Sudah
jadi rahasia umum kalau islam dikenal sebagai agama teror, radikal dan penuh
kekerasan. Karena itulah, setiap aksi terorisme, radikalisme dan intoleransi
selalu dikaitkan dengan islam. Sekalipun banyak umat islam, termasuk tokoh
agamanya, membantah hal tersebut, publik tak bisa dibohongi. Semua orang tahu
bahwa ajaran agama selalu mengacu pada kitab suci. Dan banyak orang yang sudah
membaca Al-Qur’an tidak serta merta percaya bantahan tokoh-tokoh islam itu. Mereka
lebih percaya kalau memang islam itu agama teroris dan intoleran, karena ada
begitu banyak perintah terkait dengan hal tersebut yang tersebar dalam
Al-Qur’an. Salah satu
perintahnya adalah perang.
Berikut
ini akan ditampilkan “ayat-ayat perang” yang ada dalam Al-Qur’an. Pertama-tama
perlu diketahui bahwa yang dimaksud dengan “ayat-ayat perang” di sini adalah
ayat dalam Al-Qur’an yang di dalamnya terdapat kata dengan kata dasar “perang”
dan “jihad”. Tentulah bukan hanya terfokus pada 2 kata itu saja, tetapi juga
kata-kata lain yang mengandung 2 kata tersebut. Misalnya seperti berperang,
peperangan, perangilah, memerangi, berjihad, dll. Kutipan ayat-ayat Al-Qur’an ini didasarkan
pada Al-Qur’an dan Terjemahannya,
Departemen Agama RI, Edisi Terkini Revisi Tahun 2006.
Sudah
diketahui bahwa Al-Qur’an itu merupakan wahyu yang diturunkan secara langsung
oleh Allah kepada nabi Muhammad. Jadi, apa yang tertulis dalam Al-Qur’an
diyakini sebagai perkataan Allah sendiri. Untuk membaca teks-teks Al-Qur’an,
misalnya seperti yang di bawah ini, ada beberapa petunjuk penting.
1. Dengan akal sehat, berusahalah memahami kalimat atau ayat yang dibaca
tanpa peduli dengan latar belakang teks.
2. Sadarilah bahwa yang dibaca itu adalah kata-kata Allah.
Bertanyalah dalam hati, “Benarkah ini dari Allah?”
3. Kaitkan atau bandingkanlah satu ayat dengan ayat lainnya, dan bertanyalah sekali lagi dalam hati, “Benarkah ini dari Allah?”
4. Setiap
kali selesai membaca 1 ayat, bertanyalah dalam
hati, “Jelaskah ayat tadi?” dan “Apakah ayat tadi benar?”
Ayat-ayat yang ada ini berdasarkan hasil tangkapan mata manusiawi. Sadar akan kelemahan dan keterbatasan, tentu ada ayat yang terlewatkan. Inilah “ayat-ayat perang” Al-Qur’an.