YESUS DIGODA SETAN
Buah – Buah
kontemplasi
Setelah
mengasingkan diri di sebuah tempat terpencil dan berpuasa selama 40 hari,
datanglah seorang iblis menjemput Yesus dengan mobil Lemousine. Tampak iblis
itu sopan, polos, lugu dan baik hati. Ia mengenakan pakaian sederhana tapi
rapi; sangat kontras dengan penampilan Yesus yang kumal.
Rambut Yesus keriting
acak-acakan tak tersentuh oleh sisir. Kulitnya hitam legam, kasar. Rahangnya
besar menonjol keluar sehingga wajahnya seperti bersegi empat. Sedangkan matanya
sipit asli. Ia mengenakan sarung baju kaos belang-belang serta kopiah tak lepas
dari kepalanya.
Si iblis membukakan pintu
dan mempersilahkan Yesus masuk. Setelah menutup pintu kembali, mulailah ia
membawa Yesus keliling kota. Iblis tau kalo Yesus sudah lapar, maka diajaknya
Yesus ke Hoka-Hoka Bento, Wendy’s, KFC, CFC, Donut’s; restoran-restoran yang
menghidangkan masakan paling enak dan amat lezat menggiurkan. Namun tak ada
reaksi sedikitpun dari Yesus. Akhirnya iblis sadar kalo Yesus tak punya uang.
“Bukankah kamu Kristus.
Pergilah ke gereja-gereja yang kaya-kaya itu. Mintalah sebagian uang kolektenya
sehingga Kau bisa ke beberapa tempat tadi untuk menikmati makanan yang ada di
sana. Bukankah kau sudah lapar?”
“Hei, supaya kau tau,
manusia itu hidup bukan dari roti saja tetapi dari setiap firman yang keluar
dari mulut Allah.”
Tiba-tiba si iblis berubah
wujud. Wajahnya garang sadis; brewokan dan kumisnya dilinting ke atas. Badannya
kekar. Pokoknya seram abiz. Mirip seperti pembunuh berdarah dingin. Kasar tak
ada sopan santun.
Ia membawa Yesus ke gereja
katedral. Dengan kasar ia memaksa Yesus untuk naik ke bubungan atap gereja
melalui lorong lonceng gereja. Yesus menuruti perintah iblis tersebut, naik ke
atas. Dan sampailah mereka berdua di atas. Setelah melihat-lihat sekelilingnya,
tanpa sopan santun, dengan kasar si iblis mendorong Yesus ke pinggir bubungan.
“Ayo, lompat ke bawah!”
Ancamnya. “Bukankah mengenai Engkau ada tertulis bahwa Allah akan segera
menyuruh umat-umat-Nya untuk menatang Engkau supaya kaki-Mu tidak terantuk
batu.”
“Hei bung, ada juga
tertulis: janganlah kamu mencobai Tuhan, Allahmu!” Suara Yesus lantang dan
tegas sambil menuding si iblis.
Melihat itu, si iblis jadi
takut dan tiba-tiba rupanya kembali ke semula: sopan, polos, lugu dan
berpakaian rapi sederhana. Dengan sopan ia mengajak Yesus turun sambil menuntun
tangannya. Sesampai di bawah ia membukakan pintu mobil dan mempersilahkan Yesus
masuk.
Setelah membawa Yesus
berjalan-jalan keliling kota melihat kemegahan metropolitan, keluar masuk
mal-mal dan plaza serta pusat-pusat hiburan, akhirnya mobil lemousine, yang
membawa Yesus, masuk ke wilayah kawasan elite. Mobil berhenti di depan sebuah
rumah besar nan megah melebihi istana. Dengan menggunakan HP, si iblis
menghubungi bosnya yang ternyata sedang bergolf-ria.
“Mari tuan, kita
berjalan-jalan dulu sambil menunggu bos datang.” Ajak si iblis sopan itu.
Mereka pun berjalan-jalan menyusuri taman yang asri dan indah
Sepanjang langkah tak
henti-hentinya Yesus berdecak kagum sambil menggeleng-gelengkan kepala. Amat
luar biasa kekayaan orang ini, guman Yesus dalam hati. Mobil ada 7, itupun yang
berkelas sejenis BMW, Benz, Mercy, Volvo, Jaguar, ferari. Halaman luar
bertebaran kembang aneka warna dan di hiasi lampu hias. Lantai rumah terbuat
dari marmer mutu kelas dunia. Perabotan rumah tangga sungguh amat super lux.
Menyadari kekaguman Yesus,
si iblis berkata, “Memang bos kita adalah orang terkaya di dunia ini. Mal-mal,
plaza dan tempat-tempat hiburan yang kita kunjungi tadi semuanya milik bos.
Kawasan elite ini pun punyanya bos. Bisnisnya sangat maju. Perusahaannya cukup
banyak, bukan di dalam negeri saja tapi sudah go public. Seluruh dunia
ini ada dalam genggamannya.”
Tiba-tiba
HP si iblis berdering. Dengan sopan ia permisi dulu pada Yesus untuk menjawab
HP. Si iblis berjalan mendekati jendela yang menghadap pegunungan indah.
“Bos
lagi renang!” Jelasnya pada Yesus setelah memasukkan HP-nya ke saku. “Kita ke
sana saja, tuan!”
“Omong-omong, siapa
bosmu?”
“Seorang janda muda tanpa
anak. Katanya sih belum sempat terjamah suaminya dulu. Orangnya baik, cantik,
manis dan seksi. Pokoknya perfect abiz deh!”
Sesampai di kolam, si bos
sedang mengeringkan rambutnya. Dengan ramah ia menyambut dan menyalami Yesus.
Ia menciumi tangan Yesus. Senyumnya sungguh manis menggoda dan lekuk tubuhnya
yang dibungkus swim suit betul-betul indah menawan. Kulitnya putih halus
sehalus sutra. Luar biasa perfect-nya wanita ini. Pria normal mana yang
tak tergiur akan paras aduhai menggoda ini. Jangan kan yang muda, yang
tua-jompo pun ikut menggila.
Tanpa disadari si iblis
sudah menghilang. Tinggallah Yesus dan wanita itu.
“Sudahkah tuan jalan-jalan
bersama pesuruh saya tadi?”
Yesus hanya mengangguk.
“Semua kekayaanku ini akan
kuserahkan kepada tuan, termasuk tubuhku ini, jika tuan mau menikahi saya.”
Yesus tahu maksud janda
seksi itu. Maka dengan gusar ia menghardik, “Enyahlah kau setan! Kau pikir aku
mau menjadi budak harta kekayaan dan budak nafsu birahimu!? Ingatlah, ada
tertulis, engkau harus menyembah dan mengabdi Tuhan, Allahmu; dan hanya kepada
Dia sajalah engkau berbakti!”
by : Adrian
Baca
juga refleksi lainnya:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar