Senin, 07 Januari 2013

(Pencerahan) Sadarlah, Kau Menemukan Dirimu!

Elang emas
Seseorang menemukan sebutir telur elang
dan meletakkannya di eraman induk ayam.
Anak elang itu menetas bersama anak-anak ayam
dan menjadi besar bersama-sama mereka pula.

Selama hidupnya elang itu berbuat sama seperti seekor ayam.
Ia mengira bahwa dirinya juga seekor ayam saja.
Ia mengais-ngais tanahuntuk mencari cacing dan serangga.
Ia berkotek-kotek.
Dan ia juga mengebaskan sayapnya
dan terbang tak seberapa jauh seperti ayam.
Sebab, begitulah lazimnya seekor ayam terbang, bukan?

Tahun-tahun berlalu,
dan elang itu pun menjadi tua.
Pada suatu hari ia melihat seekor burung perkasa
terbang tinggi di angkasa biru.
Burung itu melayang-layang dengan indah dan lincah
melawan tiupan angin,
hampir-hampir tanpa mengepakkan sayapnya
yang kuat dan berwarna keemas-emasan.

Elang tua itu melihat ke atas
dengan rasa kagum.

“Apakah itu?” tanyanya kepada temannya.

“Itulah elang, raja segala burung,” kata temannya.
“Tetapi jangan terlalu memikirkan hal itu.
Engkau dan aku berbeda dengan dia.”

Maka elang tua itu pun
tak pernah memikirkan hal itu lagi.
Akhirnya ia mati,
Dengan masih tetap mengira dirinya
hanyalah seekor ayam saja.

by: Anthony de Mello, Burung Berkicau
Baca juga refleksi lainnya:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar