Munafik
dengan wanita-wanita tua.
Rupanya ada
semacam agama
atau sekte baru.
atau sekte baru.
Seseorang – hanya mengenakan serban
dan cawat saja – maju ke depan.
dan cawat saja – maju ke depan.
Ia berbicara dengan penuh semangat
tentang kuasa budi
atas materi,
jiwa atas raga.
Semua orang mendengarkan dengan terpukau.
Pembicara itu lalu
kembali ke tempatnya
persis di hadapanku.
Orang yang duduk di sampingnya
berpaling sambil bertanya cukup
keras,
“Apakah Saudara sungguh percaya
akan apa yang Saudara katakan tadi,
yakni bahwa badan sama sekali tidak merasakan apa-apa,
bahwa semua itu hanya
pikiran saja
dan bahwa pikiran dapat dipengaruhi secara sadar oleh kehendak?”
Si munafik menjawab dengan yakin, “Tentu saja aku percaya!”
“Kalau begitu,” kata orang di sisinya,
“Maukah Saudara bertukar
tempat dengan saya?
Saya masuk angin duduk di sini!”
Kerap
kali aku berusaha dengan sekuat tenaga untuk mempraktekkan apa yang aku
kotbahkan.
Seandainya
aku membatasi diri dan hanya mengkotbahkan apa yang aku praktekkan, maka aku tidak
begitu munafik lagi.
Baca juga refleksi
lainnya:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar