Selasa, 22 Desember 2020

HAMBATAN UNTUK SEBUAH KESUKSESAN

Bagi seekor burung rajawali, satu-satunya hambatan untuk terbang lebih cepat dan nyaman adalah udara. Tetapi jika udara itu diambil dan burung tersebut dibiarkan terbang dalam kehampaan tanpa udara, burung rajawali itu segera jatuh ke tanah dan tidak dapat terbang sama sekali.

Hambatan utama yang harus diatasi oleh sebuah perahu bermotor adalah air yang menyentuh baling-baling perahu. Tetapi jika tidak ada air sebagai penahan, perahu ini justru tidak dapat bergerak sama sekali.

Hambatan utama yang harus dihadapi oleh seorang ibu yang melahirkan adalah rasa sakit yang teramat berat. Namun jika tanpa itu maka tak akan ada peristiwa alami nan luar biasa. Tuhan Yesus pernah bersabda, “Seorang perempuan berdukacita pada saat ia melahirkan, tetapi sesudah ia melahirkan anaknya, ia tidak lagi ingat akan penderitaannya, karena kegembiraan bahwa seorang manusia telah dilahirkan ke dunia.” (Yohanes 16: 21).

Hukum yang sama juga berlaku bagi kehidupan manusia. Hambatan adalah kondisi yang 'harus ada' bagi kesuksesan. Sebuah kehidupan yang terbebas dari hambatan dan kesulitan akan mengurangi semua kemungkinan dan daya sampai ke titik nol.

Larilah jauh-jauh dari masalah, dan kehidupan Anda akan kehilangan daya kreatif! Richard Bach pernah berkata, “Hindari masalah, dan kamu tidak akan pernah menjadi orang yang memecahkannya.”

Masalah kesehatan yang parah bisa memberikan makna pada dunia pengobatan. Masalah kekacauan sosial bisa memberi makna pada kebijakan pemerintah.

Kita semua memiliki kecenderungan ingin terbebas dari semua masalah dan tanggung jawab. Ketika masalah datang, berikanlah makna baru pada permasalahan itu. Sebuah beban kehidupan yang paling berat adalah pada saat kita tidak memiliki apapun untuk dibawa.

Yesus Kristus telah memberikan contoh teladan kepada umat manusia. Untuk mencapai kemuliaan, Dia harus menempuh penderitaan dalam salib. Karena itu, kepada para pengikut-Nya, Yesus berpesan, “Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikuti Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.” (Lukas 14: 27). Di sini Yesus mau mengajarkan kita untuk tidak takut menghadapi salib, yaitu hambatan, tantangan, kesulitan atau masalah dalam hidup kita. Tuhan tidak akan membiarkan kita berjalan dan berjuang sendirian menghadapi semua itu, karena Tuhan kita adalah Immanuel, yang berarti Allah beserta kita.

Karena itu, jangan lari dari masalah. Jangan pernah takut menghadapi hambatan. Hadapilah setiap masalah yang terjadi dalam hidup dengan kesabaran dan ketekunan. Rasul Yakobus berkata, “Biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.” (Yakobus1: 4).

diolah kembali dari tulisan 8 tahun lalu