Senin, 30 Mei 2016

Renungan Hari Kamis Biasa XXIII - Thn II

Renungan Hari Kamis Biasa XXIII, Thn A/II
Bac I    1Kor 8: 1b – 7, 11 – 13; Injil                       Luk 6: 27 – 38;

Bacaan Injil hari ini berisi pengajaran Tuhan Yesus yang menjadi ciri khas orang Kristen dewasa kini. Tuhan Yesus meminta para murid-Nya untuk hidup penuh kasih, bukan saja kepada sesama anggota kelompok, melainkan juga kepada orang yang memusuhinya. Bentuk-bentuk kasih itu terlihat dalam “berbuat baik kepada orang yang membenci kamu” (ay. 27), “mendoakan mereka yang mencaci kamu” (ay. 28), tidak membalas dendam atau kejahatan (ay. 29 – 30), murah hati (ay. 36), dan mengampuni (ay. 37). Dapat dikatakan bahwa Tuhan Yesus lebih menekankan kasih kepada musuh. Di sini Tuhan Yesus mau mengajak para murid-Nya untuk menjadi seperti Bapa yang tidak memandang bulu dalam berbuat kasih. Allah mengasihi umat manusia, entah itu yang baik ataupun yang jahat.

Dasar pertimbangan ini kembali diungkapkan Paulus dalam bacaan pertama. Dalam suratnya yang pertama kepada jemaat di Korintus, Paulus mengajak umat untuk bersikap baik terhadap orang yang lemah. Orang lemah di sini tidak hanya merujuk pada orang secara sosial (tersingkir, minoritas atau diabaikan), melainkan juga secara moral (pendosa, musuh atau penjahat). Paulus tidak ingin ada umat bersikap kasar sehingga “melukai hati nurani mereka yang lemah” (ay. 12), karena bagi Paulus sikap seperti itu sama artinya melukai Kristus sendiri. Dasar pertimbangannya seperti yang diungkapkan Yesus dalam Injil, yaitu bahwa Yesus mati untuk keselamatan umat manusia, termasuk mereka yang lemah itu. Jadi, sama seperti Kristus yang berbaik hati kepada mereka yang lemah, hendaknya juga umat harus berbaik hati kepada mereka.

Kasih adalah ciri khas pengikut Kristus. Agama Kristen selalu diidentikkan dengan kasih. Karena itu, sekalipun orang Kristen ditindas, mereka tidak melawan. Sekalipun orang Kristen dihina, mereka tidak membalas. Banyak orang Kristen, yang karena Yesus Kristus dianiaya bahkan dibunuh, namun mereka hanya bisa berdoa dan memberkati. Sekalipun agama Kristen mendapat perlakukan tidak adil di negeri ini, umatnya hanya dapat berdoa dan mengampuni. Inilah terjadi karena ajaran Yesus. Melalui sabda-Nya hari ini, Tuhan menghendaki supaya kita senantiasa ingat akan ajaran-Nya itu. Tuhan menghendaki agar kita tetap hidup dalam kasih, baik itu terhadap sesama murid Kristus, maupun terhadap orang-orang yang memusuhi kita.

by: adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar