Senin, 24 Februari 2020

KISAH ANAK SEKOLAH MINGGU


Adalah seorang anak bernama Toni. Dia baru pulang dari mengikuti Sekolah Minggu di aula pastoran. Hari itu pelajaran Sekolah Minggu membahas kisah penyeberangan Laut Merah, yang diambil dari Kitab Keluaran.
Setibanya di rumah, sang Ibu menyambut dan memeluk Toni. Dia bertanya kepada anaknya apa yang baru dipelajari dalam Sekolah Minggu. Tanpa ada nada antusias, Toni mengatakan, “Kisah bangsa Israel menyeberangi Laut Merah.”
“Gimana kisahnya? Tolong ceritakan, mama pengen dengar,” pinta sang Ibu sedikit antusias.
Toni menatap wajah ibunya. Setelah itu barulah dia bercerita. “Bangsa Israel meninggalkan tanah Mesir, namun Firaun bersama balatentaranya memburu mereka. Mereka akhirnya sampai ke Laut Merah dan tak dapat menyeberanginya. Sementara itu balatentara Mesir semakin dekat. Maka Musa segera mengeluarkan walkie-talkienya, dan tak lama kemudian angkatan udara Israel membomi tentara Mesir, angkatan laut Israel membangun jembatan ponton sehingga orang-orang Israel itu dapat menyeberang.”
Sang Ibu terkejut setengah mati. “Begitukah guru agamamu menceritakan kisah itu kepadamu?”
“Memang tidak,” aku Toni dengan santai. “Tetapi kalau kuulangi kisah itu kepada mama dengan cara seperti yang mereka pakai waktu menceritakannya kepada kami, pasti mama tidak akan mempercayainya.”
Diolah kembali dari Harold S. Kushner, Derita, Kutuk atau Rahmat: Manakala Kemalangan Menimpa Orang Saleh. Yogyakarta: Kanisius, hlm 73.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar