Senin, 30 Mei 2016

Renungan Hari Minggu Biasa XXIII - A

Renungan Hari Minggu Biasa XXIII, Thn A/II
Bac I    Yeh 33: 7 – 9; Bac II             Rom 13: 8 – 10;
Injil      Mat 18: 15 – 20;

Tema sabda Tuhan hari ini adalah kasih. Tema kasih ini diungkapkan dalam bacaan pertama lewat memperingati orang jahat untuk kembali ke jalan yang benar. Melalui kitabnya, Nabi Yehezkiel diangkat Tuhan menjadi penjaga bagi kaum Israel. Yehezkiel diminta oleh Tuhan untuk senantiasa mengajak orang bertobat dari kesalahannya agar ia tidak mati dalam dosanya. Dengan kata lain, Allah ingin menyelamatkan umat-Nya melalui Yehezkiel. Allah mau supaya umat tidak mati dalam kebinasaan, melainkan selamat. Penyelamatan ini merupakan ungkapan kasih Allah kepada umat-Nya.
Apa yang dinyatakan Allah melalui Nabi Yehezkiel, kembali ditegaskan Tuhan Yesus dalam Injil hari ini. Dalam Injil Matius, Tuhan Yesus mengajak para murid-Nya untuk menyelamatkan orang berdosa dengan menegor mereka. Menegor, memperingati, menasehati, dan arti tertentu juga mengkritik, merupakan suatu tindakan penyelamatan agar orang yang ditegor sadar akan kesalahannya dan bersedia kembali ke jalan yang benar. Tuhan Yesus mengajak pendengar-Nya untuk menegor, memperingati, menasehati, dan arti tertentu juga mengkritik, dalam suasana kasih,  bukan suasana kebencian. Dasar kasih adalah penyelamatan.
Dalam bacaan kedua, tema kasih ini mendapat tekanan khusus. Paulus, dalam suratnya kepada jemaat di Roma, kembali mengulangi apa yang pernah diajarkan Sang Guru, Tuhan Yesus. Paulus mengajak umat untuk hidup dalam kasih, karena kasih memenuhi hukum Taurat. Paulus mempertentangkan semangat kasih ini dengan dendam dan kebencian. Paulus mengistilahkan dengan utang. Jadi, permintaan untuk tidak berutang berarti ajakan untuk tidak menyimpan dendam. Perasaan dendam muncul dari kebencian. Hal inilah yang hendak disingkirkan dengan menumbuhkan semangat kasih.
Sabda Tuhan hari ini pertama-tama mau menyadarkan kita bahwa Allah itu adalah kasih. Karena kasih-Nya, Allah ingin supaya manusia selamat. Sekalipun manusia lemah dan sering jatuh ke dalam dosa, Allah tetap ingin manusia selamat. Karena itu, Allah membutuhkan sesama manusia untuk saling menyelamatkan. Ada banyak tindakan penyelamatan itu. Salah satunya adalah menegor, memperingati, menasehati, dan arti tertentu juga mengkritik, yang dilakukan dalam suasana kasih. Tuhan menghendaki kita untuk menyelamatkan sesama kita yang jatuh ke dalam kesalahan agar ia bertobat dan kembali ke jalan yang benar.

by: adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar