PEMUDA YANG BANYAK BICARA
Seorang pemuda
yang sedang jatuh cinta
berusaha selama
berbulan-bulan
untuk mengambil
hati pujaannya,
namun gagal.
Ia merasa
sakit hati karena ditolak.
Namun akhirnya
si jantung hati menyerah.
“Datanglah
di tempat anu pada jam anu,” katanya.
Pada waktu
dan di tempat anu tersebut,
akhirnya sipemuda
sungguh jadi duduk
bersanding dengan
jantung hatinya.
Lalu ia
merogoh saku dan mengeluarkan
seberkas surat-surat
cinta,
yang telah
ia tulis selama berbulan-bulan,
sejak ia
mengenal si jantung hati.
Surat-surat
itu penuh kata-kata asmara,
mengungkapkan
kerinduan hatinya
dan
hasratnya yang membara
untuk
mengalami kebahagiaan
karena
dipersatukan dalam cinta.
Ia mulai
membacakan semua suratnya itu
untuk jantung
hatinya.
Berjam-jam
telah lewat,
namun ia
masih juga terus membaca.
Akhirnya si
jantung hati berkata:
“Betapa bodoh kau!
Semua suratmu hanya tentang aku
dan rindumu padaku.
Sekarang aku di sini,
bahkan duduk di sampingmu.
Dan kamu masih juga membacakan
surat-suratmu yang membosankan itu!”
ð ‘Inilah aku, duduk di sampingmu,’ sabda Tuhan kepada
penyembah-Nya, ‘dan engkau masih juga berpikir-pikir tentang Aku di dalam
benakmu, berbicara tentang Aku dengan mulutmu dan membaca tentang Aku dalam
buku-bukumu. Kapankah engkau akan diam dan mulai menghayati kehadiran-Ku?’
Tidak ada komentar:
Posting Komentar