PENGHARAMAN BABI: TAAT PADA TUHAN ATAU MANUSIA?
Tentu kita ingat akan kasus obat yang mengandung babi sekitar
Desember 2013 lalu. Ternyata masalah ini sudah lama terjadi. Produsen obat
menggunakan salah satu bagian dari tubuh babi sebagai bahan pembuatan obat.
Alasan produsen, selain murah, ternyata kualitasnya pun bagus. Dalam salah satu
wawancaranya, Menteri Kesehatan, Nafsiah Mboi, menyatakan bahwa soal penggunaan
tulang babi untuk kepentingan kesehatan masih bisa didiskusikan.
Secara pribadi pernyataan ibu menteri ini cukup menarik.
Sepengetahuan kami, dalam agama islam babi itu adalah HARAM hukumnya. Ini
merupakan keputusan final. Namun, kenapa ibu menteri mengatakan bahwa hal itu
masih bisa didiskusikan. Kami melihat bahwa pernyataannya itu bukan hanya
dilihat dari sisi akademi (karena ia seorang ahli), melainkan dari sisi lain,
yaitu bahwa ia mantan muslimah. Artinya, ia tahu dan mengerti soal masalah
haram itu.
Dari sini kami akhirnya mencoba menelusuri jejak babi dalam
ajaran islam. Dan lahirlah tulisan ini. Bukan maksud kami untuk melecehkan atau
menghina. Tulisan ini pun tentulah tak luput dari kekurangan. Tulisan ini murni
merupakan pemikiran pribadi. Kami menyadari akan keterbatasan pemikiran kami
ini. Karena itu, kritik dan saran amat sangat kami harapkan.
Pencarian kami dimulai dari dalil pengharaman babi.
DALIL HARAM BABI
Satu pertanyaan mendasar adalah mengapa babi diharamkan dalam
ajaran islam. Kalau pertanyaan ini diajukan kepada umat islam, tentulah mereka
akan menjawab bahwa Al-Quran sudah melarangnya. Sebagaimana yang diketahui,
Al-Quran adalah Kitab Suci orang islam, yang di dalamnya berisi
perintah-perintah Allah. Karena itu, pelarangan atau pengharaman babi merupakan
perintah langsung dari Allah.
Kami mencoba mencari surah-surah apa saja yang memuat
perintah Allah yang mengharamkan babi itu. Dan kami akhirnya menemukan ada
empat surah. Keempat surah itu adalah:
a. QS Al-Baqarah
173 : “Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu
bangkai, darah, daging babi, dan
binatang (yang ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah.”
b.
QS Al-Ma’idah 3 : “Diharamkan bagimu (memakan)
bangkai, darah, daging babi, (daging
hewan) yang disembelih atas nama selain Allah.”
c.
QS Al-An’am 145 : “Tiadalah aku peroleh dalam
wahyu yang diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak
memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau daging babi, karena sesungguhnya semua
itu kotor (najis)”
d.
QS An-Nahl 115 : “Sesungguhnya Allah hanya
mengharamkan atasmu (memakan) bangkai, darah, daging babi dan binatang yang disembelih dengan menyebut nama
selain Allah.”
Itulah keempat surat yang berisi perintah Allah yang
mengharamkan daging babi. Umat islam
tentulah sudah mengetahuinya. Akan tetapi, sekalipun ada surah yang
mengharamkan babi, tetap saja pertanyaan dasar tak terjawab: mengapa babi diharamkan? Keempat surah
di atas hanya berisi pengharaman daging
babi, namun tidak ada penjelasan mengapa diharamkan.
PENGHARAMAN BABI DALAM
PERKEMBANGAN LANJUT
Dalam perjalanan sejarah islam kemudian, ada usaha-usaha
untuk menjelaskan dasar dari pengharaman babi. Dan dalam usaha menjelaskan
dasar pengharaman itu, kami melihat telah terjadi pergeseran konsep. Artinya,
konsep awal tentang yang diharamkan sudah diubah.
Di sini kami akan mengemukakan tiga penjelasan pengharaman
babi dalam perkembangan lanjut, di mana di dalamnya terlihat adanya perubahan
konsep.
1.
hikmah
pengharamannya dijelaskan Syaikh Shalih Al Fauzan: “Ada
yang diharamkan karena makanannya yang jelek seperti Babi, karena ia mewarisi mayoritas akhlak yang rendah lagi buruk,
sebab ia adalah hewan terbanyak makan barang-barang kotor dan kotoran tanpa
kecuali.” (Kitab Al Ath’imah
hal. 40)
2.
Muhammad
bersabda, “Sesungguhnya Allah telah mengharamkan khamr
dan hasil penjualannya dan mengharamkan bangkai dan hasil penjualannya serta
mengharamkan babi dan hasil
penjualannya.” (HR. Abu Daud)
3.
Tafsir Al Manaar menyatakan: “Allah mengharamkan daging babi karena najis, sebab makanan yang paling disukainya
(makanan favoritnya) adalah kotoran dan ia berbahaya pada semua daerah,
sebagaimana telah dibuktikan dengan pengalaman serta makan dagingnya termasuk
sebab menularnya cacing yang mematikan. Ada juga yang menyatakan bahwa ia
memiliki pengaruh jelek terhadap sifat iffah (menjaga kehormatan) dan cemburu
(ghirah).” (Shohih Fiqh Sunnah,
2/339)
CATATAN KRITIS
Ada 4 dasar hukum pengharaman babi. Empat dasar hukum itu
langsung bersumber dari perintah Allah SWT sendiri. Namun, yang dikatakan Allah
SWT adalah DAGING BABI. Al-Quran menggunakan kata “Lahma” untuk mengacu pada
DAGING, karena pada waktu dulu, hanya daging babinya saja yang digunakan. Sangat
jelas sekali bahwa Allah SWT mengharamkan DAGING babi. Hanya dagingnya saja.
Akan tetapi, dalam perkembangan lanjut, sabda Allah SWT ini
sudah diselewengkan atau diubah oleh para pengikut-Nya. Yang diharamkan bukan lagi
hanya DAGING babi saja, melainkan SEMUA hal yang melekat dengan babi, seperti
bulu, lemak, enzim atau tulang. Ini berlaku hingga sekarang. Mungkin hal inilah
yang dimaksud ibu menteri bahwa masalah penggunaan tulang babi untuk
kepentingan medis, masih bisa didiskusikan. Tulang bukanlah daging. Siapapun,
bahkan anak SD sekalipun, pasti tahu bahwa tulang tidak sama dengan daging.
Selain itu, dasar pengharaman babi terkesan tak masuk akal.
Misalnya seperti memakan makanan kotor, seperti yang disampaikan Syaikh Shalih
Al Fauzan atau dalam Shohih Fiqh Sunnah, 2/339. Kalau itu dasarnya, hampir
semua hewan makan makanan kotor, tapi koq
tidak diharamkan? Tentu kita tahu bahwa ikan lele dikenal sebagai pemakan
segala, termasuk yang kotor. Ayam dan unggas lainnya juga akan makan-makanan
kotor. Namun mereka tidak diharamkan, dan hanya babi saja. Karena itulah, dasar
pengharaman itu sungguh tak masuk akal sehat dan terkesan mengada-ada.
Ada juga yang mengaitkan dengan penyakit yang ada di dalam
babi. Bukankah pada sapi juga terdapat cacing? Salah satu penyakit sapi yang
paling ditakutkan adalah anthrax. Kenapa sapi tidak diharamkan? Ayam dan unggas
lainnya juga menjadi penyalur penyakit flu burung yang mematikan, namun unggas-unggas
itu tidak diharamkan. (baca info berikut ini bahwa sapi, kambing dan sapi juga punya parasit). Karena itu, dasar pengharaman yang mengaitkan dengan
penyakit sungguh tidak masuk akal dan terkesan mengada-ada.
Lebih aneh lagi, ada yang menghubungkan dengan dengan sifat
jelek babi. Ini hanya mencari-cari alasan saja. Kenapa tidak juga mencari sifat
jelek dari hewan lain? Semua hewan memiliki sifat jelek. Kambing, misalnya,
suka kawin di depan publik. Sapi, selain suka berkubang di lumpur, juga
terkenal bodoh, mental budak dan tak punya pendirian. Akan tetapi, baik kambing
dan sapi tidak diharamkan. Ayam suka kawin sembarang saja. Malahan anaknya
setelah besar akan kawin dengan induknya. Bukankah ini sifat buruk? Tapi kenapa
tidak diharamkan? Karena itu, dasar pengharaman yang mengaitkan dengan sifat
buruk sungguh tidak masuk akal dan terkesan mengada-ada.
AKHIR KATA
Demikianlah uraian singkat soal pengharaman babi dalam islam.
Dari uraian di atas terlihat jelas bahwa masalah pengharaman babi masih
menyisakan persoalan. Ada kesan bahwa pengharaman babi didasarkan pada
sentimen. Mereka yang mengharamkan babi memiliki sentimen terhadap babi, karena
sekalipun sama-sama menyebarkan penyakit, makan makan kotor dan memiliki sifat
buruk, toh hanya babi saja yang
diharamkan; yang lain tidak.
Selain itu, masalah pengharaman babi memperlihatkan adanya
perubahan konsep awal. Awalnya Allah mengharamkan daging babi, namun kemudian oleh pengikut-Nya diubah menjadi semua unsur babi. Pertanyaan kita sekarang:
kita
mau ikut kehendak (perintah) Allah SWT atau perintah manusia?
Jakarta, 7 Februari 2014
by: adrian
Gila. benar juga ya....
BalasHapuspengharaman babi bukan hanya di alquran pada perjanjian lama juga diharamkan entah sejak kapan aturan tuhan berubah setau saya nabi nabi adalah gembala domba atau kambing saya belum pernah dengar nabi sebagai gembala atau pemelihara babi
HapusHahaha .... emang benar gak ada nabi sebagai gembala atau pemelihara babi. Nabi hidup dalam Perjanjian Lama. Pengharaman babi dalam Alkitab juga ada dalam Perjanjian Lama. Karena itu wajar gak ada nabi sebagai gembala babi. Pengharaman babi terjadi pada masa Yesus.
HapusMuslim tidak dikatakan beriman apabila tidak percaya dan mengikuti hadits/perkataan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam. Alquran memang sumber hukum islam, tapi secara garis besar. Sisanya HARUS dijelaskan oleh Nabi Muhammad, contoh lain tentang perintah shalat yang harus dijelaskan lebih lanjut lagi oleh Nabi Muhammad. Jadi Al-Qur'an dengan perkataan Nabi Muhammad tidak bisa dipisahkan karena Al-Qur'an hanya menggambarkan garis besar. Bukan berarti Al-Quran tidak sempurna, coba bayangkan seberapa tebal Al Qur'an apabila tidak dijelaskan dengan perkataan Nabi Muhammad. Selain itu, dengan ada penjelasan dari Nabu Muhammad maka Al-Qur'an tidak dapat disalah artikan. Tentu kalau masalah menggunakan bahasa lahma atau dalam bahasa Indonesia berarti daging harus diserahkan kepada Ulama Bahasa Arab, karena bahasa Arab tidak seperti bahasa lainnya. Dan masih banyak lagi sebab lainnya.
BalasHapusAllah berfirman dalam Al-Qur'an, “Katakanlah: “Hai manusia Sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, Yaitu Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, yang menghidupkan dan mematikan, Maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi yang Ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah Dia, supaya kamu mendapat petunjuk”. (QS. Al-A’raaf (7): 158). JELAS pada ayat ini muslim harus taat kepada perkataan Nabi Muhammad dan itu tidak mengada ada serta tidak ada perubahan sampai saat ini.
"Sisannya HARUS dijelaskan ....." Konon, katanya Al-Qur'an adalah kitab yang sempurna. Kalau masih harus dijelaskan lagi sisanya, berarti tidak sempurna donk.
HapusBaiklah, sekarang terserah bagaimana pendapat Anda. Sepanjang apapun saya menjelaskan Anda akan tetap bersikap sama. Dan lebih baik untuk tidak melanjutkan. Semoga kita semua mendapatkan petunjuk kepada jalan yang benar yaitu jalan orang orang yang diberikan nikmat bukan orang orang yang dimurkai dan tersesat. Aaminn
HapusTernyata sikap Anda juga sama saja. Saya hanya mau membuka nalarmu saja, supaya bisa berpikir. Untuk mencari dan mendapatkan petunjuk kepada jalan yang benar, orang harus juga menggunakan budinya untuk berpikir.
HapusKalau dikatakan ada pergeseran, tentu tidak benar karena itu hanyalah analisis para ulama islam yang belum tentu kebenarannya, lagipula disitu dikatakan hikmah yang artinya maksud atau keuntungan bukan sebagai hukum dan ini hanya pendapat. Berikut rinciannya
BalasHapusSelama ini mungkin kita bertanya-tanya kenapa babi tidak boleh dimakan,kalau hukum keharaman yg telah di nas sudah jelas mungkin diantara kita banyak yang tidak tahu,alasan selain nas yang sdh ditentukan,mengapa babi haram dan tdk boleh dimakan.
Berikut ini adalah sedikit penjelasan tentang larangan tersebut.
~karna pada daging babi banyak mengandung mafsadat bagi manusia,...Babi adalah hewan yang sangat kotor karena biasanya mereka memakan segala sesuatu yang diberikan kepadanya dari mulai bangkai, kotorannya sendiri sampai kotoran manusia. Secara psikis babi memiliki tabiat yang malas, tidak menyukai matahari, sangat suka makan dan tidur, memiliki sifat tamak, dan tidak memiliki kehendak dan daya juang, bahkan untuk membela diri sekalipun.
Secara fisik babi banyak menyimpan bibit penyakit. Babi dianggap hewan yang sama sekali tidak layak untuk dikonsumsi. Oleh karena itu ALLAH SWT melarang umat Islam untuk mengkonsumsi Babi. Umat Islam diHaramkan untuk makan daging babi.
Di antara parasit-parasit itu adalah sebagai berikut:
1. Cacing Taenia Solium: Parasit ini berupa larva yang berbentuk gelembung pada daging babi atau berbentuk butiran-butiran telur pada usus babi. Jika seseorang memakan daging babi tanpa dimasak dengan baik, maka dinding-dinding gelembung ini akan dicerna oleh perut manusia. Peristiwa ini akan menghalangi perkembangan tubuh dan akan membentuk cacing pita yang panjangnya bisa mencapai lebih dari 3 meter.
Cacing ini akan melekat pada dinding usus dengan cara menempelkan kepalanya lalu menyerap unsur-unsur makanan yang ada di lambung. Hal itu bisa menyebabkan seseorang kekurangan darah dan gangguan pencernaan, karena cacing ini bisa mengeluarkan racun. Apabila pada diri seseorang, khususnya anak-anak, telah diketahui terdapat cacing ini di lambungnya maka dia akan mengalami hysteria atau perasaan cemas.
Terkadang larva yang ada dalam usus manusia ini akan memasuki saluran peredaran darah dan terus menyebar ke seluruh tubuh, termasuk otak, hati, saraf tulang belakang, dan paru-paru. Dalam kondisi ini dapat menyebabkan penyakit yang mematikan.
hahahaha .... Ada banyak hewan yang punya tabiat buruk, tapi koq tidak diharamkan. Sapi bertabiat bodoh; kambing takut kena air (malas mandi). Emang sapi dan kambing makan makanan bersih higeinis? Kotor juga koq makanannya.
HapusSoal parasit, hampir setiap hewan punya. Kita tahu sapi punya antrakhs. Koq tidak diharamkan? Terlihat sekali mengada-adanya, ketika tidak ditemukan dalam Al-Qur'an walau dikatakan bahwa Al-Qur'an itu kitab sempurna. Apa dulu aulow belum tahu soal antrakhs?
Maaf Pak, dahulu nabi mereka memang gak doyan makan babi, lihat jemaatnya banyak makan babi, maka timbullah seruan atau larangan untuk tidak makan babi
Hapus2. Cacing Trichinella Spiralis Cacing ini ada pada babi dalam bentuk gelembung-gelembung lembut. Jika seseorang mengkonsumsi daging babi tanpa dimasak dengan baik, maka gelembung-gelembung yang mengandung larva cacing ini dapat tinggal di otot dan daging manusia, sekat antara paru-paru dan jantung, dan di daerah-daerah lain di tubuh.
BalasHapusPenyerangan cacing ini pada otot dapat menyebabkan rasa sakit yang luar biasa dan menyebabkan gerakan lambat, ditambah lagi sulit melakukan aktivitas. Sedang keberadaannya di sekat tersebut akan mempersempit pernafasan, yang bisa berakhir dengan kematian. Bisa jadi, cacing jenis ini tidak akan membuat seseorang meninggal dalam waktu singkat.
Namun patut diketahui bahwa cacing-cacing kecil yang berkembang di otot-otot tubuh seseorang setelah dia mengkonsumsi daging babi bisa dipastikan akan menetap di sana hingga orang itu meninggal dunia.
3. Cacing Schistosoma Japonicus adalah cacing yang lebih berbahaya daripada cacing schistosoma yang dilkenal di Mesir. Dan babi adalah satu-satunya binatang yang mengandung cacing ini. Cacing ini dapat menyerang manusia apabila mereka menyentuh atau mencuci tangan dengan air yang mengandung larva cacing yang berasal dari kotoran babi. Cacing ini dapat menyelinap ke dalam darah, paru-paru, dan hati.
Cacing ini berkembang dengan sangat cepat, dalam sehari bisa mencapai lebih dari 20.000 telur, serta dapat membakar kulit, lambung dan hati. Terkadang juga menyerang bagian otak dan saraf tulang belakang yang berakibat pada kelumpuhan dan kematian.
4. Fasciolopsis Buski Parasit ini hidup di usus halus babi dalam waktu yang lama. Ketika terjadi percampuran antara usus dan tinja, parasit ini akan berada dalam bentuk tertentu yang bersifat cair yang bisa memindahkan penyakit pada manusia. Kebanyakan jenis parasit ini terdapat di daerah China dan Asia Timur. Parasit ini bisa menyebabkan gangguan pencernaan, diare, dan pembengkakan di sekujur tubuh, serta bisa menyebabkan kematian.
5. Cacing Ascaris Panjang cacing ini adalah sekitar 25 cm. Cacing ini bisa menyebabkan radang paru-paru, radang tenggorokan dan penyumbatan lambung. Cacing ini tidak bisa dibasmi di dalam tubuh, kecuali dengan cara operasi.
Hampir semua hewan berpotensi punya parasit. Tapi semua itu tergantung pada situasi dan kondisi. Manusia juga demikian. Jika manusia tidak bisa jaga diri, maka parasit, virus dan bakteri akan masuk.
HapusJadi, tidak bisa digeneralisasikan semua. Sudah ribuan tahun orang Papua, Cina, Batak, Flores makan daging babi, toh tak pernah ada kasus kematian akibat babi.
6. Cacing Ankylostoma Larva cacing ini masuk ke dalam tubuh dengan cara membakar kulit ketika seseorang berjalan, mandi, atau minum air yang tercemar. Cacing ini bisa menyebabkan diare dan pendarahan di tinja, yang bisa menyebabkan terjadinya kekurangan darah, kekurangan protein dalam tubuh, pembengkakan tubuh, dan menyebabkan seorang anak mengalami keterlambatan dalam pertumbuhan fisik dan mental, lemah jantung dan akhirnya bisa menyebabkan kematian.
BalasHapus7. Clonorchis Sinensis Ini jenis cacing yang menyelinap dan tinggal di dalam air empedu hati babi, yang merupakan sumber utama penularan penyakit pada manusia. Cacing ini terdapat di China dan Asia Timur, karena orang-orang di sana biasa memelihara dan mengkonsumsi babi. Virus ini bisa menyebabkan pembengkakan hati manusia dan penyakit kuning yang disertai dengan diare yang parah, tubuh menjadi kurus dan berakhir dengan kematian.
8. Cacing Paragonimus Cacing ini hidup di paru-paru babi. Cacing ini tersebar luas di China dan Asia Tenggara tempat di mana babi banyak dipelihara dan dikonsumsi. Cacing ini bisa menyebabkan radang paru-paru. Sampai sekarang belum ditemukan cara membunuh cacing di dalam paru-paru. Tapi yang jelas cacing ini tidak terdapat, kecuali di tempat babi hidup. Parasit ini bisa menyebabkan pendarahan paru-paru kronis, di mana penderita akan merasa sakit, ludah berwarna cokelat seperti karat, karena terjadi pendarahan pada kedua paru-paru.
9. Swine Erysipelas Parasit ini terdapat pada kulit babi. Parasit ini selalu siap untuk pembakaran pada kulit manusia yang mencoba mendekati atau berinteraksi dengannya. Parasit ini bisa menyebabkan radang kulit manusia yang memperlihatkan warna merah dan suhu tubuh tinggi.
Sedang kuman-kuman yang ada pada babi dapat menyebabkan berbagai penyakit, diantaranya adalah TBC, Cacar (Small pox), gatal-gatal (scabies), dan Kuman Rusiformas N. Dalam berbagai argumentasi, sebagian orang berpendapat jika peralatan modern sudah jauh lebih maju dan bisa menanggulangi cacing-cacing ini sehingga tidak berbahaya lagi, karena panas tinggi yang dihasilkan oleh alat tersebut.
Namun pengetahuan ini masih memerlukan kajian yang lebih mendalam. Sampai sekarang belum ada seorang ahli pun yang bisa memastikan dengan benar berapa derajat panas yang digunakan sebagai ukuran baku untuk membunuh cacing-cacing ini.
Padahal menurut teori, memasak daging yang benar adalah tidak terlalu cepat namun juga tidak terlalu lama. Karena jika terlalu cepat dikhawatirkan parasit-parasit yang terdapat dalam daging tidak sempat mati sementara kalau terlalu lama semua kandungan gizi daging akan hilang dan hanya menyisakan toxic (racun).
Emang parasit-parasit itu ada tertulis dalam Al-Qur'an? Itu kan penemuan terakhir, yang hanya terdapat pada kasus tertentu. Tidak semua babi demikian. Buktinya, sudah ribuan tahun orang makan babi, tapi biasa-biasa aja tuh. Malah badannya sehat.
HapusKalau sudah demikian siapa yang berani menjamin kalau daging babi cukup aman untuk dikonsumsi? Memang benar dalam tubuh sapi juga ada cacing. Cacing tersebut diberi nama T. Saginata.
BalasHapusTapi babi sendiri kadang-kadang juga menjadi sarang cacing jenis ini. Namun demikian ada perbedaan yang mendasar antara cacing yang terdapat pada sapi dan cacing yang ada pada babi. Saginata yang ada pada babi melangsungkan proses hidupnya dalam tubuh manusia sedangkan saginata yang ada pada sapi hanya dapat hidup di dalam sapi dan tidak hidup di dalam tubuh manusia, sekalipun sudah terlanjur masuk dalam tubuh manusia.
Adapun keberadaan saginata dalam tubuh manusia mungkin disebabkan oleh proses masak yang tidak baik di dalam tubuh babi. Disamping itu daging babi adalah daging yang paling sulit dicerna, karena kandungan zat lemaknya sangat tinggi.
=================================
Ini saya bagi situs yang menjelaskan bahwa ada parasit pada sapi, kambing dan domba: https://www.peternakankita.com/beberapa-penyakit-parasit-pada-ternak-sapi-kambing-dan-domba-bag-i/
HapusKalau menggunakan logika terhadap babi, maka seharusnya juga sapi, kambing dan domba juga diharamkan donk.
##SELAIN ADANYA PARASIT PARASIT YANG MEMBAHAYAKAN,ADALAGI ALASAN LARANGAN MEMAKAN BABI,yaitu sebagai berikut:
BalasHapus1. Asam Amino manusia yang hanya sedikit berbeda dari binatang babi.
Asam amino adalah salah satu penyusun protein pada makhluk hidup. Jika kita melihat insulin pada manusia dan babi, maka hanya akan terpaut satu daripada babi. Berikut penjelasannya :
Insulin manusia : C256H381N65O76S6 MW=5807,7
Insulin babi : C257H383N65O77S6 MW=5777,6
Penjelasan : hanya 1 asam amino berbeda
Insulin manusia : C256H381N65O76S6 MW=5807,7
Insulin sapi : C254H377N65O75S6 MW=5733,6
Penjelasan : ada 3 asam amino berbeda
Para produsen vaksin mengatakan bahwa jika menggunakan asam amino babi, maka mereka tidak memerlukan banyak proses penelitian lagi karena hanya terpaut satu asam amino. Berbeda dengan sapi yang terpaut 3 asam amino.
“Secara chemisty, DNA manusia dan babi hanya beda 3 persen. Aplikasi teknologi transgenetika membuat organ penyusun tubuh babi akan semakin mirip dengan manusia.”
~ Dr. Muladno, ahli genetika molekuler di Fakultas Peternakan IPB
Tapi sayangnya mereka lupa jika asam aminonya hampir identik berarti sama saja kita memakan daging manusia (kanibal), dan telah jelas bahwa kanibal dapat menyebabkan penyakit-penyakit genetik yang tidak bisa disembuhkan, termasuk penyakit syaraf dan lain-lain.
BalasHapusDi China, terdapat sebuah desa yang gemar memakan daging manusia yang melintas di desanya, yang kemudian digunakan untuk sebuah perayaan. Mereka mengatakan bahwa rasa daging manusia mirip dengan rasa daging babi.
2. Sifat babi yang buruk dapat menurun kepada manusia yang memakannya.
Seorang Imam Muslim bersama kawannya orang barat pernah melakukan test kepada 3 ekor babi dan 3 ekor ayam, masing masing adalah 2 jantan dan 1 betina. Dan hasilnya adalah :
Ketika 2 ekor ayam jantan dan 1 ayam betina dilepas, maka 2 ayam jantan tersebut bertarung hingga satu tewas/kalah untuk merebutkan betina. Namun apa yang terjadi ketika 2 ekor babi jantan dan 1 ekor babi betina dilepas ? ternyata babi jantan yang satu membantu yang lain untuk melaksanakan hajat seksualnya pada si betina.
Dan sang Imam berkata, “Inilah ! Daging babi itu membunuh ‘ghirah’ (rasa cemburu) orang yang memakannya dan ini terjadi pada kaum kalian.”
Beberapa penelitian di barat juga banyak yang menyatakan bahwa memakan babi dapat mempengaruhi watak, resiko perselingkuhan, dan hasrat seksual yang melebihi ambang batas kewajaran sebagai manusia.
3. Tubuh babi dapat mengubah virus jinak menjadi ganas.
Babi memiliki berbagai reseptor dalam tubuhnya yang dapat menjadikan virus jinak yang masuk ke dalam tubuh babi kemudian keluar dalam keadaan ganas, diantaranya reseptor yang sangat dikenal para ilmuwan adalah reseptor alfa 2,6 sialic acid untuk mengikat influenza manusia dan 2,3 sialic acid untuk mengikat virus influenza unggas. Virus-virus yang terikat ke dalam reseptor tersebut kemudian dapat berubah menjadi ganas. Selain itu reseptor-reseptor itu juga dapat mengikat dua jenis virus yang memiliki sifat yang berbeda, untuk kemudian di mixing menjadi satu virus ganas yang memiliki 2 sifat.
4. Banyaknya penyakit dalam tubuh Babi
Kita sudah mengetahui sejak Sekolah Dasar dahulu bahwa babi mengandung cacing pita yang sangat berbahaya. Cacing pita bahkan dapat mengganggu sistem syaraf dan dapat masuk hingga otak manusia. Selain cacing pita masih banyak penyakit lainnya yang disebabkan oleh babi melalui bakteri, karena kebiasaannya yang senang memakan kotoran, bahkan kotorannya sendiri.
5. Sifat aneh babi lainnya.
“Babi mempunyai sifat kembar antara binatang buas dan binatang jinak. Sifatnya yang menyerupai binatang buas adalah karena ia bertaring dan suka makan bangkai, sedangkan sifatnya yang menyerupai binatang jinak ialah karena ia berceracak dan makan rumput serta dedaunan lainnya.
Babi memiliki syahwat yang amat kuat, hingga pada saat ia kawin (bersetubuh), pejantan bertengger di atas betinanya yang berjalan bermil-mil jauhnya. Pejantannya mengejar-ngejar betina demikian kasar hingga terjadi perkelahian yang mungkin menewaskan salah satu atau menewaskan kedua-duanya.
Satu kali mengandung, babi betina dapat melahirkan dua puluh ekor anak. Pejantan mulai kawin bila telah berumur 8 bulan, sedangkan betinanya mulai melahirkan bila telah mencapai umur 6 bulan. Di beberapa negeri, babi kawin pada umur 4 bulan, betinanya mulai bunting setelah dikawini dan akan melahirkan setelah bunting selama enam atau tujuh bulan.
Babi betina yang telah mencapai umur 15 tahun tidak dapat beranak. Jenis binatang ini adalah yang paling banyak mempunyai keturunan. Babi jantan merupakan binatang jantan yang paling tahan lama bertengger di atas betinanya (kawin).
Yang mengherankan, jika sebelah matanya dicungkil ia segera mati. Babi memiliki kesamaan dengan manusia, yaitu kulitnya tidak dapat dikelupas kecuali jika dipotong lebih dulu daging yang berada di bawahnya.”
Mirip itu berarti tidak sama. Anda sendiri sudah jelaskan bahwa perbedaannya 3%. Jadi ada perbedaan. Kalau sudah beda berarti tidak sama. Susahnya, ketika orang tidak menemukan pendasaran pada Al-Qur'an, sekalipun dikatakan kitab sempurna, orang lantas mencari-cari pembenaran. Kalau sudah menemukan, baru mengait-ngaitkan ke Al-Qur'an.
HapusLebih susah susah lagi untuk berbicara ilmiah dengan Anda. Tentu awalnya semua mengikuti apa yang diperintahkan pencipta tanpa mengetahui apa sebabnya. Penelitian penelitian itu bukanlah sebuah pembenaran, tapi dianggap sebagai HIKMAH atau keuntungan dan manfaat BABI DIHARAMKAN
HapusJadi HIKMAH itu berasal dari penelitian, bukan dari Allah. Dengan kata lain, dulu Allah tidak punya HIKMAH, sehingga ketika mengharamkan babi, Dia hanya sebatas mengharamkan.
HapusKalau memperhatikan jalan pikiran Anda, terlihat jelas bahwa Anda menggunakan penelitian tersebut untuk membenarkan pengharaman babi oleh Allah, meski terlihat jelas bahwa dulu Allah tidak punya HIKMAH. Akan tetapi, penelitian juga tidak menjawab kenapa orang Cina, Batak, Toraja, Papua, yang sudah ribuah tahun lalu makan daging babi tak menemukan masalah.
Dan kenapa penelitian dewasa ini yang menyatakan bahwa ada juga parasit dalam sapi, domba dan kambing tidak membuat hewan tersebut diharamkan? Apakah dulu Allah sudah punya hikmah sehingga tidak mengharamkannya?
uraian pjg lbr lo sebnarnya udh dibhas dlm tulisn ini. Lo aj belagu. Pertnyaan2 budak bangka gak lo jwb, mlh lo ulas lg yg udh dibhs. Dsar bego.
HapusSemoga Anda mendapatkan hidayah taufik dari Allah Subhanahu Wataala. Dan semoga komentar saya dibaca dan juga disetujui. Atau menghapus halaman ini. Terima kasih
BalasHapusTerima kasih atas doa Anda. Semoga saya bisa ketemu Taufik Hidayat. Salam.
Hapusuraian pjg lbr dr komentator di ats membuktikn dia gak baca tulisn blog ini scra utuh. Krn tanggpan komentator sebnarnya sdh termuat dlm tulisan ini, dn itu gak terjwb persoalannya.
BalasHapusGw mo bri perbandingan kritis. Islam mengharamkan miras krn mengandung alkohol. Tp knpa islam gak haramkan tape? Bukankah tape mengandung alkohol?
Dalil keharaman Babi di dalam Al Qur'an itu ditujukan buat orang2 BERIMAN, lebih detil mengenai itu bisa dipelajari ilmu fiqh. Sedangkan buat orang2 kafir belajarlah dulu ilmu Tauhid.
BalasHapusSalah satu CONTOH redaksi ayat2 al Qur'an yg ditujukan buat orang BERIMAN, yaitu menggunakan kalimat "Wahai orang2 yg beriman..".
Al Qur'an sbg kitab suci Yang Sempurna telah memberi petunjuk keharaman Babi, dan telah dijelaskan oleh Rosululloh. Kemudian para ulama dan ilmuwan menambahkan penjelasan tsb sesuai ilmu pengetahuan yg berkembang pada masanya. Bayangkan seberapa tebalnya jika Taurot, Injil dan Al Qur'an memuat semuanya secara detil.
Kalau mau mencari kelemahan Al Qur'an, sdh jelas tidak ada ayat yg bermasalah perihal keharaman Babi tersebut.
Para ilmuwan juga telah membenarkan keburukan Babi untuk kesehatan. Kalo gak percaya, silahkan kalian makan Babi terus..
Nih pelajari sendiri dari injil:
BABI [ensiklopedia]
Babi jinak (peliharaan) Palestina barangkali berasal dari Sus scrofa, yaitu babi hutan (liar) Eropa dan Asia Barat. Allah melarang orang Israel makan babi (Im 11:7; Ul 14:8). Penting diketahui, bahwa babi merupakan sarang kuman parasit -- cacing pita; dan penularan terjadi bila memakan daging yg sudah dihinggapi kuman itu. Cacing pita cepat berkembang biak berupa organisme-organisme kecil dalam saluran pencernaan, lalu hidup dengan memakan zat makanan yg ada dalam perut binatang (atau manusia) tempatnya bersarang, dan menimbulkan akibat-akibat yg merugikan.
Larangan dalam Pentateukh itu berkembang menjadi kejijikan nasional pada orang Yahudi, dan babi menjadi gambaran dari apa saja barang hina dan dibenci. Maka dalam Ams 11:22, perempuan yg tidak susila diandaikan dengan babi. Bagi pemikiran Yahudi, anak yg hilang itu telah tenggelam ke dalam kekafiran paling dina, setelah dia mengurus babi orang kafir (Luk 15:15). Bahwa ada kawanan babi milik masyarakat non-Yahudi di Palestina dan Transyordan dalam zaman PB, terbukti dari Mat 8:30 dab; Mrk 5:11 dab; Luk 8:32 dab. Permintaan setan-setan dalam Luk 8:32 supaya diizinkan memasuki kawanan babi yg dekat di situ, tidaklah asing bagi orang Yahudi, karena mereka menganggap babi satu golongan dengan setan. Demikian juga dalam Mat 7:6 Yesus mengingatkan murid-Nya supaya jangan melemparkan mutiara kepada babi. Penulis 2 Ptr 2:22 menyamakan pengajar-pengajar palsu sebagai orang yg kembali ke kodrat kekafiran yg sama dengan sifat babi. DC/MHS. (Http://alkitab.sabda.org)
Artikel lain tentang diharamkannya babi menurut Nasrani silahkan baca: http://www.katolisitas.org/bolehkah-kita-sebagai-murid-kristus-makan-babi/
Kebenaran hanya milik Alloh Subhanahu wa Ta'ala, Semoga hidayah dan petunjuk Nya diberikan kepada kita semuanya. Aaamin.
Terima kasih atas tanggapannya. Pertama-tama kami tidak menyangkal bahwa ayat al-quran ditujukan kepada umat beriman. Justru karena ditujukan kepada umat beriman inilah, akhirnya muncul kesadaran membuat tulisan ini. Tujuannya untuk membuka mata orang beriman bahwa ada yang aneh soal pengharaman babi.
HapusKalau membaca tulisan kami di atas, sama sekali kami tidak mempermasalahkan ayat al-quran yang mengharamkan babi. Dengan kata lain, tidak ada yang salah dengan ayat al-quran itu. Yang kami persoalkan adalah pergeseran makna pengharaman itu. Anda mengatakan bahwa al-quran sebagai kitab suci yang sempurna; kalau sempurna kenapa harus butuh penjelasan lagi dari ulama dan ilmuwan, dimana penjelasan justru membuat pergeseran makna dari hanya DAGING BABI ke semua unsur babi. Karena itu, bagian akhir tulisan kami berisi pertanyaan, yang bisa ditujukan juga kepada orang beriman: kita mau taat kepada Allah atau manusia.
Cukup menarik kutipan-kutipan Injil yang kamu paparkan. Secara umum, kamu mengartikan teks-teks tersebut seperti apa tertulis, padahal teks-teks tersebut memiliki makna metafora. Sangat menarik lagi, kamu menawarkan link dari katolisitas.org untuk menguatkan argumenmu. Padahal, dari link yang kamu berikan, tampak jelas bahwa mereka tidak mempersoalkan orang kristen makan babi.
Jadi, jika memang benar kebenaran hanya milik Alloh Subhanahu wa Ta'ala, maka umat islam (sebagai orang beriman) tidak boleh makan DAGING BABI, sementara unsur lainnya, seperti tulang, rambut, dll boleh.
Babi di perjanjian lama juga di haramin keles, secara gamblang, jelas dan to the point.
BalasHapusHanya saja karena rasanya enak yaudah deh di bolehin aja sama para pendeta..
Apalagi dalil pembelanya adalah Matous 15:11
"Dengar dan camkanlah: bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang ."
Auto halal udah deh babi nya. Berarti semua makanan halal ya?
Termasuk anjing, kucing, kelelawar sarangnya covid19... kotoran manusia, janin bayi, yg dianggap makanan di china. Halal ya bro buat kristian?
Open your mind brother, jangan hanya karena babi enak, alkohol enak, semua nya jadi di bolehin.
Terima kasih atas tanggapannya. Tanggapan sdr Fauzi sungguh di luar konteks. Sepertinaya, ini menjadi cara berpikir umat islam. Ketika orang singgung teroris islam, biasanya umat islam akan mengatakan terorisme ada dalam agama lain. Jelas argumen kekanak-kanakan.
HapusSaya tidak tahu apakah pikiran sdr Fauzi sudah terbuka menyikapi persoalan pengharaman babi, sebagaimana dibahas dalam tulisan di atas. Tulisan ini ingin mengundang umat islam untuk berpikir cerdas.
Jika pikiran sdr Fauzi sungguh terbuka, pastilah dia bisa menjawab pertanyaan seputar pengharaman babi ini, yaitu taat pada perintah Allah atau manusia?