Renungan Hari Rabu
Biasa XXV, Thn A/II
Bac I Ams 30: 5 – 9; Injil Luk 9: 1 – 6;
Bacaan pertama hari ini diambil dari Kitab Amsal. Di dalam
kitabnya, penulis memberikan nasehat-nasehat bagi para pembaca, bagaimana
mereka menyikapi hidup. Penulis mengajak para pembacanya untuk senantiasa menumbuhkan
sikap rasa syukur atas apa yang terjadi dalam hidup. Hal ini terlihat dalam
pernyataan, “Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku.” (ay. 8). Dengan
sikap bersyukur ini, bagi penulis, orang tidak akan jatuh ke dalam kecurangan
atau kebodohan, tidak merasa miskin dan juga tak merasa kaya. Dengan rasa syukur,
orang akan dapat menikmati hidupnya apa adanya.
Sikap rasa syukur ini juga yang diharapkan Tuhan Yesus pada
para murid-Nya. Dalam Injil dikisahkan bahwa Tuhan Yesus mengutus para
murid-Nya untuk memberitakan Kerajaan Allah dan menyembuhkan orang. Sebelumnya Yesus
sudah membekali mereka dengan tenaga dan kuasa. Dalam menjalankan misi itulah,
Tuhan Yesus mengharapkan supaya mereka senantiasa bersyukur. Sikap bersyukur
menunjukkan sikap berserah diri kepada penyelenggaraan ilahi. Dengan sikap
bersyukur ini para murid tidak menggantungkan dirinya kepada apapun dan dapat
menyesuaikan diri dengan situasi tempat dimana mereka berada.
Zaman sekarang dikenal dengan zaman teknologi. Hidup manusia
tak bisa dilepas-pisahkan dari berang-barang teknologi. Hidup seakan sudah tergantung
padanya. Selalu saja ada keinginan untuk memiliki teknologi yang terbaru. Ketergantungan
ini membuat manusia tidak mampu lagi bersyukur atas apa yang dimilikinya. Manusia
selalu berjuang untuk memenuhi hasratnya akan teknologi, sekalipun itu ditempuh
dengan kecurangan dan tindakan bodoh lainnya. Melalui sabda-Nya ini, Tuhan
mengajak kita untuk melihat kembali jati diri kita yang sebenarnya. Kita adalah
tuan atas ciptaan. Manusia bukannya
budak dari ciptaan, termasuk teknologi. Ketiadaan rasa syukur membuat manusia
menjadi budak. Karena itu, Tuhan menghendaki supaya kita menumbuhkan rasa
syukur dalam kehidupan kita.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar