Rabu, 29 Juni 2022

ARAB, ISLAM DAN KELEDAI LIAR

 

Islam, Yahudi dan Kristen dikenal sebagai agama Samawi. Dari etimologinya, kata samawi (kata adjektif) memiliki arti “berhubungan dengan langit”. Jika ditambahkan dengan kata agama, menjadi agama samawi, maka dapat dimengerti sebagai agama dari langit. Hal ini didasarkan pada keyakinan bahwa agamanya dibangun berdasarkan wahyu Allah melalui para malaikat (dari langit) dan diteruskan oleh para nabi.

Agama samawi dikenal juga dengan sebutan agama Abrahamik. Hal ini didasarkan pada peran Abraham (Islam: Ibrahim), sebagai bapak kaum beriman. Sebagaimana diketahui, Abraham dikenal sebagai orang yang memulai kepercayaan monoteistik. Dari dialah lahir keturunan anak-anak bangsa, yang kemudian dikenal sebagai penganut agama Islam, Yahudi dan Kristen.

Dari Kitab Kejadian, kita dapat mengetahui bahwa Abraham mempunyai dua orang putera dari dua wanita yang ada padanya. Dari Sarah, isterinya yang sah, Abraham mendapat Ishak, dan dari Hagar, budaknya, ia mendapat Ismail. Diketahui, Hagar berasal dari Mesir (Kej 16: 3).

Salah satu perdebatan yang tak pernah selesai antara orang Kristen dan Islam adalah siapa yang dipersembahkan Abraham di Bukit Moria. Dan ini menjadi sebuah lelucon anak cucu Abraham. Orang Islam mengatakan bahwa Ismail yang dipersembahkan, meski dasarnya sangat lemah. Sementara orang Kristen mengatakan Ishak-lah yang dipersembahkan, karena dia merupakan anak sah. Hanya orang Yahudi tidak mau masuk ke dalam perdebatan ini, karena mereka tahu bahwa yang dipersembahkan Abraham adalah seekor kambing.

Bagaimana dari dua putera Abraham ini muncul 3 agama monoteistik? Seperti yang diketahui, Abraham mendapatkan putera sah, yaitu Ishak, yang darinya lahir bangsa Israel. Orang Israel diidentikkan dengan agama Yahudi. Dalam agama Yahudi ada keyakinan mesianistik, dimana Allah akan melaksanakan karya penebusan-Nya.