Gabrielle
Amorth Menjawab Soal Eksorsisme Gereja Katolik
“Kristologi yang mengabaikan setan adalah timpang dan tak akan
pernah mampu memahami keagungan nilai penebusan.”
~ P. Gabriele Amorth
Pastor
Gabriele Amorth dilahirkan pada tanggal 1 Mei 1925 di Modena, Italia utara,
sebagai anak dan cucu pengacara. Di kemudian hari, sementara saudara
laki-lakinya mantap memilih profesi sebagai hakim, Gabriel yang mengambil
kuliah hukum di universitas akhirnya memilih untuk menjawab panggilannya
menjadi seorang imam Katolik. Berikut wawancara dengan beliau:
1. Bagaimana akhirnya Romo
memilih menjadi seorang imam Katolik?
GA : Sejak usia 15 thn, saya tahu itu adalah panggilan saya
yg sesungguhnya. Devosi saya yang teristimewa adalah kepada Santa Perawan
Maria. Selama bertahun-tahun saya menjadi editor majalah Madre di Deo (Bunda Allah). Apabila saya mendengar orang
mengatakan, “Kalian orang-orang Katolik terlalu menghormati Maria,” maka saya
akan menjawab, “Kita tak akan pernah cukup menghormatinya.”
2. Bagaimana asal-mulanya hingga Romo
menjadi seorang eksorsis?
GA : Saya tak mengerti sama sekali eksorsisme – saya bahkan
tak pernah memikirkannya – hingga pada tanggal 6 Juni 1986, Kardinal Poletti,
yang pada waktu itu menjabat sebagai Vikaris Roma, meminta saya untuk
menemuinya. Pada waktu itu di Roma ada seorang eksorsis terkenal, satu-satunya,
yaitu Pastor Candido; tetapi beliau sakit-sakitan dan Kardinal Poletti meminta
saya untuk menjadi asistennya. Saya belajar segalanya dari Pastor Candido. Ia
adalah guru yang hebat. Segera saja saya menyadari betapa banyak pekerjaan yang
harus dilakukan dan betapa sedikit eksorsis yang ada untuk melakukannya. Sejak hari itu, saya
meninggalkan semuanya dan membaktikan diri sepenuhnya pada eksorsisme.
3. Apakah yang
menjadi dasar eksorsisme dalam Gereja Katolik?
GA : Yesus melakukan eksorsisme. Ia
mengusir roh-roh jahat, membebaskan jiwa-jiwa dari kerasukan setan; dari Yesus
Sendiri-lah Gereja menerima kuasa dan tugas pengusiran setan. Eksorsisme
sederhana dilakukan Gereja dalam setiap pembaptisan, tetapi eksorsime yang
lebih berat hanya dapat dilakukan oleh seorang imam yang mendapatkan wewenang
khusus dari bapa uskup. Saya telah melakukan lebih dari 50.000 eksorsisme.
Terkadang suatu eksorsisme membutuhkan waktu hanya beberapa menit saja, tetapi
terkadang hingga berjam-jam lamanya. Sungguh suatu pekerjaan yang melelahkan.
4. Bagaimanakah
Romo mengenali bahwa seseorang kerasukan setan?
GA : Tidak mudah. Ada banyak tingkat
kerasukan setan. Setan tak hendak dikenali, jadi ada orang-orang yang kerasukan
yang berhasil menyembunyikannya. Ada kasus-kasus di mana mereka yang kerasukan
menderita sakit fisik yang luar biasa hingga mereka tak dapat bergerak. Amatlah penting untuk tidak
mencampuradukkan antara kasus kerasukan setan dengan penyakit biasa.
Gejala-gejala kerasukan setan seringkali meliputi sakit kepala yang hebat dan
kejang perut; orang harus selalu pergi ke dokter terlebih dahulu sebelum datang
pada seorang eksorsis. Ada banyak orang datang kepada saya, padahal mereka sama
sekali tidak kerasukan; mereka menderita ayan atau schizophrenia atau masalah kejiwaan lainnya. Dari ribuan pasien
yang saya temui, hanya sekitar seratus atau lebih yang sungguh kerasukan setan.
5. Bagaimana Romo
dapat mengetahuinya?
GA : Melalui penolakan mereka yang
hebat terhadap sakramen dan segala hal yang kudus. Jika diberkati, mereka akan
naik pitam. Jika dihadapkan pada salib, mereka takluk.
6. Tidakkah
seorang yang histeris dapat mereka-reka gejala yang sama?
GA : Kita dapat mengenali yang hasil
rekaan. Kita melihat ke dalam mata mereka. Sebagai bagian dari eksorsisme, di
saat-saat tertentu dalam doa, dengan dua jari kita membuka kelopak mata pasien.
Hampir selalu, dalam kasus-kasus di mana roh jahat ada, bola mata sepenuhnya
tampak putih. Bahkan dengan bantuan kedua tangan, kita nyaris tak dapat melihat
apakah pupil mata mengarah ke atas atau ke bawah mata. Jika pupil mata mengarah
ke atas, roh jahat yang merasukinya adalah scorpio; jika mengarah ke bawah
adalah ular.
7. Dapatkah Romo
menggambarkan ritual eksorsisme?
GA : Idealnya, seorang eksorsis membutuhkan
seorang imam lain untuk membantunya dan sekelompok orang yang akan mendukung
imam lewat doa-doa mereka. Ritual
tidak menetapkan sikap tubuh seorang eksorsis; sebagian berdiri, sebagian
duduk. Ritual hanya mengatakan bahwa ritual dimulai dengan kata-kata “Ecce
crucem Domini” (“Lihatlah Salib Tuhan”); imam hendaknya menjamah leher
orang yang kerasukan dengan ujung stolanya dan meletakkan tangannya ke atas
kepala kurban. Roh jahat akan berusaha untuk menyembunyikan diri. Tugas kita
adalah membuatnya muncul, lalu menghalaunya keluar. Ada banyak cara untuk
memaksa mereka memperlihatkan diri. Meski ritual tidak menyebutkannya,
pengalaman mengajarkan bahwa minyak dan air suci, juga garam, dapat sangat
efektif.
Roh-roh jahat sangat berhati-hati untuk tidak berbicara
dan kita harus memaksanya berbicara. Apabila roh-roh jahat dengan suka hati
berceloteh, maka itu adalah tipuan guna memperdaya eksorsis. Hendaknya kita
tidak mengajukan pertanyaan yang tak berguna, yang timbul karena rasa ingin
tahu; melainkan haruslah kita menanyainya dengan hati-hati. Kita selalu mulai dengan
menanyakan nama roh jahat itu.
8. Apakah ia
menjawab?
GA : Ya, melalui kurban, tapi dlm
suara yg aneh dan tak wajar. Jika itu adalah iblis sendiri, ia akan mengatakan,
“Aku setan, atau Lucifer, atau Beelzebul.” Kita tanyakan apakah ia sendirian
atau ada-kah yg lain bersamanya. Biasanya ada dua atau lima, duapuluh atau
tigapuluh. Kita harus mengetahui jumlahnya. Kita tanyakan bilamana dan
bagaimana ia masuk ke dalam tubuh kurban. Kita mencari tahu apakah kehadiran
mereka dikarenakan suatu kutukan dan jenis kutukan yang mana.
Selama eksorsisme, roh jahat dapat muncul
perlahan-lahan atau muncul dengan ledakan yang tiba-tiba. Ia tak hendak
memperlihatkan diri; ia akan murka dan ia amat kuat. Dalam suatu eksorsisme,
saya melihat seorang anak berusia sebelas tahun yang dicengkeram oleh empat
orang dewasa yang kuat, dan anak itu mencampakkan keempat-empatnya dengan
mudah. Ada pula seorang anak laki-laki berumur sepuluh tahun yang mengangkat
suatu meja yang sangat besar dan berat. Sesudahnya, saya memeriksa otot-otot
lengan anak itu. Ia tak mungkin dapat melakukannya dari dirinya sendiri; ada
kekuasatn iblis di dalamnya. Tak ada dua kasus yang sama. Sebagian pasien harus
dibelenggu di atas tempat tidur. Mereka meludah; mereka muntah. Pertama-tama
setan akan berusaha menjatuhkan mental eksorsis, lalu ia akan berusaha
menakut-nakutinya, dengan berkata, “Malam ini aku akan menempatkan seekor ular
di bawah tempat tidurmu. Esok aku akan memakan hatimu.”
9. Apakah terkadang
Romo takut?
GA : Tidak pernah; saya punya iman. Saya akan menertawakannya dan
berkata, “Ada Santa Perawan di sampingku. Aku Gabriel. Pergi dan lawanlah Malaikat Agung St
Gabriel jika kau mau.” Biasanya itu akan membungkam mereka.
Rahasianya adalah menemukan titik kelemahan roh
jahat itu. Sebagian roh jahat tak dapat tahan apabila imam membuat Tanda Salib
dengan stola pada bagian tubuh yang sakit, sebagian lainnya tak dapat tahan
hembusan napas di wajah; yang lainnya berjuang sekuat tenaga melawan berkat
dengan air suci.
Meringankan pasien selalu mungkin, tetapi
menghalau roh jahat sepenuhnya dari kurban dapat dibutuhkan banyak eksorsisme
selama bertahun-tahun. Sebab, bagi roh jahat, meninggalkan tubuh yang
dirasukinya dan kembali ke neraka berarti mati untuk selamanya dan selanjutnya
sama sekali kehilangan kemampuan untuk mencelakai manusia. Ia akan
mengungkapkan keputusasaannya dengan mengatakan, “Aku mati, aku mati. Engkau
membunuhku; engkau menang. Semua imam adalah pembunuh!”
10. Bagaimana asal
mulanya hingga orang dapat dirasuki setan?
GA : Saya yakin, terkadang Tuhan
memilih jiwa-jiwa tertentu untuk mengalami suatu ujian khusus akan ketahanan
rohani, tetapi, yang lebih sering terjadi adalah orang membuat dirinya rentan
dirasuki iblis dengan bermain-main dengan black magic. Sebagian terjebak dalam
praktek-praktek setanisme. Yang lainnya merupakan kurban suatu kutukan.
11. Apakah yang
dimaksud kutukan itu seperti ketika Yasser Arafat mengatakan ‘Go to Hell’
kepada Ehud Barak, dan ia bersungguh-sungguh dengan perkataannya itu?
GA : Bukan. Itu hanyalah sekedar
sumpah serapah spontan. Sesungguhnya, amatlah sulit membuat kutukan. Diperlukan
seorang imam setan untuk melakukannya dengan sempurna. Tentu saja, seperti
kalian dapat menyewa seorang pembunuh jika kalian membutuhkannya, kalian pun
dapat menyewa seorang tukang sihir laki-laki untuk mengucapkan kutuk atas nama
kalian. Sebagian besar tukang sihir adalah palsu, tetapi saya khawatir ada
beberapa tukang sihir sesungguhnya yang masih ada.
12. Mengapa
tampaknya lebih banyak kaum perempuan yg dirasuki setan daripada kaum
laki-laki?
GA : Ah, hal itu kita tidak tahu.
Mungkin kaum perempuan lebih rentan dirasuki sebab, dalam kenyataannya, lebih
banyak perempuan daripada laki-laki yang tertarik pada ilmu gaib. Atau mungkin,
itu adalah cara iblis untuk menjatuhkan laki-laki, seperti ia menjatuhkan Adam
melalui Hawa. Yang kita tahu pasti adalah keadaannya semakin memburuk saja.
Iblis berada di atas angin. Kita hidup dalam abad di mana iman semakin lemah.
Jika kalian meninggalkan Tuhan, maka iblis akan mengambil alih tempat-Nya.
13. Adakah
eksorsisme di luar Gereja Katolik?
GA : Segala kepercayaan, segala
kebudayaan, memiliki eksorsisme, tetapi hanya eksorsisme Kristiani yang
memiliki kuasa sejati untuk mengusir roh-roh jahat melalui teladan dan kuasa
dari Kristus.
14. Romo kurang
setuju dengan ritus eksorsisme baru yang baru saja diterbitkan Vatican.
Mengapa?
GA : Mereka mengatakan bahwa kami
tidak dapat melakukan eksorsisme kecuali jika kami tahu dengan pasti bahwa roh
jahat ada di sana. Hal itu sungguh menggelikan. Hanya melalui eksorsisme saja
kita dapat memaksa roh jahat untuk menyatakan diri. Eksorsisme tak akan pernah
mencelakai siapapun.
15. Bagaimana
dengan Bapa Suci?
GA : Bapa Suci [Yohanes Paulus II]
tahu bahwa iblis masih hidup dan aktif dalam dunia. Beliau sendiri melakukan
eksorsisme. Pada tahun 1982, ia melakukan eksorsisme khidmad atas seorang gadis
dari Spoletto. Gadis itu menjerit dan bergulung-gulung di atas tanah. Mereka
yang melihatnya merasa ngeri. Paus mendatangkan pembebasan sementara untuknya.
Di lain kesempatan, pada tanggal 6 September, saat
audiensi mingguan di St Petrus, seorang perempuan muda dari sebuah desa dekat
Monza mulai menjerit-jerit saat Paus hendak memberkatinya. Ia meneriakkan
kata-kata kotor kepada Bapa Suci dalam suara yang aneh. Paus memberkatinya dan
membebaskannya, tetapi iblis masih ada dalam diri perempuan itu. Sesudahnya, ia
menjalani eksorsisme seminggu sekali di Milan dan sekarang ia menemui saya
sebulan sekali. Butuh waktu lama untuk menyembuhkannya, tetapi kita harus
berusaha. Pekerjaan seorang eksorsis adalah meringankan penderitaan,
membebaskan jiwa-jiwa dari siksaan, membawa yang lain semakin dekat pada Tuhan.
16. Apakah
eksorsisme penting bagi pewartaan dan pelayanan Kristiani?
GA : Ketika Petrus mengajar Kornelius
mengenai Kristus, ia tidak menyebutkan suatu mukjizat selain dari kenyataan
bahwa Yesus “menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis” (Kis 10:38). Maka,
kita mengerti mengapa kuasa pertama yang Yesus berikan kepada para rasul-Nya
adalah mengusir roh-roh jahat (Mat 10:1). Kita dapat membuat pernyataan yang
sama bagi segenap umat beriman, “Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang
yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku” (Mrk 16:17).
17. Apakah
kejahatan memang diciptakan oleh Tuhan? Apakah Tuhan menciptakan neraka?
GA : Kita harus memperjelas hal ini:
kejahatan, penderitaan, maut dan neraka tak diciptakan oleh Tuhan. Saya hendak
menceritakan sesuatu mengenai hal ini. Suatu hari P Candido sedang mengusir
keluar roh jahat. Di akhir eksorsisme, imam berpaling kepada roh jahat dan
dengan keras menghardiknya, “Keluar dari sini! Tuhan telah menyiapkan suatu
tempat tinggal yang nyaman, dengan api yang berkobar-kobar untukmu!” Mendengar
itu, roh jahat menjawab, “Kau tak tahu apa-apa! Bukan Dia [Tuhan] yang
menciptakan neraka; tetapi kami. Ia bahkan tak pernah memikirkannya.” Serupa
dengan itu, dalam kesempatan lain, ketika saya sedang menanyai roh jahat untuk
mengetahui apakah ia terlibat dalam penciptaan neraka, roh jahat menjawab, “Kami
semua terlibat.”
18. Apakah
sebagian orang memang ditakdirkan untuk masuk neraka?
GA : Saya biasa menjawab dgn empat
kebenaran yg dinyatakan Kitab Suci bagi kita: Tuhan menghendaki agar semua
orang diselamatkan; tak seorang pun ditakdirkan masuk ke neraka; Yesus wafat
bagi semua orang; dan tiap-tiap orang telah dianugerahi rahmat yg cukup agar
beroleh keselamatan.
19. Apakah Yesus
lebih berkuasa dari roh-roh jahat?
GA : Apabila saya mengucapkan
kata-kata ini, “dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan
yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,” saya berlutut, semua orang
yang hadir berlutut, dan selalu, orang yang kerasukan roh-roh jahat pun akan
terpaksa berlutut. Sungguh suatu saat yang menggetarkan hati dan penuh daya
kuasa.
20. Apakah Romo menonton “The
Exorcist”, film horror terkenal tahun 1973?
GA : [Ternyata itu adalah film favoritnya!]. Tentu saja,
spesial efeknya berlebihan, tetapi suatu film yang bagus dan pada pokoknya
benar, berdasarkan novel yang baik yang didasarkan pada suatu kisah nyata.
Orang perlu tahu apa yang kami lakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar