CINTA ITU BISA MEMATIKAN
Tentulah orang akan merasa heran dengan judul di atas. Selama
ini orang tahu bahwa cinta itu menghidupkan. Benci-lah yang mematikan. Akan
tetapi, perlu juga dipahami bahwa ternyata cinta itu bisa mematikan; dan yang
dimatikan itu justru orang yang dicintai.
Kita berangkat dari kisah.
Romo Ruben jatuh sakit. Oleh dokter, ia divonis sakit jatung.
Menurut dokter yang menanganinya, jantung Romo Ruben lemah. Hal ini disebabkan
karena penyakit yang diderita sebelumnya. Karena itu, dokter menyarankan supaya
dia istirahat total. Jangan melakukan aktivitas yang membuat kerja jantung
berlebihan, karena dapat menyebabkan jantung kian melemah. Harus banyak
istirahat. Semua ini dapat memulihkan fungsi jantungnya kembali normal.
Umat paroki yang pernah dilayani Romo Ruben tahu kalau
pastornya sedang sakit, dan saat ini sedang dirawat di rumah sakit. Mereka
sangat mencintai romo ini, karena ketika masih di paroki romo ini terkenal
sangat baik dan dekat dengan umat. Maka itu, informasi keberadaan Romo Ruben
segera beredar dari mulut ke mulut.
Dari informasi itulah, akhirnya umat mulai berdatangan ke
rumah sakit membezuk romo kesayangan umat. Berbagai kelompok dan rombongan
silih berganti memasuki ruangan tempat Romo Ruben rawat inap. Hal ini membuat
Romo Ruben tidak dapat istirahat. Romo Ruben tidak mau menolak kedatangan
mereka; apalagi mereka semua dari jauh. Romo Ruben dengan setia melayani
mereka, mengobrol bersama dan mengorbankan waktu istirahat.
Hari kedua dan ketiga tidak ada masalah. Masuk hari keempat
kesehatan Romo Ruben mulai turun. Fisiknya lemah. Detak jantungnya pun melemah.
Dokter dan perawat sibuk menanganinya. Dan ternyata Tuhan masih memberinya
kehidupan.
Ini adalah sebuah contoh. Namun bukan tidak mungkin contoh
ini jamak kita jumpai dalam kehidupan kita dengan tempat dan tokoh yang
berbeda. Dari contoh ini terlihat jelas kalau ternyata cinta itu bisa membunuh.
Umat sangat mencintai Romo Ruben, sehingga mereka berbondong-bondong datang
menjenguk dia. Umat tidak sadar kalau Romo Ruben harus banyak istirahat. Mereka
hanya tahu bahwa mereka mencintai romonya; dan salah satu ungkapan cinta itu
adalah mengunjunginya.
Romo Ruben juga tahu bahwa umat mencintai dirinya. Karena
itu, ia merasa sulit untuk menolak cinta mereka, yang terungkap lewat
kunjungan. Bukankah setiap orang butuh dicintai, diperhatikan dan dikasihi?
Cinta itu bisa saja membunuh Romo Ruben. Boleh saja orang
lantas berkata, “Kan ada rumah sakit.” Akan tetapi, cinta yang diberikan umat
kepada Romo Ruben membuat proses penyembuhannya tidak berjalan dengan baik.
Akhirnya Romo Ruben tetap bergelut dengan sakitnya. Bukankah ini sangat
memprihatinkan?
Kita dapat mengajukan pertanyaan, apakah sebenarnya umat
menghendaki romonya sakit atau sembuh? Jika kita perhatikan cerita di atas,
terlihat jelas bahwa umat menghendaki supaya romonya sakit. Mereka tidak mau
romonya sehat. Dan semua itu atas dasar CINTA.
Aneh bukan?
Pangkalpinang, 5 November 2014
by: adrian
Baca juga:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar