Minggu, 17 Maret 2019

PAUS FRANSISKUS: TEKNOLOGI MENCIPTAKAN PESONA BERBAHAYA


Teknologi memiliki potensi yang memberi manfaat bagi semua umat manusia, tetapi juga menimbulkan hal yang beresiko akan akibat-akibat tak terduga, demikian kata Paus Fransiskus. Evolusi yang cepat dari peningkatan kapasitas teknologi, misalnya dengan kecerdasan buatan dan robot, menciptakan “pesona berbahaya; alih-alih memperlakukan kehidupan manusia dengan peralatan yang meningkatkan kepedulian, ada resiko menyerahkan kehidupan ke logika instrumen,” jelas Paus Fransiskus pada 25 Februari lalu.
“Perubahan itu diarahkan untuk menciptakan hasil yang naas – mesin tidak terbatas bisa berjalan sendiri, tetapi akhirnya mengontrol umat manusia,” jelas Paus Fransiskus. Pernyataan Paus Fransiskus ini disampaikan dalam audensi dengan anggota Akademi Kepausan untuk Kehidupan dan mereka berpartisipasi dalam siding ppleno pada 25 – 27 Februari, yang mencakup lokakarya dua hari tentang “Etika Robot: Manusia, Mesin dan Kesehatan.”
Dalam pidatonya itu, Paus Fransiskus mencatat “paradoks dramatis” yang sedang bekerja saat ini: tepat ketika umat manusia telah mengembangkan kemampuan ilmiah dan teknologi untuk membawa kesejahteraan yang lebih baik dan lebih luas bagi semua orang, sebaliknya ada peningkatan ketidak-setaraan dan konflik yang semakin memburuk.
Sementara bersyukur atas penelitian yang telah memecahkan masalah yang dulu dianggap tidak dapat diatasi, komplikasi dan ancaman baru dan lebih berbahaya telah muncul, jelas Paus Fransiskus. Masalahnya adalah ketika teknologi dikejar semata-mata untuk menguasai kemampuan yang sama sekali baru sambil mengabaikan tujuan sebenarnya dari teknologi dan untuk siapa itu ditujukan.
Teknologi tidak boleh dilihat sebagai kekuatan “asing dan musuh” terhadap kemanusiaan karena itu adalah penemuan manusia – produk kreativitas dan kejeniusan manusia. Itulah sebabnya teknologi harus selalu melayani kemanusiaan dan menghormati martabat setiap manusia, papar Paus Fransiskus.
Peningkatan otomatisasi, robot canggih dan kecerdasan buatan dapat menjadi “berbahaya secara sosial” jika manusia menjadi produk teknologi, alih-alih teknologi menjadi lebih manusiawi, kata Paus Fransiskus. Kepada para audiens Paus Fransiskus mendorong dialog dan kontribusi berkelanjutan orang-orang beriman dalam pencarian nilai-nilai dan kriteria universal untuk membantu membimbing penelitian dan pengembangan teknologi. Memiliki pedoman etis dapat membantu para pemimpin dan mereka yang berada dalam posisi berwenang untuk membuat keputusan yang tepat dan membantu melindungi hak asasi manusia dan planet ini, pungkas Paus Fransiskus.
sumber: UCAN Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar