itu sendiri. Sekarang coba buka dan baca surah Maryam: 33. Di sana tertulis "Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari kelahiranku, pada hari wafatku, dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali".

FOTO-FOTO JAMBORE OMK KOBA #3

Senin, 26 Maret 2018

MENGENAL PERKAWINAN CAMPUR DALAM GEREJA KATOLIK

Agak miris mendengar berita orang katolik meninggalkan imannya karena pernikahan campur. Memang menikah adalah hak setiap orang. Setiap pribadi punya hak untuk menikah dengan siapa saja. Ada sesuatu yang ideal bahwa pernikahan itu terjadi di antara orang-orang seiman. Namun kita tak bisa menutup mata akan terjadinya perjumpaan antar manusia yang beda keyakinan. Perjumpaan itu dapat berakhir pada pernikahan.
Ketika masih pacaran, awalnya masing-masing pihak kukuh pada keyakinannya. Namun entah bagaimana, seringkali pihak katolik mudah mengalah dan akhirnya mengikuti kemauan pasangannya. Mereka dengan mudah meninggalkan imannya yang sudah didapatnya sejak kecil. Semangat militan untuk mempertahankan kekatolikan sangat lemah, ditambah minimnya pengetahuan akan iman katolik.
Padahal, terkait dengan perkawinan campur, hanya Gereja Katolik saja yang memberikan solusi bijak, yaitu menghormati keyakinan iman pasangan yang bukan katolik. Bentuk hormat itu terlihat dari tidak memaksakan pihak non katolik untuk masuk katolik. Gereja melarang kita untuk memaksa orang masuk katolik karena pernikahan. Semangat ini sejalan dengan semangat Kristus dan Para Rasul yang tertuang dalam dokumen Dignitatis Humanae. Dengan menikah di Gereja Katolik, pihak yang non katolik tidak harus masuk katolik. Hal ini berbeda dengan agama lain, yang meminta pihak lain harus ikut keyakinannya.
Oleh karena itu, kaum muda katolik hendaknya menggunakan solusi yang ada dalam Gereja Katolik. Jangan tinggalkan Gereja dan Kristus hanya demi pernikahan. Menikahlah secara katolik, karena dengan demikian masing-masing pihak akan tetap dengan imannya. Tinggal bagaimana membangun sikap saling menghormati dan menghargai perbedaan yang ada.
by: adrian

Jumat, 23 Maret 2018

MENGENAL NAMA BAPTIS ORANG KATOLIK

Setiap manusia pasti punya nama, entah satu kata atau beberapa kata. Nama menunjukkan identitas seseorang. Akan tetapi, nama tidak hanya sekedar menunjukkan identitas saja, melainkan memiliki makna yang berdampak pada hidup mereka yang menggunakannya. Ada harapan dan pesan tersembunyi di balik sebuah nama.
Orang katolik biasanya akan memberi nama pada anaknya pada saat baptis. Ini dikenal dengan nama baptis. Tradisi Eropa dulu memang tidak menemukan persoalan, karena kekristenan begitu dominan, merasuk dalam sendi-sendi kehidupan masyarakat. Nama anak yang diberi pada waktu baptis dapat dengan mudah menjadi nama dirinya di kemudian hari. Nama yang dipakai waktu pembaptisan dengan mudah menjadi nama di akta lahir dan dokumen lainnya.
Berbeda dengan di Indonesia dewasa kini. Kerap terjadi orangtua baru memberi nama baptis pada anaknya pada waktu baptis, sementara sebelumnya anak sudah memiliki nama, yang tertulis dalam surat lahir dan/atau akta lahir. Dengan demikian, nama baptis sering menjadi tambahan kemudian, yang terkadang menimbulkan kekacauan. Ada orangtua yang terbiasa dengan nama baptis, sehingga ketika mendaftarkan anak ke sekolah menggunakan nama baptis tersebut, yang jelas berbeda dengan akta lahir.
Bagaimana dengan nama baptis? Apa yang dimaksud dengan nama baptis? Kitab Hukum Gereja menganjurkan anak-anak yang dibaptis memiliki nama yang tak asing dari citarasa kristiani (kan. 855). Dengan kata lain, nama baptis adalah nama yang tak asing dari citarasa kristiani. Apa maksud citarasa kristiani?

Rabu, 21 Maret 2018

INI CARA MENGETAHUI KEPRIBADIAN INTROVERT DAN EKSTROVERT

Kecepatan jalan seseorang ternyata tidak hanya menunjukkan suasana hati dan emosinya, tetapi juga kepribadiannya. Salah satunya adalah kepribadian introvert dan ekstrovert. Hal ini diungkapkan dalam sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Social Psychological and Personality Science.
Penelitian ini mengatakan bahwa orang-orang ekstrovert berjalan lebih cepat ketimbang rekan mereka yang introvert.
Para peneliti di Amerika Serikat dan Perancis menemukan, orang yang berjalan relatif cepat cenderung lebih tinggi nilai extraversion – tipe kepribadian yang minatnya lebih mengarah ke alam dan fenomena sosial, openness (imajinatif, kreatif dan artistik), conscientiousness-nya (kemampuan fokus), dan lebih rendah untuk neuroticsm (pengaruh dan pengendalian emosi).
Extraversion berhubungan dengan kecepatan berjalan rata-rata 0,06 meter per detik. “Studi ini membuktikan kecepatan berjalan merefleksikan kepribadian individu,” ungkap peneliti.
Untuk sampai pada temuan ini, para peneliti mengumpulkan data dari lebih 15.000 orang dewasa demi mengetahui kepribadian mereka dan cara berjalannya. Data kepribadian para partisipan diambil melalui survei berdasarkan lima kepribadian besar, yakni extraversion, openness, conscientiousness, agreeableness dan neuroticsm.
Kepribadian tak hanya mempengaruhi kecepatan berjalan, tetapi juga cara berjalan. Mereka yang lebih rendah nilai neuroticism dan lebih tinggi nilai extraversion, openness, dan conscientiousness-nya, cenderung tak mengurangi kecepatan berjalannya ketimbang orang lainnya.
Sebuah studi sebelumnya memperlihatkan, mereka yang lebih tinggi nilai neuroticism dan conscientiousness yang lebih rendah kurang aktif bergerak dan lebih banyak melakukan perilaku sedentary (tak beraktivitas).
“Jika Anda pergi bersama keluarga, lalu orangtua Anda bilang, ‘cepat’, ‘Ayo’ atau ‘Lihat ini’, itu akan berpengaruh pada kecepatan berjalan Anda,” tutur Patti Wood, penulis buku Snap: making the Most of First Impressions.
sumber: Tempo Gaya

Senin, 19 Maret 2018

KASIH KRISTUS DASAR RELASI SUAMI ISTRI

Rasul Paulus menggambarkan dengan sangat bagus relasi suami dan istri, dengan membandingkannya dengan relasi Kristus dan Gereja. Penggambaran ini dapat ditemukan dalam Efesus 5: 22– 33. Sangat dianjurkan sebelum dan sesudah membaca katekese ini, teks Efesus itu dibaca. Bagi Paulus, kasih Kristus pada Gereja merupakan dasar relasi suami istri (istri suami). Sama seperti Kristus, yang karena kasih mau berkorban demi mendatangkan keselamatan sehingga Gereja patut menghormati Dia, demikian pula suami dan istri.
Ada tiga poin penting pada kasih Kristus untuk dijadikan teladan bagi suami istri. Pertama, kasih, yang terlihat dari tindakan melindungi (bdk. ay. 26 – 27) serta mengasuh dan merawat (ay. 28 – 29). Di sini suami istri harus saling melindungi pasangannya. Kelemahan dan kekurangan pasangan jangan diumbar ke/di luar. Melindungi tidak hanya menjaga fisik, tetapi juga psikis dan jiwa (iman) agar pasangan tidak bercela. Selain itu, suami istri juga harus saling memperhatikan dan peduli. Sikap kasih ini juga harus dimunculkan dalam relasi orangtua dan anak.
Kedua, pengorbanan, sama seperti Kristus, yang “telah menyerahkan diri-Nya” (ay. 25). Pengorbanan Kristus bukan untuk diri-Nya sendiri, tetapi untuk jemaat. Demikian pula suami istri harus berkorban demi pasangannya. Pengorbanan ini juga harus dimunculkan dalam relasi orangtua dan anak. Yang pertama harus dikorbankan adalah ego. Orangtua harus berani berkorban demi anaknya. Misalnya, jika ingin anak kuliah, maka orangtua harus berani mengorbankan keinginannya, seperti judi, mabuk-mabukan, pemborosan, dll.
Ketiga, pengampunan. Pengorbanan Kristus membawa pengampunan atas dosa jemaat. Sekalipun jemaat berdosa, Kristus tetap mengampuni. Ini semua karena kasih. Demikian pula hendaknya suami istri. Di saat salah satu berbuat salah, hendaknya mau mengorbankan egonya untuk mengampuni. Pengampunan ini juga harus dimunculkan dalam relasi orangtua dan anak.
by: adrian

Jumat, 16 Maret 2018

MENGENAL ISTRI-ISTRI SANG INSAN KAMIL

Muhammad, oleh umat islam, tidak hanya dikenal sebagai nabi (terakhir) tetapi juga al insan al kamil, manusia sempurna. Namun sayangnya, ketika ditanya dimana letak kesempurnaan Muhammad, tidak ada kata sepakat di antara umat islam. Bagi orang non muslim, kata tersebut sungguh sangat membingungkan, secara khusus ketika melihat sisi gelap Muhammad, seperti terorisme dan juga istri-istri beliau.
Terkait dengan istri, ada banyak simpang siur soal jumlah. Ini baru istri, belum lagi soal gundik. Berikut ini akan ditampilkan data wanita-wanita yang pernah dinikahi Muhammad. Data ini diambil dari buku tulisan Tabari (vol. ix, hlm. 120 – 141), yang ada di quran dan hadist. Umat islam, karena sudah memahami Muhammad sebagai manusia sempurna, pasti akan mengatakan bahwa pernikahan-pernikahan tersebut bukanlah demi nafsu, tetapi untuk melindungi. Dari keterangan di bawah ini, silahkan pembaca menilai dengan mengaitkan gelar Muhammad sebagai manusia sempurna. Bagi mereka yang menggunakan akal sehat, pastilah alasan yang dikemukaan umat islam tidak akan masuk nalarnya.
01. Khadijah binti Khuwaylid. Ini adalah istri Muhammad yang pertama. Muhammad menikahi Khadijah yang berusia 40 tahun saat berusia 24 tahun. Khadijah meninggal pada tahun 619.
02. Sawdah binti Jamah. Ketika menikahi Sawdah, Muhammad berusia di atas 50 tahun. Tidak tahu persisnya tahun berapa mereka menikah. Usia Sawdah saat menikah pun tidak diketahui dengan pasti.
03. Aisha binti Abu Bakr. Ini adalah istri favorit Muhammad. Aisha disunting Muhammad ketika masih berusia 6 tahun, sementara Muhammad sudah berusia 50 tahun. Akan tetapi, Muhammad baru meniduri/bersetubuh dengan Aisha ketika Aisha berusia 9 tahun (bdk. HS Bukhari, buku 7, volume 7, no 89).
04. Hafsah binti Umar. Waktu menikahi Hafsah, Muhammad berusia 55 tahun. Ada kisah menarik mengenai kehidupan dua tokoh ini. Suatu hari Hafsah mendapati Muhammad dengan budaknya, Mariyah, di ranjang Hafsah. Hal ini membuat Hafsah histeris.
05. Umm Salamah.

Rabu, 14 Maret 2018

INI KEUNIKAN ORANG INTROVERT DAN EKSTROVERT

Ada dua kepribadian umum manusia, yakni intrivert dan ekstrovert. Orang yang berkepribadian introvert cenderung kewalahan oleh stimulasi yang datang. Mereka lebih memperhatikan urusan detail sehingga aktivitas otak yang terekam terlihat meningkat ketika sedang memproses informasi visual. Temuan ini terungkap dalam penelitian yang diterbitkan jurnal Frontiers in Human Neuroscience.
Yu Fu dan Richard, neurobiolog di Cornell University, New York, mengadakan tes kepribadian kepada 70 oang mahasiswa. Mereka memberikan ritalin kepada beberapa partisipan. Ritalin adalah stimulan yang digunakan untuk mengobati gangguan hiperaktif. Dalam penelitian ini, ritalin digunakan untuk meningkatkan perhatian dan merangsang pelepasan dopamin yang biasanya memainkan peran memotivasi dan penghargaan.
Bagaimana dengan orang-orang yang berkepribadian ekstrovert? Para peneliti menemukn bahwa kepribadian terbuka lebih memilih kepuasan sesegera mungkin dan lebih berfokus pada wajah. Ketergesa-gesaan terhadap lingkungan yang dihadapi ini terlihat dari reaksi kimia otaknya.
Dari riset tersebut terlihat bahwa seseorang dengan kepribadian ekstrovert dan introvert ternyata berbeda jauh tentang bagaimana otak mereka memproses pengalaman berharga. Temuan ini tampaknya bisa menjelaskan mengapa kepribadian ekstrovert sangat bersemangat dalam segala hal yang hiruk pikuk. Sebaliknya, kepribadian tertutup cenderung lebih suka menikmati secangkir teh di rumah.
Penggunaan ritalin dalam penelitian ini untuk meningkatkan perhatian dan merangsang pelepasan dopamin dari responden. Pada saat yang sama, para peserta menonton video di lingkungan laboratorium. Setelah itu, tim peneliti menguji seberapa kuat partisipan menghubungan video dan lingkunan sekitar dengan kinerja dopamin dari obat ritalin itu.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa efek ritalin yang bekerja pada sistem dopamin tidak diterjemahkan sebagai reward atau motivasi untuk orang yang berkepribadian introvert. Ini menunjukkan bahwa seseorang dengan kepribadian tersebut memiliki perbedaan mendasar pada seberapa kuat mereka memproses reward dari lingkungan mereka.
sumber: Tempo Sains

Senin, 12 Maret 2018

TUGAS SUAMI ISTRI KRISTIANI

Agama lain melihat menikah itu sebagai suatu kewajiban. Karena itu orang merasa aneh melihat ada orang dalam Gereja Katolik tidak menikah. Orang yang melihat menikah sebagai suatu kewajiban akan melihat menikah itu sebagai tujuan. Dia harus menikah, apalagi menikah itu sebagai ibadah. Dan ketika sudah menikah, orang hanya tinggal menuntut haknya. Jika haknya tak dipenuhi, maka muncullah perceraian.
Bagi Gereja Katolik menikah itu hak, bukan kewajiban. Hak dan kewajiban itu ibarat dua sisi dari satu mata uang. Jadi, hak dan kewajiban tak bisa dipisahkan. Ketika orang mendapatkan haknya, maka dia terikat dengan kewajiban. Demikian pula, ketika orang menggunakan haknya untuk menikah, maka dia terikat dengan kewajiban sebagai suami istri. Apa saja tugas dan kewajiban suami istri kristiani?
Pertama-tama mereka harus membangun keluarga penuh cinta kasih. Paus Yohanes Paulus II menegaskan bahwa “tanpa cinta kasih keluarga bukanlah persekutuan antarmanusia; tanpa cinta keluarga tidak dapat hidup, bertumbuh dan menyempurnakan diri sebagai kesatuan manusiawi.” Untuk memahami cinta kasih ini sangat menarik kalau dibaca 1Kor 13. Kemudian suami-istri harus mendidik generasi baru. Orangtua adalah pendidik pertama dan utama bagi anak.
Selain itu, suami istri harus menyambut dan mencintai kehidupan. Bagi Gereja Katolik kehidupan sudah dimulai sejak pembuahan. Maka, suami istri harus menyambut dan mencintainya. Wujud konkretnya, suami tidak boleh merokok dekat istri yang sedang hamil, dan istri harus memperhatikan kesehatan janin. Suami istri juga harus ikut membangun masyarakat. Setelah menikah suami istri tinggal dalam lingkungan masyarakat. Oleh karena itu, sangat diharapkan keterlibatan dan partisipasi dalam semua kegiatan masyarakat. Selain membangun masyarakat, pasutri juga harus ikut membangun Gereja. Wujud konkretnya adalah terlibat dalam hidup menggereja, baik di KBG maupun di gereja.
by: adrian

Jumat, 09 Maret 2018

MENCULIK DAN MENJADIKAN ISLAM

Indira Gandhi menikah dengan K. Pathmanathan, yang kemudian menjadi islam dengan nama Muhammad Ridhuan Abdullah. Tiga minggu setelah jadi mualaf, Abdullah secara sepihak mendapatkan hak asuh atas anak-anak mereka dengan bantuan para pejabat muslim. Pengadilan Syariah memberinya hak asuh atas ketiga anaknya.
Inilah awal perjuangan Gandhi, seorang guru Taman Kanak-kanak berusia 43 tahun. Satu-satunya penghiburan baginya adalah kedua anak tertuanya, yang masih tinggal bersamanya. Sementara si bungsu diculik ayahnya ketika masih berusia 11 bulan; dan kini keduanya menghilang. Gandhi ingin hidup bersama ketiga anaknya. Ia mau anak bungsunya kembali.
Tahun 2013 Pengadilan Tinggi menyatakan bahwa konversi agama yang dilakukan secara sepihak terhadap ketiga anak Gandhi oleh mantan suaminya bertentangan dengan norma-norma internasional, dan pengadilan negeri sipil memiliki kekuatan lebih besar daripada Pengadilan Syariah. Karena itu, tahun berikutnya pengadilan mengeluarkan surat perintah kepada polisi untuk mencari anak bungsu Gandhi dan mengembalikan kepadanya. Akan tetapi, Kepala Kepolisian Nasional Khalid Abu Bakar mengatakan konflik yurisdiksi antara pengadilan sekular dan Pengadilan Syariah sulit diatasi.
Kasus ini akhirnya ditangani oleh Mahkamah Agung. Mahkamah Agung memperkuat putusan Pengadilan Tinggi. Artinya konversi agama secara sepihak tidak sah, meski Pengadilan Syariah mengakuinya (jika masuk islam; entahlah jika masuk agama lain).
Pemerintah mengumumkan bahwa Undang-undang Perwalian Anak 1961 akan diamandemen untuk membatalkan konversi agama yang dilakukan secara sepihak. Namun kemudian pemerintah mundur karena pertimbangan politik di negara mayoritas islam. Dengan kata lain, pemerintah mundur karena menghadapi tekanan dari  pihak islam.

Rabu, 07 Maret 2018

NASEHAT PAULUS SOAL PERSELISIHAN

Manusia adalah makhluk sosial. Kesosialannya menuntut manusia hidup berdampingan dengan orang lain. Sekalipun semua manusia itu makhluk sosial, tiap manusia punya keunikan. Ketika keunikan-keunikan tersebut saling bertemu, tak jarang kerap menimbulkan konflik. Ada iri hati, egoisme, dengki, fitnah, keangkuhan, dan lain sebagainya. Semua ini akhirnya menimbulkan perselisihan dan permusuhan, dan dari sini muncullah benci dan dendam.
Semua hal tersebut di atas, dari iri hati hingga dendam, menurut Paulus dikenal sebagai perbuatan daging (bdk. Galatia 5: 20), bahwa manusia masih sebagai manusia duniawi yang hidup secara manusiawi (bdk. 1Kor 3: 3). Di sini Rasul Paulus menghendaki agar umat manusia hidup dalam roh sehingga perbuatan-perbuatannya adalah perbuatan roh, seperti tidak gila hormat, tidak hidup berselisih dan tidak saling dengki (bdk. Galatia 5: 26). Perbuatan roh itu dapat dilihat dari buahnya, seperti: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah-lembutan, penguasaan diri (bdk. Galatia 5: 22 – 23).
Apa yang dikehendaki oleh Paulus, sebenarnya selaras dengan apa yang diajarkan oleh Tuhan Yesus. Dengan kata lain, Paulus kembali menyampaikan ajaran Yesus Kristus dengan menggunakan bahasa yang lain. Satu perintah utama Tuhan Yesus adalah kasih, yaitu mengasihi Tuhan dan juga mengasihi sesama, bahkan musuh sekalipun (inilah letak keunggulan ajaran kristiani dibandingkan agama lain, seperti islam yang malah ingin membinasakan agama lain). Salah satu wujud kasih adalah mengampuni kesalahan orang terhadap kita.
Paulus tidak ingin ada perselisihan dalam hidup umat manusia. Kepada jemaat di Korintus, Paulus pernah menulis,”Jika di antara kamu ada iri hati dan perselisihan, bukankah hal itu menunjukkan bahwa kamu manusia duniawi dan bahwa kamu hidup secara manusiawi?” (1Kor 3: 3). Paulus ingin hidup umat manusia itu rukun dan damai. Karena itu, dalam suratnya yang kedua kepada jemaat di Korintus, Paulus mengungkapkan kekhawatirannya. “Aku khawatir akan adanya perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, fitnah, bisik-bisikan, keangkuhan dan kerusuhan.” (2Kor 12: 20).

Senin, 05 Maret 2018

PERNIKAHAN SEBAGAI SAKRAMEN

Kanon 1055 menyebutkan bahwa Kristus telah mengangkat pernikahan menjadi sakramen. Sakramentalitas pernikahan ini tidak hanya dikhususkan bagi pernikahan antara orang katolik dengan katolik saja, melainkan antar orang-orang yang dibaptis. Bagi Gereja Katolik, pernikahan dua orang protestan adalah juga sakramen meski mereka tidak mengakuinya. Bagaimana memaknai secara sederhana pernikahan sebagai sakramen?
Sakramen dapat dimaknai sebagai tanda kehadiran Allah yang memberi keselamatan kepada manusia. Jadi, pernikahan sebagai sakramen berarti dengan menikah pasutri menghadirkan Allah dalam hidup rumah tangganya sehingga rahmat keselamatan tercurahkan atas mereka dan anak-anaknya. Bagaimana kehadiran Allah itu bisa diketahui?
Yohanes, dalam suratnya yang pertama, mengatakan bahwa Allah adalah kasih (1Yoh 4: 8, 16). Di mana ada kasih, Allah hadir. Yohanes menulis, “barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.” (ay. 16). Dengan kata lain, apabila dalam keluarga ada kasih, misalnya suami istri saling mengasihi, orangtua dan anak saling mengasihi, maka Allah hadir dalam keluarga itu.
Untuk dapat memahami kasih itu, Paulus mengurainya dengan sangat sederhana dalam 1Kor 13: 1 – 13. Secara sederhana, kasih itu dapat diwujudkan dalam tiga perbuatan, yaitu menyayangi, mengampuni dan berbela-rasa. Jika ada kasih, maka suami istri harus saling menyayangi, mengampuni jika pasangan atau anak berbuat salah, dan turut merasakan suka-duka pasangan atau anak.
by: adrian

Sabtu, 03 Maret 2018

INI CARA CEPAT HAMIL SETELAH MENIKAH

Salah satu tujuan orang menikah adalah mendapatkan anak. Adalah kebahagiaan seorang istri bila ia bisa mendapatkan anak dari rahimnya sendiri. Hal ini membuat seorang istri merasakan ke-wanita-annya, mengalami perannya sebagai wanita. Untuk itu, ia harus terlebih dahulu mengalami proses kehamilan.
Kehamilan memang tergantung pada berbagai faktor, yang tidak jarang sulit untuk diprediksi. Akan tetapi, ada beberapa cara agar cepat hamil setelah menikah, yang bisa dilakukan untuk meningkatkan peluang mendapatkan keturunan.
Perlu diketahui, peluang setiap perempuan untuk hamil adalah 15 – 25 % setiap bulannya. Perempuan berpeluang besar untuk hamil jika berhubungan seks di saat masuk masa subur, yaitu saat ovarium melepaskan sel telur (ovulasi). Sel telur itu akan bertahan hidup selama 12 – 24 jam setelah dilepaskan.
Proses ini terjadi sekitar 14 hari setelah hari pertama masa haid, jika seseorang mempunyai siklus normal selama 28 hari. Atau, lebih tepatnya 12 – 14 hari sebelum hari pertama haid berikutnya bagi yang memiliki siklus haid tidak teratur.
Kehamilan terjadi ketika sperma membuahi sel telur dalam masa ovulasi ini. Akan tetapi, meski pasangan berhubungan seks sebelum masa tersebut, sperma yang telah masuk dapat bertahan hidup dalam tubuh hingga 7 hari.

Meme Anies Baswedan



Meme dapat dipahami sebagai gambar yang diberi tulisan-tulisan menggelik nalar dan nurani. Karena itu, meme bukanlah suatu bentuk penghinaan, melainkan ajakan untuk refleksi. Hanya orang yang berbesar hati saja yang dapat membaca dan menilai pesan dalam meme.