Senin, 24 Februari 2020

PAUS FRANSISKUS: LANSIA BERPERAN DALAM RENCANA KESELAMATAN ALLAH

Lansia adalah “harta berharga yang terbentuk dalam perjalanan setiap kehidupan pria dan wanita, apa pun asal usul, latar belakang, atau kondisi ekonomi atau sosial mereka. Hidup adalah karunia, dan jika usia hidupnya panjang, itu hak istimewa, untuk diri sendiri dan orang lain.” Demikian tegas Paus Fransiskus saat menerima peserta konferensi tentang perhatian pastoral para lansia dalam audensi 31 Januari 2020. Kepada para peserta konferensi Paus Fransiskus meminta agar Gereja “mengubah sikap pastoralnya guna menanggapi kehadiran begitu banyak orang lansia dalam keluarga dan komunitas” dan “perhatian para lansia, datangi mereka dengan senyum di wajahmu dan Injil di tanganmu.”
Dunia saat ini, lanjut Paus Fransiskus, menghadapi perubahan demografis yang signifikan, orang muda menjadi lebih sedikit dan jumlah lansia meningkat. Masalah yang dihadapi lansia, papar Paus Fransiskus, antara lain disorientasi sosial, dan sikap acuh tak acuh dan penolakan dari masyarakat. Untuk itu, Gereja dan masyarakat dipanggil “untuk merenung secara serius guna belajar memahami dan menghargai nilai usia lanjut.”
Merujuk tema konferensi, yang berlangsung 29 – 31 Januari, Paus Fransiskus mengatakan, “kekayaan hidup bertahun-tahun ... adalah kekayaan orang, setiap orang yang memiliki pengalaman hidup dan sejarah bertahun-tahun sebelumnya. Paus Fransiskus menyambut konferensi itu, dan meminta agar konferensi itu tidak hanya menjadi “prakarsa terpencil” tetapi boleh menjadi awal “perjalanan pendalaman dan pencermatan pastoral.” Menurut Paus Fransiskus, “Kita perlu mengubah kebiasaan pastoral kita guna menanggapi kehadiran begitu banyak lansia dalam keluarga dan komunitas kita.”
Paus Fransiskus mengingatkan dalam Alkitab “umur panjang adalah berkat,” dan lansia juga mendapat tempat dalam rencana keselamatan Allah. “Sadar akan peran yang tak tergantikan dari para lansia,” lanjut Paus Fransiskus, “Gereja menjadi tempat dimana generasi-generasi dipanggil untuk ikut menjalankan rencana kasih Allah, dalam kaitan dengan pertukaran karunia Roh Kudus.” Baik orang tua maupun orang muda adalah “masa depan Gereja.”.
Secara khusus Paus Fransiskus mengatakan bahwa kakek nenek adalah “mata rantai yang sangat diperlukan dalam mendidik anak-anak dan orang muda dalam iman.” Para lansia, tegas Paus Fransiskus, hendaknya tidak hanya menjadi obyek perawatan Gereja, tetapi juga “aktor dalam pelayanan penginjilan pastoral, saksi-saksi istimewa tentang cinta kasih Allah yang sangat setia.” Paus Fransiskus kemudian memberikan kata-kata penghiburan dengan mengatakan, “Jangan takut. Berinisiatiflah. Bantulah para uskup dan keuskupan-keuskupan Anda guna meningkatkan pelayanan pastoral kepada dan bersama lansia. Jangan berkecil hati... Majulah!”
sumber: Pena Katolik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar