Renungan Hari Senin
Prapaskah V, Thn A/II
Bac I : Dan 13: 1 – 9, 15–17, 19–30, 32–62; Injil : Yoh 8: 1 – 11
Sabda Tuhan hari ini berkisah tentang derita kaum
perempuan dalam kekuasaan kaum lelaki (partiark). Dalam bacaan pertama, yang diambil dari
Kitab Nabi Daniel, penulis berkisah tentang nasib Susana. Di sini ditampilkan arogansi
kekuasaan kaum pria yang selalu melihat wanita sebagai biang dosa, meski
sebenarnya dirinyalah yang berdosa. Susana yang tidak bersalah dibuat
seolah-olah bersalah, karena memang alam pikir sudah dirasuki arogansi
partiarkh. Wanita itu penggoda yang menyebabkan lelaki berdosa. Akan tetapi,
Daniel membongkar kebusukan alam pikir partiarkh ini sehingga selamatlah
Susana.
Kejadian serupa terulang kembali pada jaman Perjanjian Baru. Dalam
Injil dikisahkan ahli-ahli Taurat dan kaum Farisi membawa seorang perempuan
yang kedapatan berbuat zinah. Mereka ini mau menghukumnya sesuai dengan hukum yang
berlaku, namun mereka meminta pendapat Yesus hanya sekedar mencobai Dia (ay.
6). Di balik pernyataan mereka, tersembunyi arogansi partiarkh, di mana
perempuan selalu berada di pihak yang salah. Sama seperti Daniel yang membongkar
kebusukan alam pikir partiarkh, Yesus juga membongkar kebusukan itu. “Barangsiapa
di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada
perempuan itu.” (ay. 7).
Kita mungkin pernah mendengar pernyataan bahwa keseksian
perempuan membuat maraknya kasus perkosaan. Akhirnya, perempuan dilarang tampil
seksi, meski itu adalah hak mereka. Di balik pernyataan ini sebenarnya
tersembunyi pemikiran bahwa perempuan itu selalu dilihat sebagai penyebab dosa
bagi pria, meski sebenarnya prialah yang memang ingin berdosa. Pemikiran ini
ternyata sudah terjadi sejak jaman Perjanjian Lama. Namun sabda Allah hari ini
hendak membongkar alam pikiran sesat ini. Melalui sabda-Nya Tuhan mengajak kita
untuk mengubah pola pikir demikian. Dosa itu selalu berawal dari diri kita
sendiri, bukan pada orang lain. Karena itu, hendaklah kita mengoreksi diri
sendiri. Kehendak Allah ini sejalan dengan pesan masa prapaskah, di mana kita
diajak untuk bertobat.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar