SANTO VINSENSIUS MARIA STRAMBI, USKUP
Vinsensius
lahir di kota Civitavecchia, Italia, pada tanggal 1 Januari 1745. Ayahnya,
seorang apoteker terkenal di Italia, saleh dan taat agama. Corak hidup ayahnya
sangat besar pengaruhnya pada kepribadian dan kehidupannya. Semenjak kecil
Vinsensius tampak gembira dan lincah karena perhatian dan kasih sayang orang tuanya
yang sungguh besar. Ia baru dibaptis ketika berusia 18 tahun. Dan semenjak itu
ia mulai tertarik pada cara hidup sebagai imam. Maka orang tuanya menyekolahkan
dia di Seminari keuskupan setempat. Di sana ia belajar Filsafat dan Teologi di
bawah bimbingan imam-imam Fransiskan dan Dominikan. Sebelum menerima tahbisan
imamatnya, ia mengikuti retret di sebuah rumah biara Passionis di bawah
bimbingan Santo Paulus dari Salib, pendiri Ordo Passionis. Terpengaruh oleh
kesalehan Paulus dari Salib, Vinsensius segera memutuskan untuk menjadi anggota
dari tarekat yang baru itu.
Meskipun
keluarganya sangat menentang, Vinsensius tidak goyah. Ia berdoa agar Tuhan
dapat melembutkan hati ayahnya agar mau mengizinkan dia menjalani hidup
imamatnya dalam Ordo Passionis. Kesabaran, ketulusan dan ketekunan doanya tidak
sia-sia. Tuhan mengabulkan doanya dengan cara memanggil ayahnya menghadap
takhta Allah. Ayahnya meninggal dunia dalam damai, dan dengan itu Vinsensius
dapat dengan leluasa mengikuti panggilan luhur Allah. Pada bulan September
1768, dan setahun kemudian ia mengucapkan kaulnya yang pertama dalam Ordo
Passionis.
Ternyata
sebagai seorang imam, Vinsensius mempunyai bakat istimewa. Dengan mudah ia
dapat bergaul dengan umatnya terutama kaum muda. Sifatnya sabar, lemah-lembut
lagi simpatik. Di dalam ordonya, ia diserahi beberapa tugas penting, antara
lain menulis riwayat hidup Santo Paulus dari Salib, pendiri Ordo Passionis. Kotbah-kotbah
dan tulisan-tulisan rohaninya bergema hingga ke Roma. Dalam sidang para
Kardinal pada tahun 1800, pencalonannya sebagai Uskup disetujui. Oleh karena
itu Paus
Pius VII (1800-1823) mengangkat dia menjadi Uskup Tolentino dan Macerata.
Sebagai Uskup ia dengan giat membereskan administrasi dan organisasi keuskupan
sambil menggalakkan pembinaan rohani umatnya. Tetapi kesetiaannya pada Paus
menimbulkan pertentangan dengan Kaisar Napoleon I, yang menguasai sebagian
besar Italia pada awal abad 19. Oleh karena itu, Vinsensius dikucilkan dari
keuskupannya pada tahun 1808. Tahun 1814 ia diizinkan kembali ke takhtanya
untuk melanjutkan karyanya.
Sembilan
tahun berikutnya, Paus Leo XII
(1823-1829) mengizinkan Vinsensius untuk meletakkan jabatannya sebagai Uskup
dan mengundang dia untuk tinggal bersamanya di istana kepausan sebagai
penasehat Paus. Vinsensius melayani Paus dalam kedudukan sebagai penasehat
sampai hari kematiannya tepat pada ulang tahunnya 1 Januari 1824. Paus Pius XI
menggelari dia sebagai 'beato' pada tahun 1925 dan sebagai 'santo' pada tahun
1950.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar