Senin, 07 April 2014

Renungan Hari Senin Prapaskah V - A

Renungan Hari Senin Prapaskah V, Thn A/II

Sabda Tuhan hari ini berkisah tentang derita kaum perempuan dalam kekuasaan kaum lelaki (partiark). Dalam bacaan pertama, yang diambil dari Kitab Nabi Daniel, penulis berkisah tentang nasib Susana. Di sini ditampilkan arogansi kekuasaan kaum pria yang selalu melihat wanita sebagai biang dosa, meski sebenarnya dirinyalah yang berdosa. Susana yang tidak bersalah dibuat seolah-olah bersalah, karena memang alam pikir sudah dirasuki arogansi partiarkh. Wanita itu penggoda yang menyebabkan lelaki berdosa. Akan tetapi, Daniel membongkar kebusukan alam pikir partiarkh ini sehingga selamatlah Susana.

Kejadian serupa terulang kembali pada jaman Perjanjian Baru. Dalam Injil dikisahkan ahli-ahli Taurat dan kaum Farisi membawa seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah. Mereka ini mau menghukumnya sesuai dengan hukum yang berlaku, namun mereka meminta pendapat Yesus hanya sekedar mencobai Dia (ay. 6). Di balik pernyataan mereka, tersembunyi arogansi partiarkh, di mana perempuan selalu berada di pihak yang salah. Sama seperti Daniel yang membongkar kebusukan alam pikir partiarkh, Yesus juga membongkar kebusukan itu. “Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu.” (ay. 7).

Kita mungkin pernah mendengar pernyataan bahwa keseksian perempuan membuat maraknya kasus perkosaan. Akhirnya, perempuan dilarang tampil seksi, meski itu adalah hak mereka. Di balik pernyataan ini sebenarnya tersembunyi pemikiran bahwa perempuan itu selalu dilihat sebagai penyebab dosa bagi pria, meski sebenarnya prialah yang memang ingin berdosa. Pemikiran ini ternyata sudah terjadi sejak jaman Perjanjian Lama. Namun sabda Allah hari ini hendak membongkar alam pikiran sesat ini. Melalui sabda-Nya Tuhan mengajak kita untuk mengubah pola pikir demikian. Dosa itu selalu berawal dari diri kita sendiri, bukan pada orang lain. Karena itu, hendaklah kita mengoreksi diri sendiri. Kehendak Allah ini sejalan dengan pesan masa prapaskah, di mana kita diajak untuk bertobat.

by: adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar