Renungan Hari Senin Adven
III, Thn B/I
Bac I Bil 24: 2 – 7, 15 – 17; Injil Mat 21: 23 – 27;
Bacaan pertama hari ini diambil dari Kitab Bilangan. Kitab Bilangan
menampilkan sosok tokoh bernama Bileam bin Beor, yang menyampaikan pesan Tuhan.
Dikatakan bahwa suatu ketika Roh Tuhan merasuki dirinya sehingga ia berkata-kata,
yang adalah pesan Tuhan sendiri. Satu hal yang menarik dari perkataan Bileam, yang
biasa disapa sebagai orang yang terbuka matanya, adalah ramalannya akan
kedatangan Tuhan Yesus. Bileam berkata, “Aku melihat dia, tetapi bukan
sekarang; aku memandang dia, tetapi bukan dari dekat; bintang terbit dari
Yakob,…” (ay. 17).
Injil hari ini menampilkan tanya jawab antara Tuhan Yesus
dengan para imam kepada dan tua-tua bangsa Yahudi. Mereka mempertanyakan asal
kuasa yang dimiliki Tuhan Yesus. Pertanyaan mereka dijawab Tuhan Yesus dengan
pertanyaan tentang sumber baptisan Yohanes Pembaptis. Tuhan Yesus akan menjawab
pertanyaan mereka jika mereka terlebih dahulu menjawab pertanyaan-Nya. Dikatakan
bahwa para imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi tidak menjawab pertanyaan
Yesus. Bukan berarti mereka tidak tahu jawabannya, melainkan karena mereka
tidak siap menerima konsekuensinya. Sebenarnya hal yang sama juga dengan
pertanyaan mereka terhadap Tuhan Yesus. sebenarnya mereka sudah tahu, tapi
pura-pura tidak tahu karena belum siap menerima konsekuensinya.
Sikap para imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi bertentangan
dengan sikap Bileam. Sekalipun ia rebah, namun matanya tetap tersingkap. Karena
itu, Bileam disebut orang yang terbuka matanya. Sehingga apa yang diketahuinya
disampaikannya. Sementara imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi tidak mau
memberitahu sekalipun sudah tahu. Sabda Tuhan hari ini mengajak kita untuk
bersikap seperti Bileam. Hendaklah mata hati kita tetap terbuka untuk melihat
ketimpangan di sekitar kita. Kita jangan menutup diri akan apa yang terjadi di
kehidupan kita. Kita harus bersuara.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar