Renungan Hari Selasa Adven
III, Thn B/I
Bac I Zef 3: 1 – 2, 9 – 13; Injil Mat 21: 28 – 32;
Bacaan pertama hari ini diambil dari Kitab Nabi Zefanya. Di dalam
kitabnya, Zefanya menyampaikan kepada umat apa yang dikehendaki dan apa yang
dibenci Tuhan. Dengan jelas dikatakan bahwa Tuhan Allah tidak suka kepada
pemberontak, penipu dan sombong. Sebaliknya, Tuhan suka pada mereka yang
rendah hati dan lemah, tidak penipu; mereka ini akan diberikan bibir yang
bersih, ada kesesuaian antara ucapan dan tindakan. Di sini Zafanya mau mengajak
umat untuk membangun sikap sesuai dengan kehendak Allah.
Apa yang disampaikan Zafanya dalam bacaan pertama, kembali
disuarakan oleh Tuhan Yesus dalam Injil. Dalam Injil hari ini Tuhan Yesus memberi
pengajaran-Nya melalui perumpamaan dua anak yang mendapat mandat dari bapaknya.
Dikatakan bahwa anak pertama menyatakan kesanggupan, namun tidak melaksanakan;
sedangkan yang terakhir menyatakan tidak bersedia, namun akhirnya melaksanakan.
Dari sini ditekankan bahwa Allah lebih berkenan pada tindakan nyata dari pada
ucapan bibir belaka. Contoh anak pertama tak jauh berbeda dengan gambaran orang
yang tidak disukai Allah dalam Kitab Zafanya, sementara contoh anak kedua
merupakan gambaran orang yang disukai Tuhan Allah.
Tentu kita pernah mendengar ungkapan ini: “Lain di bibir,
lain di hati.” Kiranya ungkapan ini mau menjelaskan pesan sabda Tuhan hari ini
pada kita. Tak jarang dalam kehidupan kita lebih mudah berkata-kata. Banyak orang
berpikir bahwa kata-kata indah dapat menghibur dan menyenangkan orang atau
bahkan Tuhan. Kerap orang datang kepada Tuhan dan menyampaikan bahwa dirinya
bertobat, berjanji tidak akan mengulangi lagi dan akan hidup sesuai dengan
kehendak Tuhan, namun dalam kenyataannya kebalikan dari apa yang pernah diucapkan.
Sabda Tuhan hari ini mengajak kita untuk konsisten dengan apa yang sudah kita
ucapkan, baik kepada sesama maupun kepada Tuhan.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar