Jumat, 15 Maret 2019

PASTOR DAN SAHABAT LAMANYA


Pengetahuan adalah pencerahan budi. Dari budi turun ke hati, dan dari sana lahirlah kehendak dan aksi. Budi yang tercerahkan dapat mendatangkan tindakan-tindakan jernih. Dan pencerahan tidak melulu datang hanya dari buku-buku saja atau dari ruang kelas. Pencerahan itu bisa datang dari apa dan siapa saja serta dari mana saja, tergantung adanya keterbukaan hati dan budi. Salah satunya adalah pengalaman.
Hal inilah yang hendak diangkat blog budak-bangka lima tahun lalu. Pada 15 Maret 2014, budak-bangka menurunkan tulisan dengan judul: “Pastor dan Sopir Mikrolet”. Tulisan tersebut mau mengisahkan cerita perjumpaan seorang pastor dengan sahabat lamanya, yang berprofesi sopir angkot. Sekilas cerita itu biasa-biasa saja. Akan tetapi, setelah mengikuti cerita tersebut dengan hati dan budi yang terbuka, kita akan menemukan sejumlah pesan bernilai yang berguna.
Dikemas dengan bahasa yang sederhana dan alur cerita yang ringan membuat pembaca dapat dengan mudah menikmatinya. Tulisan tersebut tidak terlalu panjang. Dapat dikatakan relatif singkat, sehingga pembaca dapat dengan cepat menyelesaikan bacaannya dan langsung menemukan pesannya. Bagaimana kisah perjumpaan dua manusia beda profesi itu? Dan apa pesan cerita tersebut bagi kita? Langsung saja membacanya di sini. Selamat membaca!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar