WANITA SELALU JADI PENYEBAB DOSA?
Ketika sedang mengajar, beberapa kaum pria datang dengan
membawa seorang perempuan. Menurut mereka perempuan itu kedapatan berpenampilan
seksi sehingga menggoda seorang pemuda untuk berbuat mesum. Bahkan penampilan
seksi itu menyebabkan banyak kaum pria jatuh ke dalam dosa. Karena itu,
perempuan itu harus dihukum. Mereka minta pendapat Sang Guru.
Sang Guru menatap wajah mereka satu per satu dengan wajah
memelas. Dengan tenang ia kembali duduk dan membisu. Kaum pria tadi terus
bertanya mendesak. Mereka ingin mendengarkan pendapat Sang Guru yang terkenal
bijak. Sementara si perempuan sudah pasrah ketakutan. Dia siap menerima
hukuman, sekalipun ia merasa tak bersalah. Bukankah wanita punya hak untuk
berpenampilan seksi. Ia sama sekali tidak punya niat untuk menggoda siapa pun.
Karena terus menerus didesak, akhirnya Sang Guru berdiri. Setelah
kembali menatap wajah mereka satu per satu dengan wajah berbelas, ia berkata, “Siapa
di antara kalian yang tidak berdosa, silahkan menjatuhi hukuman kepada
perempuan ini.” Setelah berkata demikian, ia kembali duduk dan membisu.
Para kaum pria tadi saling pandang satu sama lain. Semua merasa
berdosa. Akhirnya mereka pergi meninggalkan perempuan itu dan Sang Guru. Tak ada
satu orang pun yang menjatuhkan sanksi kepada perempuan, yang bagi kaum pria
dilihat sebagai biang dosa.
Sang Guru menatap ke sekitar, tak ditemukannya siapapun
selain dirinya dan perempuan itu. Ia bertanya, “Kemana mereka tadi?”
“Sudah pergi.” Sahut si perempuan dengan nada harap-harap
cemas.
“Tidak adakah yang menghukum kamu?”
“Tidak ada Guru.”
“Pergilah! Aku pun tidak menghukum engkau.”
Jakarta, 7 April 2014
by: adrian, terinspirasi dari kisah Perempuan Zinah atau kisah Susana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar