Kita
dapat bertumbuh dan menghasilkan buah hanya jika kita tetap bersatu dengan
Yesus, dan persatuan yang tak terpisahkan dari tiga lingkaran konsentris
seperti yang ada pada batang pohon, demikian inti renungan Paus Fransiskus
menjelang akhir pekan doa untuk persatuan umat kristen. Akan tetapi Paus
Fransiskus tidak hadir memimpin vesper ekumenis yang diikuti para pemimpin
berbagai gereja kristen serta beberapa komunitas gerejawi untuk menutup pekan
doa itu di Basilika St. Paulus karena serangan linu pinggul yang menyakitkan.
Renungan
Paus Fransiskus tentang ‘persatuan yang sangat diperlukan’ yang datang dari
tinggal di dalam Yesus itu dibacakan oleh Presiden Dewan Kepausan untuk
Peningkatan Persatuan Umat Kristen, Kardinal Kurt Koch dalam vesper di hari
Pesta bertobatnya Rasul Paulus, 25 Januari. Ada 3 tingkatan persatuan yang
sangat diperlukan. Pertama, berdiam
di dalam Yesus. Bagi Paus Fransiskus, ini merupakan “titik awal perjalanan
setiap orang menuju persatuan.” Tinggal bersama Yesus dimulai dengan doa yang
memungkinkan kita mengalami kasih-Nya. “Integritas pribadi, karya kasih karunia
yang kita terima dengan tinggal di dalam Yesus,” ungkap Paus Fransiskus.
Persatuan di antara umat kristen adalah lingkaran kedua. “Kita semua adalah ranting-ranting dari pokok yang sama,” ujar Paus Fransiskus seraya menegaskan, yang dilakukan setiap orang mempengaruhi orang lain. Di sini sekali lagi, doa sangat penting, karena menuntun kita untuk saling mencintai. Ini tidak mudah sehingga kita harus minta kepada Tuhan “untuk memangkas prasangka kita terhadap orang lain dan keterikatan duniawi yang menghalangi persatuan penuh dengan semua anak-Nya.”