Rabu, 16 Oktober 2013

Posisi Urutan Anak

BEBERAPA CIRI UMUM SOAL POSISI URUTAN

Anak Pertama
1.     Berperilaku secara matang karena berhubungan
dengan orang-orang dewasa dan
karena diharapkan memikul tanggung jawab.
2.     Benci terhadap fungsinya sebagai teladan
bagi adik-adiknya sebagai pengasuh mereka
3.     Cenderung mengikuti kehendak dan tekanan kelompok dan
mudah dipengaruhi untuk mengikuti kehendak orang tua.
4.     Mempunyai perasaan kurang aman dan perasaan benci
sebagai akibat dari lahirnya adik
yang sekarang menjadi pusat perhatian.
5.     Kurang agresif dan kurang berani karena
perlindungan orang tua yang berlebihan.
6.     Mengembangkan kemampuan memimpin
sebagai akibat dari harus memikul
tanggung jawab di rumah.
Tetapi ini sering disanggah dengan
kecenderungan untuk menjadi ‘bos’.
7.     Biasanya berprestasi tinggi atau sangat tinggi
karena tekanan dan harapan orang tua
dan keinginan untuk memperoleh kembali
perhatian orang tua bila ia mereka bahwa adik-adiknya
merebut perhatian orang tua dari dirinya.
8.     Sering tidak bahagia karena adanya perasaan kurang aman
yang timbul dari berkurangnya perhatian orang tua
dengan kelahiran adik-adiknya
dan benci karena mempunyai tugas dan tanggung jawab
yang lebih banyak daripada adik-adiknya.

Anak Tengah
1.     Belajar mandiri dan bertualang
adalah akibat dari kebebasan yang lebih banyak.
2.     Menjadi benci atau berusaha melebihi perilaku kakaknya
yang lebih diunggulkan.
3.     Tidak menyukai keistimewaan yang diperoleh kakaknya.
4.     Bertingkah dan melanggar peraturan
untuk menarik perhatian orang tua bagi dirinya sendiri
dan merebut perhatian orang tua dari kakak atau adik-adiknya.
5.     Mengembangkan kecenderungan untuk menjadi ‘bos’,
mengejak, menganggu atau bahkan menyerang adik-adiknya
yang memperoleh lebih banyak perhatian orang tua.
6.     Mengembangkan kebiasaan untuk tidak berprestasi tinggi
karena kurangnya harapan-harapan orang tua
dan kurangnya tekanan untuk berprestasi.
7.     Mempunyai tanggung jawab yang lebih sedikit
dibandingkan tanggung jawab anak pertama.
Sering ditafsirkan bahwa anak tengah
lebih rendah daripada anak pertama.
Hal ini melemahkan pengembangan sifat-sifat kepemimpinan.
8.     Terganggu oleh perasaan-perasaan diabaikan orang tua
yang selanjutnya mendorong timbulnya
berkembangnya gangguan perilaku.
9.     Mencari persahabatan dengan teman-teman sebaya di luar rumah,
hal ini seringkali mengakibatkan penyesuaian sosial yang lebih baik
daripada penyesuaian anak pertama.

Anak Bungsu
1.     Cenderung keras dan banyak menuntut
sebagai akibat dari kurang ketatnya disiplin
dan “dimanjakan” oleh anggota-anggota keluarga.
2.     Tidak banyak memiliki rasa benci dan rasa aman yang lebih besar
karena tidak pernah disaingi
oleh saudara-saudaranya yang lebih muda.
3.     Biasanya dilindungi oleh orang tua
dari serangakn fisik atau verbal kakak-kakaknya
dan hal ini mendorong ketergantungan
dan kurangnya rasa tanggung jawab.
4.     Cenderung tidak berprestasi tinggi
karena kurangnya harapan dan tuntutan orang tua.
5.     Mengalami hubungan sosial yang baik di luar rumah
dan biasanya populer tetapi jarang menjadi pemimpin
karena kurangnya kemauan memikul tanggung jawab.
6.     Cenderung merasa bahagia karena memperoleh perhatian
dan “dimanjakan” anggota-anggta keluarga
selama awal masa kanak-kanak.

sumber: Elizabeth B. Hurlock, PSIKOLOGI PERKEMBANGAN: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. (edisi 5). Jakarta: Erlangga, 1980, hlm. 35

Orang Kudus 16 Oktober: St. Hedwig

Santa hedwig, janda
Puteri keturunan bangsawan Hungaria, dan tante dari Santa Elisabeth Hungaria ini, lahir pada tahun 1174. Ketika berusia 12 tahun ia kawin dengan Hendrikus, seorang Pangeran Polandia. Tuhan mengaruniakan kepada mereka 7 orang anak. Setelah suaminya gugur dalam peperangan melawan tentara Dschengis Khan, ia masuk biara Suster-suster Benediktin. Dengan harta kekayaannya ia banyak membantu orang-orang miskin dan penderita kusta, mendirikan biara serta meningkatkan taraf pendidikan dan kebudayaan warga penduduk Silesia (Jerman Timur/Polandia). Ia meninggal dunia pada tahun 1243.

sumber: Orang Kudus Sepanjang Tahun

Renungan Hari Rabu Biasa XXVIII-C

Renungan Hari Rabu Biasa XXVIII, Thn C/I
Bac I    Rom 2: 1 – 11;  Injil         Luk 11: 42 46;

Salah satu tema sabda Tuhan hari ini  adalah keadilan Allah. Dalam bacaan pertama, keadilan Allah diterapkan dalam soal menghakimi orang lain, atau dalam kebiasaan orang saat ini dikenal dengan istilah mengkritik. Paulus mengatakan bahwa dengan “menghakimi orang lain, engkau menghakimi dirimu sendiri.” (ay. 1). Bukan berarti orang tak perlu menghakimi atau mengkritik orang lain, melainkan agar orang yang menyampaikan kritikan terpanggil untuk bertobat. Di sinilah keadilan Allah tumbuh. Orang diajak untuk terlebih dahulu mengkritik diri sendiri sebelum mengkritik orang lain.

Hal yang sama juga diungkapkan Yesus dalam Injil. Yesus mengecam kaum Farisi dan para ahli Taurat yang tidak menjalani keadilan Allah. Mereka hanya  bisa menyalahkan orang lain atau membebani orang lain sementara mereka tetap merasa benar dan enak-enakan saja. Apa yang mereka lakukan tidak membuahkan pertobatan dalam diri mereka.

Kritik merupakan bagian dari kehidupan manusia. Kritik diajukan karena adanya ketidakberesan dalam kehidupan. Jadi, dengan kritik orang bermaksud agar yang tidak beres tadi hilang dan diperbaiki, sehingga menjadi sempurna. Namun perlu disadari bahwa kritik yang dilontarkan kepada orang lain kena juga kepada pelontarnya. Melalui sabda-Nya hari ini Tuhan menghendaki kita supaya tidak hanya bisa mengkritik orang lain tanpa berani mengkritik diri sendiri. Mengkritik orang lain menuntut juga pertobatan dalam diri kita.

by: adrian