JANGAN BERUBAH
Aku sudah
lama mudah naik darah. Aku serba kuatir, mudah tersinggung dan egois sekali.
Setiap orang mengatakan bahwa aku harus berubah. Dan setiap orang terus menerus
menekankan betapa mudah aku menjadi marah.
Aku sakit
hati terhadap mereka, biarpun sebetulnya aku menyetujui nasehat mereka. Aku
memang ingin berubah, tetapi aku tidak berdaya untuk berubah, betapapun aku
telah berusaha.
Aku merasa
paling tersinggung ketika sahabat karibku juga mengatakan bahwa aku mudah naik
pitam. Ia juga terus menerus mendesak supaya aku berubah. Aku mengakui bahwa ia
benar, meskipun aku tidak bisa membencinya. Aku merasa sama sekali tidak
berdaya dan terpasung.
Namun pada
suatu hari ia berkata kepadaku, “Jangan berubah! Tetaplah seperti itu saja. Sungguh,
tidak jadi soal, apakah engkau berubah atau tidak. Aku mencintaimu sebagaimana
kau ada. Aku tidak bisa tidak mencintaimu.”
Kata-kata
itu berbunyi merdu dalam telingaku: “Jangan berubah. Jangan berubah. Jangan
berubah ... aku mencintaimu.” Dan aku menjadi tenang. Aku mulai bergairah. Dan,
oh, sungguh mengherankan, aku berubah!
by: Anthony de Mello, Burung Berkicau
Baca
juga refleksi lainnya:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar