Renungan Hari Kamis
Biasa XVIII, Thn A/II
Bac I Yer 31: 31 – 34; Injil Mat16: 13 – 23;
Dalam bacaan pertama, yang diambil dari Kitab Nabi Yeremia,
sang nabi menyampaikan pesan Allah kepada umat Israel. Allah akan membuat
perjanjian baru dengan bangsa Israel. Allah akan mengampuni dosa kesalahan
mereka dan akan memperhatikan serta mengasihi mereka. Umat Israel diminta untuk
selalu mengenal Allah. Mengenal Allah secara tak langsung berarti mengetahui kehendak
Tuhan dan melaksanakannya. Perjanjian baru antara Allah dan bangsa Israel ini
memperbaiki perjanjian Allah dengan nenek moyang bangsa itu, dimana mereka
sudah mengingkarinya.
Harapan Allah terhadap umat Israel terlihat jelas dalam Injil
hari ini. Dalam Injil Tuhan Yesus menyatakan bahwa Dia akan pergi ke Yerusalem
untuk menanggung banyak penderitaan, dihina dan mati, namun bangkit lagi pada
hari ketiga. Akan tetapi, Petrus tidak menerima pernyataan Yesus itu. Sikap Petrus
ini dikecam Tuhan Yesus, karena dia hanya memikirkan apa yang dipikirkannya
(manusia). Yesus menghendaki agar para murid mengikuti jalan pikir Allah. Dengan
kata lain, seperti dalam bacaan pertama, para murid musti mengikuti kehendak
Allah.
Seringkali terjadi dalam kehidupan, kita memaksakan kehendak
kita pada Tuhan. Kita mau agar keinginan kitalah yang terwujud. Kita ingin
supaya harapan kita terpenuhi. Kita lupa bahwa panggilan hidup kita adalah
mengikuti kehendak Allah. Jadi, kita harus menyesuaikan hidup kita dengan
kehendak Allah. Terjadilah padaku menurut kehendak-Mu. Inilah yang dikehendaki
Tuhan melalui sabda-Nya hari ini. Tuhan menghendaki supaya kita hidup selaras
dengan kehendak-Nya. Jangan memaksakan kehendak kita pada Tuhan. Harus disadari
bahwa Tuhan mempunyai rencana tersendiri atas hidup kita; dan Tuhan selalu
ingin agar kita bahagia.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar