Rabu, 03 Agustus 2022

MANFAAT BERSYUKUR BAGI JANTUNG

 

Dalam Kitab Suci Perjanjian Baru, ada 68 ayat dengan kata syukur, 4 di antaranya bersyukur. Dua orang yang paling sering menggunakan kata ini adalah Tuhan Yesus dan Paulus. Satu peristiwa dalam hidup Yesus saat menggunaan kata ini adalah ketika Ia harus memberi makan empat ribu orang dengan bermodalkan 7 roti dan beberapa ekor ikan (Mat 15: 32 – 39). Tuhan Yesus mengambil ketujuh roti dan ikan-ikan itu, mengucap syukur…. (ay. 36). Sekalipun menghadapi situasi sulit, Tuhan Yesus tetap menghaturkan syukur atas apa yang ada (7 roti dan beberapa potong ikan).

Paulus dalam surat-suratnya selalu menggunakan kata ini. Kata syukur dipakai Paulus bukan sebagai ungkapan pribadinya. Paulus senantiasa menghaturkan syukur atas apa yang dialaminya. Pengalaman Paulus bersyukur ini hendak ditanamkannya kepada umat. Oleh karena itu, Paulus selalu juga mengajak umat untuk senantiasa bersyukur (Misalnya, Efesus 5: 20; Filipi 4: 6; Kolose 3: 15; 4: 2; 1Tesalonika 5: 18, dll).

Dalam suratnya yang pertama kepada jemaat di Tesalonika, Paulus mengajak umat untuk bersyukur dalam segala hal, karena hal itu merupakan kehendak Allah (1Tes 5: 18). Saran Paulus ini sebaiknya tidak dianggap angin lalu begitu saja, karena ada alasan baik di balik itu semua. Bersyukur bukan hanya bermakna rohani, tetapi juga memiliki efek pada kesehatan fisik.

Mereka dengan perasaan penuh syukur atau terima kasih mengalami tidur serta suasana hati yang lebih baik. Tambahan lainnya perasaan tersebut membantu menurunkan tingkat inflamasi pada pasien gagal jantung.