Film “Broken City” mengisahkan seorang polisi New York yang bernama Billy Taggart (diperankan
oleh Mark Wahlberg) yang dipecat dari kesatuannya karena terlibat dalam
penembakan yang kontroversial. Dalam pengadilan, Billy berhasil lolos dari
jerat hukum berkat pengaruh Walikota New York, Nicholas Hosttetler (dimainkan
oleh Russel Crowe). Sebenarnya, di saat-saat terakhir, ada bukti baru yang
membuktikan kejahatan Billy, namun berkat kuasa Sang Walikota, bukti itu
disembunyikan, sehingga Billy bisa lolos dari jerat hukum. Billy sendiri tidak
tahu bukti tersebut. Hanya Walikota dan Komisaris saja yang tahu.
Sekalipun Billy lepas dari jerat hukum, namun ia tak bisa lolos dari sanksi
kesatuannya, apalagi komisaris mengetahui bukti yang memberatkannya. Billy
dikeluarkan dari kepolisian New York. Setelah keluar, Billy beralih profesi
menjadi detektif swasta. Dalam profesi barunya, Billy ditawari USD 50.000 oleh
Walikota untuk menyelidiki istri sang walikota, Cathleen (Catherine
Zeta-Jones). Hosttetler curiga kalau istrinya berselingkuh. Karena itu, ia
ingin tahu siapa selingkuhan istrinya itu.
Sekedar diketahui, saat itu sedang hangat-hangatnya suhu politik, karena
tak lama lagi bakal ada pemilihan umum. Hosttetler kembali mencalonkan dirinya.
Dia mempunyai lawan politik yang cukup kuat, sekalipun masih muda dalam
perpolitikan. Hosttetler tidak ingin kasus perselingkuhan istrinya ini menjadi
penghambat pencalonan dirinya. Mulailah Billy menjalankan aksinya, apalagi ia
merasa “berhutang” budi kepada sang walikota.
Berkat pengalaman, apalagi tugasnya relatif mudah (hanya mengambil beberapa foto), dalam waktu singkat Billy sudah menyelesaikan tugasnya. Dia menyerahkan foto itu kepada Hosttetler. Orang itu adalah Paulus Andrews. Ternyata aksi Billy diketahui oleh Cathleen. Cathleen memintanya untuk tidak terlibat dalam permasalah mereka, karena apa yang dipersangkakan selama ini tidaklah benar. Andrews bukanlah selingkuhannya, melainkan teman akrabnya. Dan yang membuat Billy kaget lagi adalah bahwa ternyata Paulus Andrews merupakan manajer kampanye lawan politik Hosttetler.
Ketika Billy mempertimbangkan saran dan juga tawaran Cathleen, muncul
berita bahwa Paulus Andrews tewas terbunuh. Beberapa hari sebelumnya Billy
sempat berjumpa dan ngobrol sedikit dengannya. Naluri kepolisian Billy mulai
muncul. Dia mencium ada ketidak-beresan. Apalagi Hosttetler memintanya untuk
tidak lagi mengurusi hal ini. Maka, mulailah Billy membuat penyelidikan. Dari
penyelidikan, didapat kalau Andrews dibunuh oleh kaki tangan Hosttetler.
Malahan otak pembunuhan itu adalah Hosttetler. Alasannya, Andrews
diketahui memiliki bukti kuat untuk menjatuhkan Hosttetler dalam debat publik
nanti. Bukti itu berkaitan dengan rencana kejahatan yang akan dilakukannya. Hal
ini menimbulkan kebencian dalam hati Billy terhadap Hosttetler. Apalagi rencana
jahat Hosttetler itu berkaitan dengan kepentingan banyak orang, yang
mayoritasnya adalah rakyat kecil dan sederhana.
Awalnya dia begitu kagum dan hormat, namun akhirnya berubah menjadi
antipati. Maka, dengan bukti-bukti itu, ia menghadap Hosttetler dan mengajaknya
untuk menghentikan niat jahatnya itu. Kalau tidak, dia sendiri yang akan
membongkar. Ketika ia menghadap walikota, ternyata Sang Walikota sudah
mengendus niat Billy, sehingga ia membuat skenario. Setelah Billy mengungkapkan
unek-uneknya, Hosttetler mengajaknya nonton film, yang ternyata rekaman kejahatan
yang dilakukan Billy dulu. Selesai menonton Hosttetler menawarkan negoisasi.
Billy dihadapkan pada pilihan dilematis. Kalau dia selamatkan Hosttetler,
dia juga bisa selamat, namun orang-orang kecil akan menjadi korban kejahatan
Hosttetler. Namun bila dia bongkar aib Hosttetler, dia juga akan berujung pada
penjara, meski banyak orang terselamatkan. Setelah mendengarkan suara hatinya,
dia akhirnya, kepada sang komisaris, membongkar rancana busuk Hosttetler.
Sangat menarik untuk direnungkan dialog terakhir antara Billy dan komisaris.
Komisaris bertanya, “Kamu siap menghadapi tuntutan jika kasusmu dibongkar
kembali?”
Dengan tenang Billy menjawab, “Inilah saatnya saya membayar utang!”
diambil dari tulisan 7 tahun lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar