BAHAYA PSIKOLOGIS PADA AKHIR MASA KANAK-KANAK
Bahaya dalam
Berbicara
Ada empat bahaya berbicata yang umum terdapat pada akhir masa
kanak-kanak: (1) kosa kata yang kurang dari rata-rata menghambat tugas-tugas di
sekolah dan menghambat komunikasi dengan orang-orang lain. (2) Kesalahan dalam
berbicara, seperti salah ucap dan kesalahan tata bahasa, cacat dalam bicara
seperti gagap atau pelat, akan membuat anak menjadi sangat sadar diri sehingga
anak hanya berbicara bilamana perlu. (3) Anak yang mempunyai kesulitan
berbicara dalam bahasa yang digunakan di lingkungan sekolah akan terhalang
dalam usaha untuk berkomunikasi dan mudah merasa bahwa ia “berbeda”. (4)
Pembicaraan yang bersifat egosentris, yang mengkritik dan merendahkan orang
lain, dan yang bersifat membual akan ditentang oleh teman-teman
Bahaya Emosi
Anak akan dianggap tidak matang baik oleh teman-teman sebaya
maupun orang-orang dewasa, kalau ia masih menunjukkan pola-pola ekspresi emosi
yang kurang menyenangkan, seperti amarah yang meledak-ledak, dan juga bila
emosi yang buruk seperti marah dan cemburu masih sangat kuat sehingga kurang
disenangi oleh orang lain.
Bahaya Sosial
Terdapat lima jenis anak yang penyesuaiannya dipengaruhi oleh
bahaya sosial. Pertama, anak yang
ditolak atau diabaikan oleh kelompok teman-teman akan kurang mempunyai
kesempatan untuk belajar bersifat sosial. Kedua,
anak yang terkucil, yang tidak memiliki persamaan dengan kelompok teman-teman akan
menganggap dirinya “berbeda” dan merasa tidak mempunyai kesempatan untuk
diterima oleh teman-teman. Ketiga,
anak yang mobilitas sosial dan grafisnya tinggi mengalami kesulitan untuk
diterima dalam kelompok yang sudah terbentuk. Keempat, anak yang berasal dari kelompok ras atau kelompok agama
yang terkena prasangka. Dan kelima,
para pengikut yang ingin menjadi pemimpin kemudian menjadi anak yang penuh
dengki dan tidak puas.
Bahaya Bermain
Anak yang kurang memiliki dukungan sosial akan terasa kekurangan
kesempatan untuk mempelajari permainan dan olah raga yang penting untuk menjadi
anggota kelompok. Anak yang dilarang berkhayal karena “membuang waktu” atau
dilarang melakukan kegiatan kreatif dan bermain akan mengembangkan kebiasaan
penurut yang kaku.
Bahaya dalm Konsep
Diri
Anak yang mempunyai konsep diri yang ideal biasanya merasa
tidak puas pada diri sendiri dan tidak puas pada perlakuan orang lain. Kalau konsep
sosialnya didasarkan pada pelbagai stereotip, ia cenderung berprasangka dan
bersikap diskriminatif dalam memperlakukan orang lain. Karena konsepnya
berbobot emosi maka itu cenderung menetap dan terus memberikan pengaruh buruk
pada penyesuaian sosial anak.
Bahaya Moral
Ada enam bahaya yang umumnya dikaitkan dengan perkembangan
sikap moral dan perilaku anak-anak. (1) Perkembangan kode moral berdasarkan
konsep teman-teman atau berdasarkan konsep-konsep media massa tentang benar dan
salah yang tidak serupa dengan kode orang dewasa. (2) Tidak berhasil
mengembangkan suara hati sebagai pengawas dalam terhadap perilaku. (3) Disiplin
yang tidak konsisten membuat anak tidak yakin akan apa yang sebaiknya
dilakukan. (4) hukuman fisik merupakan contoh agresivitas anak. (5) Menganggap
dukungan teman-teman terhadap perilaku itu menjadi kebiasaan. Dan (6) tidak
sabar terhadap perbuatan orang lain yang salah.
Bahaya yang
Menyangkut Minat
Ada dua bahaya yang umum dihubungkan minat masa kanak-kanak: pertama, tidak berminat pada hal-hal
yang dianggap penting oleh teman-teman sebaya dan kedua, mengembangkan sikap yang kurang baik terhadap minat yang
dapat bernilai bagi dirinya, seperti kesehatan atau sekolah.
Bahaya dalam
Penggolongan Peran Seks
Ada dua bahaya yang umum dalam penggolongan peran seks:
kegagalan untuk mempelajari organ-organ peran seks yang dianggap pantas oleh
teman-teman sebaya, dan ketidakmauan untuk melakukan peran seks yang disetujui.
Bahaya yang pertama cenderung berkembang bila anak dibesarkan oleh keluarga
dimana orang tuanya melakukan peran seks yang berbeda dengan orang tua
teman-teman. Bahaya yang kedua berkembang bilamana anak laki-laki diharapkan
melakukan peran sederajat dan anak perempuan diharapkan melakukan peran-peran tradisional.
Bahaya Hubungan
Keluarga
Pertentangan dengan anggota-anggota keluarga mengakibatkan
dua hal: melemahkan ikatan keluarga dan menimbulkan kebiasaan pola penyesuaian
yang buruk, serta masalah-masalah yang dibawa ke luar rumah.
Bahaya dalam
Perkembangan Kepribadian
Ada dua bahaya yang serius dalam perkembangan kepribadian
periode ini. Pertama, perkembangan
konsep diri yang buruk yang mengakibatkan penolakan diri; dan kedua, egosentrisme yang merupakan
lanjutan dari awal masa kanak-kanak. Egosentrisme merupakan hal yang serius
karena memberikan rasa penting diri yang palsu.
sumber: Elizabeth B.
Hurlock, PSIKOLOGI PERKEMBANGAN: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan. (edisi 5). Jakarta: Erlangga, 1980, hlm. 176.
Baca juga:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar