Jumat, 25 Januari 2013

Peringatan Pertobatan Paulus

Pertobatan santo paulus,  rasul


Aku adalah yang paling hina dari semua rasul, bahkan tidak layak disebut rasul, sebab aku telah menganiaya Jemaat Allah. Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku. (1 Kor 15: 9 – 10). Demikianlah kata-kata Paulus tentang dirinya sendiri.

Selama tigapuluh tahun setelah peristiwa Pentekosta, Paulus, yang saat itu masih bernama Saulus, menganiaya orang-orang serani di Yerusalem. Ia pun menyaksikan peristiwa pembunuhan atas diri Stefanus, seorang diakon yang penuh hikmah dan kuasa Roh Kudus. Pada suatu ketika, Paulus pergi ke Damsyik untuk menangkap orang-orang kristen yang ada di sana. Ia mendapat izin khusus dari Imam Besar. Dengan izinan itu ia merasa berhak dan berkuasa untuk membawa orang-orang kristen itu ke Yerusalem untuk dianiaya.

Tetapi apa yang terjadi? Di tengah perjalanan ia dihadang oleh Yesus dengan suatu pancaran cahaya ajaib dari langit yang membutakan matanya. Paulus rebah ke tanah. Lalu berserulah Yesus dari dalam cahaya itu, “Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?" Jawab Saulus: "Siapakah Engkau, Tuhan?" Kata-Nya: "Akulah Yesus yang kauaniaya itu. (Kis 9: 1 – 19a).

Kepada Yesus, Paulus  bertanya, “Tuhan, apa yang Kaukehendaki aku perbuat?” Kata-kata ini meluncur dari sebuah hati yang dahulu keras bagai batu, namun telah lembut oleh karena rahmat Allah. Inilah kata-kata awal yang menghantar Paulus ke gerbang tugasnya sebagai Rasul Kaum Kafir. Ia tidak lagi menjadi penganiaya Yesus melainkan penyayang Yesus yang paling unggul. “...orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel...,” demikian kata Yesus kepada Ananias.

Paulus kemudian tampil sebagai rasul yang besar pengaruhnya di kalangan bangsa kafir. Dialah pewarta Injil dan pendiri gereja-gereja di antara kaum kafir.

Pada pesta pertobatannya ini patutlah kita mendoakan semua orang yang belum mengenal Yesus dan Injil-Nya agar mereka pun peroleh keselamatan dalam Kristus Yesus serta kemuliaan kekal ( 2 Tim 1: 10).


Sumber: Orang Kudus Sepanjang Tahun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar