Selasa, 27 November 2012

(Pencerahan) Antara Kata dan Perbuatan

Munafik

Sebuah ruangan penuh sesak 
dengan wanita-wanita tua. 
Rupanya ada semacam agama 
atau sekte baru. 
Seseorang – hanya mengenakan serban 
dan cawat saja – maju ke depan. 
Ia berbicara dengan penuh semangat 
tentang kuasa budi atas materi, 
jiwa atas raga.

Semua orang mendengarkan dengan terpukau. 
Pembicara itu lalu kembali ke tempatnya 
persis di hadapanku. 

Orang yang duduk di sampingnya 
berpaling sambil bertanya cukup keras, 
“Apakah Saudara sungguh percaya 
akan apa yang Saudara katakan tadi, 
yakni bahwa badan sama sekali tidak merasakan apa-apa, 
bahwa semua itu hanya pikiran saja 
dan bahwa pikiran dapat dipengaruhi secara sadar oleh kehendak?”

Si munafik menjawab dengan yakin, “Tentu saja aku percaya!”

“Kalau begitu,” kata orang di sisinya, 
“Maukah Saudara bertukar tempat dengan saya? 
Saya masuk angin duduk di sini!”

Kerap kali aku berusaha dengan sekuat tenaga untuk mempraktekkan apa yang aku kotbahkan.

Seandainya aku membatasi diri dan hanya mengkotbahkan apa yang aku praktekkan, maka aku tidak begitu munafik lagi.

by: Anthony de Mello, Burung Berkicau
Baca juga refleksi lainnya:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar