Senin, 30 Mei 2016

Renungan Hari Selasa Biasa XXIII - Thn II

Renungan Hari Selasa Biasa XXIII, Thn A/II
Bac I    1Kor 6: 1 – 11; Injil               Luk 6: 12 – 19;

Salah satu berita yang menarik dalam Injil hari ini adalah penetapan para rasul. Setelah berdoa semalam-malaman kepada Allah, diceritakan bahwa akhirnya Tuhan Yesus memilih 12 orang menjadi rasul-Nya. Dalam memilih 12 orang itu, Tuhan Yesus sekan tidak melakukan penelitian ataupun penyelidikan tentang latar belakang, baik sosial, ekonomi, kepribadian atau pendidikannya. Karena itu wajar bila di dalam keduabelas orang itu ada terdapat orang bodoh, pintar, biasa-biasa saja, kaya, miskin, bahkan ada juga orang jahat. Semua itu seakan tidak dipedulikan Tuhan Yesus, karena Dia berharap akan adanya perubahan.

Harapan akan perubahan inilah yang kembali diungkapkan Paulus dalam bacaan pertama. Dalam suratnya yang pertama kepada jemaat di Korintus, Paulus menegaskan bahwa Allah tidak memandang status kita di awal, melainkan di akhir. Karena bagi Paulus, ketika Allah memanggil kita, Allah telah menguduskan kita. Allah telah membenarkan kita dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan dalam Roh Allah. Jadi, sekalipun awalnya umat itu seorang pendosa, berkat panggilan Allah, ia disucikan dan dibenarkan. Namun, Paulus berharap agar umat tetap hidup dalam kebenaran. Jika hingga akhirnya umat tetap hidup dalam keberdosaan, maka ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

Tak bisa dipungkiri bahwa manusia itu lemah. Kelemahan itu membuat manusia selalu jatuh ke dalam dosa. Seringkali manusia merasa tak layak menghadap Tuhan karena keberdosaannya. Manusia lupa kalau Allah selalu ingin manusia selamat. Allah memang membenci dosa, tapi bukan lantas berarti Dia benci orang berdosa. Allah senantiasa memanggil semua manusia, baik berdosa ataupun tidak, kepada keselamatan. Pintu tobat selalu terbuka. Sabda Tuhan hari ini menyadarkan kita bahwa Allah tidak memandang status atau latar belakang kita. Allah menghendaki perubahan dalam hidup kita. Perubahan akan mendatangkan selamat, sedangkan ketidakberubahan mendatangkan derita. Tuhan menghendaki agar kita yang sudah dibenarkan dalam nama Yesus Kristus senantiasa hidup dalam kebenaran.

by: adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar