Selasa, 23 Maret 2021

CARA ATASI SUSAH TIDUR


 

Hampir setiap orang pasti pernah mengalami susah tidur. Ada perasaan gelisah, mata tak kunjung terpejam, pikiran melayang-layang, dan masih banyak gejala lainnya. Karena tidur merupakan kebutuhan bagi tubuh manusia untuk beristirahat setelah banyak melakukan aktifitas sehari-hari, maka susah tidur bisa menjadi salah satu gangguan yang tidak boleh dianggap sepele.

Ada resiko yang muncul akibat susah tidur ini. Resiko yang biasa membuntuti susah tidur ialah mengurangi kualitas tidur sehingga mengakibatkan produktivitas seseorang menurun dan berbagai penyakit mulai hipertensi, sakit jantung serta resiko penyakit kardiovaskuler lainnya. Bagaimana cara mengatasi susah tidur ini?

Susah tidur bisa terjadi kepada siapa pun. Ia tidak memandang ras, umur dan jenis kelamin. Sebagai contoh prevelensinya orang yang lanjut usia cenderung mengalami gangguan Susah tidur karena riwayat penyakit yang diderita atau kecemasan. Penelitian Jurnal Berkala Epidemiologi mayoritas responden perempuan dengan tekanan darah tidak normal, umur 41 – 60 tahun memiliki kualitas tidur buruk dengan presentase 66,70%. Pada anak juga bisa terjadi hal serupa, atau pun orang dewasa pada umumnya.

Gejala susah tidur dapat didiagnosa sendiri, namun ada baiknya jika melakukan konsultasi kepada dokter. Sebab susah tidur bisa jadi menjadi sinyal yang diberikan tubuh terhadap suatu reaksi yang terjadi di dalam tubuh. Usahakan tidak selalu mengambil tindakan sendiri (self-diagnose) karena bisa jadi penanganannya yang kurang tepat.

Penanganan kasus susah tidur ada baiknya dilakukan berdasarkan faktor penyebabnya. Pada umumnya ada beberapa faktor penyebab susah tidur, seperti:

1.    Stres

Stres merupakan gangguan homeostatis yang menyebabkan perubahan pada keseimbangan fisiologis yang dihasilkan dari adanya rangsangan terhadap fisik maupun psikologis. Ada berbagai kajian stres dalam kesehatan, maka ada baiknya berkonsultasi ke dokter. Sebagai contoh dikenal istilah stres model stimulus, adalah situasi seorang merasa begitu tertekan dengan lingkungannya yang diterima secara langsung tanpa ada proses penilaian sehingga rangsangan stres.

Kondisi yang memicu timbulnya stres pada seseorang bisa beban kerja, kepanasan, kedinginan, suara keributan, ruangan yang berbau menyengat, cahaya yang terlalu terang, lingkungan yang kotor, ventilasi yang tidak memadai, dan lain sebagainya.

Sumber stres diistilahkan stresor, terbagi tiga jenis, yaitu life events (karena peristiwa-peristiwa kehidupan), chronic strain (karena ketegangan kronis), dan dailly hassles (karena permasalahan-permasalahan sehari-hari).

Sebagai contoh, dikutip penelitian Mayoral dalam Jurnal “Kualitas Tidur dengan Indeks Massa Tubuh Mahasiswa PSIK Tingkat Akhir”. Disebutkan bahwa mahasiswa yang sedang menjalani skripsi mengalami stres lebih banyak yaitu sekitar 46,48% dari 334 responden yang sedang skripsi dan tidak. Situasi-situasi yang tidak pasti dan penyesuaian penyelesaiannya tidak pas mengakibatkan dampak buruk kecemasan yang menimbulkan stres dan akhirnya menggangu tidur seseorang

2.    Pola Makan

Sebagian orang tidak terlalu menimbang penting pengaruh pola makan, baik apa yang dikonsumsi dan bagaimana manajemennya. Padahal segala yang dimasukkan ke dalam tubuh pasti bereaksi pula kepada tubuh. Perlu dihindari makanan yang berlemak karena dapat menyebabkan heartburn alias rasa panas seperti terbakar dan rasa sakit di balik tulang dada serta tenggorokan.

Perhatikan waktu makan, porsi yang pas saat makan sangat penting disesuaikan dengan waktunya, jika pada siang hari seberapa porsi pas untuk energi bahan aktivitas, dan malam hari begitu juga demikian. Usahakan makan malam tidak berlebihan supaya perut tidak terlalu berisi yang dapat timbulkan susah tidur. Jika sedang menjalani program diet, usahakan malam tetap ada yang dikonsumsi supaya tidak lapar dan tidak menimbulkan susah tidur akibat perut kosong.

3.    Pola Tidur

Pola tidur bukannya membahas waktu tidur, entah itu soal jumlah atau juga saatnya. Pola tidur di sini termasuk juga perilaku saat akan tidur. Jika susah tidur tidak dalam tahap yang tidak ekstrem, solusi yang bisa dilakukan seperti olah pernafasan, memperhatikan ruang yang nyaman bagi tubuh untuk tidur dengan stimulus relativitas terang ruang juga dapat mempengaruhi tidur.

diolah dari Tempo Read

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar