Senin, 30 Mei 2016

Renungan Hari Senin Biasa XXIII - Thn II

Renungan Hari Senin Biasa XXIII, Thn A/II
Bac I    Rom 8: 28 – 30; Injil                        Mat 1: 1 – 16, 18 – 23;

Hari ini Gereja Universal memperingati Pesta Kelahiran Santa Perawan Maria. Bacaan-bacaan liturgi hari ini sama sekali tidak ada kaitan dengan kelahiran Bunda Maria. Bahkan tidak ada catatan sejarah tentang kapan dan dimana persisnya Ibunda Yesus ini dilahirkan. Gereja merasa perlu menetapkan momen ini, mengingat peran Maria dalam karya keselamatan Allah. Jadi, penetapan ini lebih pada penghormatan kepada Bunda Maria, serta ajakan untuk mengikuti teladan hidupnya. Pada poin terakhir inilah, sabda Tuhan mendapat gaungnya.

Dalam bacaan pertama, yang diambil dari Surat Paulus kepada Jemaat di Roma, Paulus menekankan bahwa Allah senantiasa bekerja untuk keselamatan umat manusia. Untuk maksud itu, Allah membutuhkan tangan manusia. Maria merupakan salah satu rancangan Allah untuk keselamatan umat manusia, melalui Tuhan Yesus. Hal ini terlihat dalam Injil hari ini. Diawali dengan silsilah Yesus Kristus, dimana nama Maria muncul di dalamnya, hingga bagaimana Allah “menggunakan” Maria sebagai alat-Nya. Maria mengandung dari Roh Kudus. Ini sesuai dengan janji Allah, yang telah dilontarkan para nabi Perjanjian Lama.

Hari ini sabda Tuhan mau menyadarkan kita bahwa untuk menyelamatkan umat manusia, Allah membutuhkan manusia. Salah satunya adalah Bunda Maria, yang melaluinya Allah menjadi manusia. Maria telah dipanggil Allah sedari awal, dibenarkan dan akhirnya dimuliakan. Semua itu karena teladan iman Maria, “Terjadilah padaku menurut kehendak-MU.” Teladan inilah yang hendak ditawarkan kepada kita. Melalui sabda-Nya dan juga lewat pesta Maria ini, Tuhan menghendaki supaya kita hidup berserah diri kepada Tuhan. Kita diajak untuk senantiasa hidup sesuai dengan kehendak Tuhan.

by: adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar