Senin, 05 Oktober 2020

INILAH 7 SIKAP BUNDA MARIA YANG PATUT DIHAYATI

Bunda Maria tidak hanya dihormati oleh umat katolik saja. Umat islam, bahkan beberapa umat Buddha, menaruh rasa hormat kepadanya. Ada umat Buddha yang menyamakan Bunda Maria dengan Dewi Kwan im. Penghormatan islam terhadap Bunda Maria terlihat dari salah satu surat dalam Al-qur’an yang memakai namanya. Al-Qur’an sendiri mengakui bahwa Maria adalah sosok yang suci.
Orang katolik melihat Bunda Maria sebagai ibu yang paling tangguh. Kerelaan hatinya untuk menerima tanggung jawab yang diberikan Allah Bapa melalui malaikat Gabriel untuk merawat Yesus dalam rahimnya hingga harus menyaksikan puteranya  yang tak bersalah disiksa, dihina dan dipaku di kayu salib adalah bentuk dari ketangguhan yang tak biasa.

Selain sebagai ibu spiritual bagi umat manusia, khususnya bagi umat katolik, Bunda Maria juga adalah sosok yang sangat inspiratif. Banyak hal yang bisa dipetik dari kisah hidupnya. Berikut ini 7 sikap Bunda Maria yang perlu dicontohi umat manusia, khususnya umat katolik, jaman kini.
1.    Selalu siap katakan “ya” untuk Tuhan
Pertama kali menerima kabar bahwa ia akan mengandung, Bunda Maria langsung menyatakan “ya”, meski dia tahu bahwa saat itu ia belum bersuami sah. Sebuah jawaban “ya” tanpa penolakan sekalipun. Dengan menjawab “ya” Bunda Maria sadar bahwa kehidupan sosial yang akan dijalaninya ke depan akan semakin rumit, karena harus menerima banyak cemooh. Tapi, dalam kondisi tertekan seperti itu sikap Bunda Maria tak pernah berubah. Sama halnya dengan kehidupan kita di jaman now, jika seorang gadis hamil di luar nikah, maka banyak sekali cemooh dan gosip miring yang dialamatkan kepadanya.
2.    Selalu percaya sepenuhnya pada rencana Tuhan
Bunda Maria bisa saja mengutarakan perasaannya bahwa tanggung jawab itu tak sanggup diterima. Tetapi reaksi Bunda Maria justru berbeda. Bunda Maria berkata, “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataan-Mu”. Bunda Maria yang saat itu dipenuhi rasa takut, tetap percaya sepenuhnya kepada Tuhan. Dan kepercayaan itu membawa Yesus ke dunia untuk menyelamatkan kita. Totalitas kepercayaan ini juga merupakan bagian dari sikap Bunda Maria yang patut dijadikan pedoman hidup.
3.    Selalu rendah hati dan punya rasa cinta kepada sesama
Dalam Injil Lukas diceritakan bahwa Bunda Maria menempuh perjalanan yang sangat panjang demi ingin menemui saudarinya Elisabeth, ibu Yohanes Pembaptis. Bunda Maria ingin berbagi cinta dengan Elisabeth. Dan kunjungan hangat dari Bunda Maria membawa kebahagiaan bagi Elisabeth dan janinnya.
“Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?” Demikianlah ungkapan kebahagiaan Elisabeth.
Dari pengakuan Elisabeth ini kita sudah cukup tahu bahwa sosok Bunda Maria adalah sosok yang istimewa di hadapan Allah. Bisa saja keistimewaan itu dijadikan Bunda Maria untuk meninggikan dirinya, dan tak mau mengunjungi Elisabeth, karena ia merasa seharusnya Elisabeth lah yang mengunjunginya. Tapi, Bunda Maria tak memilih jalan itu. Ia justru membalasnya dengan tinggal bersama Elisabeth, yang tentunya untuk membantu meringankan hidup Elisabeth yang saat itu sedang hamil tua.
Sikap Bunda Maria yang rendah hati dan penuh rasa cinta kepada sesama ini perlu diterapkan dalam kehidupan kita di jaman sekarang ini.
4.    Selalu tabah
Salah satu sikap Bunda Maria yang paling menyentuh adalah ketabahan. Sebagai umat, mungkin kita tak akan sanggup jika berada pada posisi Bunda Maria kala itu. Jika diteliti dengan baik, kisah hidup Bunda Maria selama ini selalu terhimpit suasana sulit. Mulai dari hamil sebelum menikah dengan St. Yosep, berjalan bermil-mil untuk menemui Elisabeth, bahkan untuk melahirkan Yesus pun butuh perjuangan. Belum lagi perjalanan panjang harus ditempuh ke Betlehem, hingga berujung pada kelahiran Yesus di kandang, karena tak ada tempat menginap atau rumah sakit yang bisa ditempati. Bayinya pun hanya dibaringkan di palungan dan dibungkus dengan kain lampin. Usai kelahiran Yesus, Bunda Maria dan suaminya harus mengungsi untuk menjauhkan Yesus dari ancaman Raja Herodes.
Tapi Bunda Maria selalu tabah karena ia tahu Allah selalu menemaninya dalam setiap tapak perjalanan sulit yang ditempuhnya, termasuk perjalanan yang menghancurkan yang menuntut puteranya ke kayu salib. Ketabahan inilah yang perlu dihayati manusia jaman sekarang. Teladan Bunda Maria mengajak kita untuk tidak mudah mengeluh apalagi bersungut-sungut.
5.    Selalu bersyukur
Terkadang kita selalu mengeluh dengan keadaan hidup yang sulit dan lupa untuk bersyukur. Jika dibandingkan dengan Bunda Maria, hidupnya jauh lebih sulit. Bunda Maria bahkan harus tertatih menahan perih ketika melihat puteranya yang tak bersalah harus mati tergantung di kayu salib. Dan Bunda Maria hanya bisa memeluk raga Yesus ketika ia sudah tak bernyawa. Tak ada keluhan. Bunda Maria tetap bersyukur di tengah kepedihan itu.
Sikap Bunda Maria ini membuka mata kita bahwa bersyukur tidak hanya dilakukan saat kita mengalami suka dan senang. Bunda Maria memberi contoh bahwa di kala berduka, atau di saat apa yang dialaminya tidak sesuai dengan harapannya, ia tetap bersyukur. Dalam bersyukur ini Bunda Maria berserah diri kepada penyelenggaraan ilahi.
6.    Tanpa pamrih
Kendati pun sudah banyak contoh tentang sikap Bunda Maria yang tak mau mementingkan diri sendiri, tapi contoh terbesarnya adalah perjalanannya bersama Yesus menuju puncak Golgota. Sebagai ibu, setiap sakit yang dialami puteranya meninggalkan luka di hati. Namun tekad Bunda Maria tetap bulat. Ia tak pernah ingin meninggalkan puteranya. Bunda Maria mengesampingkan suasana kalut di hatinya dan memilih untuk menghibur Yesus seperti yang ditemui dalam perhentian keempat jalan salib.
Bunda Maria memberi kita teladan untuk tidak meninggalkan orang-orang yang kita kasihi berjuang sendiri dalam penderitaannya.
7.    Sangat mencintai Yesus
Tidak ada seorang pun di dunia ini yang mencintai Yesus lebih besar dari Bunda Maria. Cintanya sudah ada sejak Yesus masih berada dalam rahimnya. Jika kita benar-benar merenungkan setiap misteri suci dengan cintanya yang tak ternilai kepada Yesus, maka kita akan belajar dari sikap Bunda Maria ini tentang bagaimana mencintai Yesus lebih dalam dari biasanya.
DEMIKIANLAH  7 sikap Bunda Maria yang perlu praktekkan oleh siapa saja, teristimewa umat katolik. Memang idealnya semua sikap Bunda Maria di atas dihayati dalam hidup. Namun jika merasa terlalu sulit, kita dapat melakukannya secara  bertahap. Mulainya dari, yang menurut kita, mudah dilakukan. Dan jadikanlah itu sebagai model hidup kita.
diolah dari Katolik Pedia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar