Sabtu, 06 Juni 2015

Ziarah ke Israel #2

MENGUNJUNGI BUKIT NEBO

Ini merupakan tempat terakhir Musa. Dari sini ia menatap Negeri Kanaan. Namun, ia tidak diperkenankan Tuhan untuk masuk ke Kanaan.

Renungan Hari Sabtu Biasa IX - Thn I

Renungan Hari Sabtu Biasa IX, Thn B/I
Bac I  Tob 12: 1, 5 – 15, 20; Injil        Mrk 12: 38 – 44;

Sabda Tuhan dalam bacaan liturgi hari ini berbicara tentang persembahan. Dalam Injil hari ini Tuhan Yesus menerangkan mengenai persembahan janda miskin. Dikatakan bahwa Tuhan Yesus duduk di dekat peti persembahan dan memperhatikan orang-orang yang memberikan persembahannya. Ada orang kaya yang memberi persembahan dalam jumlah yang besar. Namun ada seorang janda miskin yang hanya memasukkan satu duit. Dari sini Tuhan Yesus menegaskan bahwa janda miskin itu memberikan persembahan yang lebih besar ketimbang persembahan orang-orang kaya. Alasanya, selain ia memberikan seluruh nafkahnya, ada ketulusan dan kejujuran di dalam persembahannya.
Pengajaran Tuhan Yesus mengenai persembahan kembali terlihat dalam bacaan pertama yang diambil dari Kitab Tobit. Dalam bacaan pertama ditampilkan pernyataan Rafael kepada Tobit dan Tobia. Salah satu poin yang disampaikannya adalah “Lebih baiklah doa benar dan sedekah jujur daripada kekayaan orang lalim.” (ay. 8). Di sini Rafael hendak menekankan bahwa sedekah itu harus lahir dari kejujuran dan ketulusan hati.
Dalam kehidupan kita sering diajak untuk memberi sedekah atau persembahan kepada Tuhan dan sesama. Tak jarang dalam memberikan sedekah atau persembahan itu kita sering membuat berbagai perhitungan. Sering perhitungan ekonomis selalu masuk dalam kriteria. Sabda Tuhan hari ini mengajak kita untuk memberi dengan jujur dan tulus. Tuhan menghendaki supaya persembahan dan sedekah itu lahir dari hati kita. Sedekah atau persembahan dari hati pertama-tama bertujuan demi kemuliaan Allah.***
by: adrian