SANTO KAYETANUS, PENGAKU IMAN
Orang kudus ini sungguh dikenal luas karena jasa-jasanya
untuk Gereja Kristus dalam tugasnya sebagai uskup di Tiene, Italia. Hingga sekarang,
namanya terus harum di kalangan umat Kristen Italia. Kayetanus lahir di
Vicenza, dekat Venesia, pada tahun 1480. Pada umur 24 tahun, ia mendapat gelar doktor
dalam ilmu hukum. Ia bekerja di Roma untuk beberapa tahun, kemudian diangkat
sebagai senator di kota kelahirannya.
Ketika menginjak usia 36 tahun pada tahun 1516, Kayetanus
ditahbiskan menjadi imam. Sejak saat itu ia bertekad mengabdikan dirinya kepada
Tuhan dan sesamanya. Ia mengarahkan perhatiannya kepada orang-orang miskin dan
sakit serta yang sudah lama menjauhkan diri dari Gereja. Didukung oleh
doa-doanya, Kayetanus melaksanakan tugas pengabdiannya dengan penuh semangat. Bersama
dengan Carafa, yang kemudian menjadi Paus Paulus V (1605 – 1621), Kayetanus
berjuang memperbaiki tertib hidup Gereja. Untuk mencapai apa yang diinginkan, Kayetanus
bersama Carafa memberi kesaksian hidup yang baik untuk mempengaruhi orang lain ke
jalan yang baik. Ia menjadi anggota perkumpulan diri dalam karya-karya amal
kasih. Anggota perkumpulan ini berasal dari golongan masyarakat bawah yang
mempunyai semangat juang yang tinggi.
Keluarganya yang bangsawan itu merasa dihina oleh anaknya sendiri
karena hubungannya dengan orang-orang sederhana itu. Tetapi hal itu tidak
dipedulikannya karena semangatnya untuk mengabdi sesame. Ia bahkan semakin
aktif dalam berbagai kegiatan amal. Ia mendirikan rumah sakit-rumah sakit dan
lembaga-lembaga amal lain yang bermaksud menolong banyak orang lain terutama
yang miskin. Jasanya yang lain yang menonjol ialah bahwa ia melancarkan
tindakan-tindakan praktis untuk memperbaiki taraf hidup rohani dan keilmuan
para imam sekulir. Bersama dengan sahabatnya Carafa yang telah menjadi Uskup
Teatum, Kayetanus mendirikan Tarekat Imam-imam Regulir, yang dikenal dengan
nama Tarekat Teatin. Anggota-anggota tarekat ini menjalani hidupnya seperti
imam-imam praja untuk membuktikan bahwa kesucian imamat dapat dicapai di luar
kehidupan membiara. Penghayatan kemiskinan sungguh luar biasa. Mereka tidak
diperkenankan meminta derma atau barang kebutuhan lainnya dari orang lain. Kepercayaan
mereka ini sering dibalas Tuhan dengan tanda-tanda mukjizat luar biasa. Salah satu
mukjizat yang biasa terjadi adalah mukjizat tersedianya makanan di depan pintu
rumah mereka apabila mereka kehabisan makanan pada hari itu.
Rumah pertama tarekat ini dibangun di kota Roma. Dari rumah
ini, Kayetanus bersama rekan-rekannya melancarkan karya mereka untuk menolong
orang-orang miskin dan sakit di kota Roma. Mereka tekun sekali mewartakan
Injil, merayakan sakramen-sakramen. Karena kegiatan-kegiatan rohani ini, Kayetanus
dijuluki “Pemburu Jiwa”. Setelah karya mereka berjalan tiga tahun, Kota Roma
diserang dan dijarah oleh pasukan Kaisar Karel V. Berkat pertolongan Ilahi,
para Teatin dapat lolos dari bahaya maut itu. Mereka dapat meloloskan diri ke
Venesia. Di Venesia mereka sangat berjasa terlebih karena kota itu tertimpa
wabah penyakit menular. Kayetanus bersama rekan-rekannya dengan tekun merawat
semua orang sakit. Atas permintaan Bapa Paus, Kayetanus bekerja di Napoli. Di sini
ia mencurahkan seluruh tenaganya demi kepentingan jiwa-jiwa selama 17 tahun
hingga wafatnya pada tahun 1547 dengan cara penyaliban mistik seperti Yesus
Kristus.
Tahun-tahun terakhir hidupnya merupakan tahun yang penuh
keakraban dengan Tuhan dalam doa dan tapa. Ia memajukan devosi kepada
Kanak-kanak Yesus di kandang Betlehem. Setiap hari, berjam-jam lamanya ia
berdoa di hadapan Sakramen Mahakudus untuk memohon pengampunan bagi jiwa-jiwa
yang berdosa. Kayetanus meninggalkan pengaruh yang luar biasa dalam kehidupan
rohani. Ia menjadi perintis jalan bagi banyak orang kudus di kemudian hari,
misalnya Santo Filipus Neri, Santo Fransiskus Sales, Santo Vincensius, SantoKarolus Boromeus yang hidup pada abad ke-16, abad kegelapan Gereja.
Baca juga:
2. Santa Afra
Tidak ada komentar:
Posting Komentar