Selasa, 31 Mei 2016

Renungan Hari Jumat Biasa XXIX - Thn I

Renungan Hari Jumat Biasa XXIX, Thn B/I
Bac I  Rom 7: 8 – 25a; Injil                 Luk 12: 54 – 59;

Dalam Injil hari ini, Tuhan Yesus mengeritik sikap orang yang begitu pandai membaca tanda-tanda alam, namun lemah dalam membaca kebenaran ilahi. Akan tetapi, bagi Tuhan Yesus kelemahan itu bukan terletak pada ketidakmampuan, melainkan pada ketidakmauan. Dan di balik semua itu ada persoalan untung rugi. Orang hanya ingin keuntungan duniawi yang mendatangkan kesukaan. Orang merasa membaca dan melaksanakan kebenaran ilahi tidak mendatangkan keuntungan; malah dapat dikatakan rugi. Karena itulah, banyak manusia yang mengabaikannya.
Dalam bacaan pertama hari ini, yang diambil dari Surat Paulus kepada Jemaat di Roma, Paulus mengungkapkan refleksi akan dirinya. Kepada jemaat di Roma, Paulus memaparkan pergolakan dirinya. Di satu sisi ia ingin melayani hukum Allah, tapi di sisi lain ia melayani hukum dosa. Dosa selalu mendatangkan kenikmatan. Akan tetapi, satu hal yang patut dipuji dari Paulus adalah dia menyadari kelemahan dan kekuatannya. Dan Paulus tidak mau dikendalikan kelemahannya. Dia selalu berjuang mengatasinya.
Seringkali terjadi, dalam kehidupan ini, kita melupakan kebenaran Tuhan, sekalipun kita sebenarnya sudah mengetahui. Kita merasa bahwa dengan melaksanakan kebenaran Tuhan, kita tidak mendapatkan “untung” apa-apa. Keuntungan ini selalu dikaitkan dengan soal kenikmatan. Sabda Tuhan hari ini mengajak kita untuk melawan kecenderungan itu. Kita dapat belajar dari teladan Santo Paulus. Yang terpenting adalah kita terlebih dahulu harus menyadari kelemahan dan kekuatan kita.***

by: adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar