Senin, 10 September 2018

MEMUPUK KASIH SAYANG DALAM KELUARGA

Ungkapan kasih sayang orangtua amat penting bagi perkembangan psikologis anak. Ini bisa menjadi bekal saat anak beranjak dewasa; dia akan memiliki kekuatan, harga diri dan kebahagiaan. Ada lima acuan dasar dalam mengungkapkan dan memahami kasih sayang antara anak dengan orangtua, yaitu sentuhan fisik, kata-kata menenangkan, waktu berkualitas, hadiah dan tindakan melayani.
Sentuhan fisik dapat diwujudkan dengan memeluk atau merangkul, membelai anak penuh kasih sayang atau menepuk pundaknya untuk memberi dukungan. Sentuhan fisik membuat relasi anak dan orangtua seakan dekat. Sementara kata-kata menenangkan terwujud dalam pujian atau permintaan maaf bila salah. Hendaknya orangtua tidak mengeluarkan kata-kata kasar dan keras kepada anak.
Waktu berkualitas berarti meluang waktu bersama keluarga dalam kebersamaan. Hal ini membuat anak merasa diperhatikan. Saat ini dapat dipakai untuk lebih saling mengenal, mendengarkan dan berbagi cerita. Orangtua jadi lebih memahami kondisi yang sedang dialami anaknya. Hadiah diberikan kepada anak atas prestasinya. Prestasi tidak sebatas prestasi bangku sekolah, tetapi perilaku, sikap dan kehidupan positif yang diperlihatkan anak. Hadiah tidak harus berwujud barang. Ucapan terima kasih, pujian dan memenuhi keinginan anak, sejauh masih dalam batas wajar, dapat menjadi bentuk hadiah.
Penanaman nilai kasih sayang dan perhatian satu sama lain merupakan wujud dari tindakan melayani. Penting juga bila tindakan melayani ini diwujudkan dengan semangat saling mendoakan. Ketika si kakak menganggu adik sehingga adik merasa kesal, tak salah jika orangtua mengajak adik untuk mendoakan si kakak. Demikian pula sebaliknya. Tindakan ini bertujuan menanamkan benih kasih, tidak membalas kejahatan dengan kejahatan. Hal ini sejalan dengan nasehat Yesus agar orang tidak membalas kejahatan dengan kejahatan (Mat 5: 39, bdk 1Ptr 3: 9).
by: adrian