Menyikapi maraknya kejahatan
seksual, dimana pelaku kejahatan itu sebagian adalah anak remaja, kelompok
cendekiawan islam (ICMI) meminta pemerintah untuk menutup Google dan Youtube. Para
pelaku kejahatan itu, dalam melakukan aksinya: memperkosa dan membunuh, dinilai
telah terpengaruh oleh konten pornografi yang ada di Google dan Youtube. Dengan
alasan inilah para cendekiawan ini menuntut supaya dua situs itu ditutup. (diskusi
tentang ini dapat dibaca di sini).
Memang suatu keprihatinan
melihat fenomena kejahatan seksual ini. Korban diperkosa, dan ada yang dibunuh.
Kebanyakan pelakunya, yang berasal dari kalangan remaja, terpengaruh oleh
adegan-adegan pornografi dan kekerasan yang mereka lihat di dunia maya.
Pengaruh pornografi juga telah merasuk anak-anak remaja sehingga mereka berani
melakukan hubungan suami isteri pada masa pacaran.
Mengapa semua ini bisa
terjadi?
Dua ciri utama remaja adalah
keinginan tahu dan mencoba-coba. Rasa ingin tahu akan sesuatu yang baru dan
menarik pada diri remaja sangatlah besar. Dorongan yang besar untuk ingin tahu
ini membuat remaja berusaha untuk mencoba-coba. Inilah yang terjadi dengan
masalah pornografi, dan dalam kasus tertentu menyangkut juga masalah narkoba.
Terkait dengan masalah pornografi,
persoalan dasarnya adalah masalah seksualitas. Pada masa ini terjadi perubahan
fisik remaja, termasuk reproduksi seksualnya. Perubahan ini awalnya menciptakan
kebingungan. Dan dalam mengatasi kebingungan ini, remaja bersentuhan dengan
dunia maya, yang tak lepas dari penguruh teman sebaya. Dari sinilah akhirnya
remaja jatuh ke dalam percobaan demi percobaan.
Di sini ada satu peran yang
hilang, yaitu orangtua. Ketika remaja dalam kebingungan menghadapi masalah
seksualitas dirinya, orangtua seakan absen sehingga anak mencari dan menemukan jawabannya
sendiri. Absennya orangtua di sini bisa disebabkan oleh dua faktor, (1)
orangtua menunggu anak datang kepadanya dan bertanya soal seksualitas, dan (2)
orangtua menilai seks itu tabu, sehingga orangtua berusaha menghindar
pertanyaan anak seputar seksualitas.