Senin, 15 Juni 2015

Orang Kudus 15 Juni: St. Paola Gambara Costa

BEATA PAOLA GAMBARA COSTA, PENGAKU IMAN
Paola lahir di Brescia, Italia, pada tahun 1473, dari keluarga kaya raya. Semenjak kecil ia sudah tertarik pada hal-hal kerohaniaan yang menjadi kewajiban imannya. Pada usia 12 tahun, ia menikah dengan Ludoviko Cantonio Costa, seorang pemuda bangsawan.
Paola amat rajin berdoa, merayakan ekaristi serta penuh cinta kepada suaminya. Tuhan menganugerahkan kepadanya kecukupan dalam kebutuhan-kebutuhan hidup sehari-hari sebagaimana dialami oleh Nabi Elisa, dan semangat kedermawanan seperti Santa Elisabeth Hunggaria. Ia menjadi anggota Ordo Ketiga St. Fransiskus dan banyak melakukan tanda-tanda heran. Paola meninggal dunia pada 31 Januari 1515 dalam usia 42 tahun.
sumber: Orang Kudus Sepanjang Tahun
Baca juga orang kudus hari ini:

Renungan Hari Senin Biasa XI - Thn I

Renungan Hari Senin Biasa XI, Thn B/I
Bac I  2Kor 6: 1 – 10; Injil                  Mat 5: 38 – 42;

Dalam Injil hari ini Tuhan Yesus menyampaikan pengajaran-Nya yang sangat revolusioner, yaitu jangan membalas kejahatan dengan kejahatan. Dikatakan revolusioner karena sebelumnya orang sudah terbiasa dengan hukum “Mata ganti mata, dan gigi ganti gigi”. Tuhan Yesus mengajarkan, “Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu.” Intinya, para murid diajak untuk tidak melawan atau membalas dendam.
Pengajaran Tuhan Yesus di atas dapat dijumpai dalam pengajaran Rasul Paulus. Dalam suratnya yang kedua kepada jemaat di Korintus, yang menjadi bacaan pertama hari ini, Paulus menasehati jemaat untuk setia pada ajaran Kristus. Paulus menunjukkan dirinya yang telah mengikuti nasehat Tuhan Yesus untuk sabar dalam penderitaan, kesesakan dan kesukaran (ay. 4). Paulus tidak membalas kejahatan atau ketidak-adilan yang menimpa dirinya. Malah, kalau pun dikatakan membalas, Paulus tidak memakai kekerasan atau kejahatan, melainkan “menggunakan senjata-senjata keadilan.” (ay. 7).
Agama Kristen sangat terkenal dengan ajaran kasihnya. Salah satu bentuk kasih adalah tidak membalas dendam. Sepertinya sabda Tuhan ini masih hidup hingga saat ini. Karena itu, di kala Gereja mendapat tekanan, aniaya, penghinaan dsb, Gereja tidak mengungkapkan tindakan balas dendam. Akan tetapi, sabda Tuhan ini masih tetap harus disuarakan agar masing-masing anggota Gereja tetap setia menghayatinya. Sabda Tuhan hari ini mengajak kita untuk menyingkirkan dendam atau niat membalas dari dalam hati kita. Tuhan ingin supaya hati kita tetap bersih.***
by: adrian