Selasa, 08 April 2014

Renungan Hari Selasa Prapaskah V - A

Renungan Hari Selasa Prapaskah V, Thn A/II
Bac I   : Bil 21: 4 – 9; Injil : Yoh 8: 21 – 30

Bacaan pertama, yang diambil dari Kitab Bilangan, mengisahkan tentang perjalanan bangsa Israel menuju Tanah Terjanji di bawah pimpinan Musa. Saat itu mereka berada di padang gurun. Mereka sudah menyaksikan berbagai peristiwa iman yang mengungkapkan kepedulian dan kekuasaan Allah. Akan tetapi, di padang gurun itu tingkat kepercayaan mereka memudar. Mereka menggerutu, “Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini?” (ay. 5). Atas sikap mereka itu, Allah mengirim ular-ular tedung sehingga banyak di antara mereka mati (ay. 6). Dari sinilah muncul ular tembaga di atas tiang, supaya mereka yang digigit ular namun memandang ular tembaga itu, ia akan selamat (ay. 9).

Peristiwa dalam bacaan pertama di atas serupa dengan hidup Yesus. Sekalipun berbagai kejadian iman dilakukan Yesus, namun masih saja ada yang menolak Dia. Manusia tetap mencintai dosanya. Karena itulah, Yesus berkata, “Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia.” (ay. 28). Peninggian Anak Manusia ini mengacu pada peristiwa penyaliban Yesus. Hal ini menunjukkan keterkaitan dengan peristiwa ular tembaga. Ketika ular tembaga itu ditinggikan (di atas tiang) sehingga orang dapat melihatnya, maka siapa yang dipagut ulat dan memandangnya akan beroleh selamat; demikian pula dengan Yesus. Ketika Yesus ditinggikan di kayu salib di puncak Kalvari, maka yang memandangnya akan mendapat selamat. Memandang di sini berarti percaya.

Salib lambang kehinaan. Namun salib juga lambang keselamatan, karena di salib itu dosa kita dipakukan bersama Sang Juru Selamat. Sabda Tuhan hari ini mengajak kita untuk berefleksi tentang Yesus yang tergantung di kayu salib. Tuhan mengajak kita untuk memandang-Nya. Dia mati karena dosa dan salah kita. Semua ini karena cinta-Nya kepada kita. Oleh karena itu, sabda Tuhan menghendaki kita untuk membalas kasih-Nya. Memang, sebagai manusia kita selalu jatuh ke dalam dosa. Namun Tuhan meminta kita untuk selalu memandang Dia yang tersalib karena kita. Kepercayaan kita pada-Nya mendatangkan keselamatan.

by: adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar