Renungan Pesta Yesus
Dipersembahkan di Bait Allah, Thn B/I
Bac I Ibr 2: 14 – 18; Injil Luk 2: 22 – 40;
Hari ini Bunda Gereja mengajak kita untuk merayakan pesta
Tuhan Yesus dipersembahkan di Bait Allah. Injil hari ini secara khusus
menampilkan kisah tersebut. Dikatakan bahwa ketika genap waktu pentahiran Yosef
dan Maria membawa bayi mereka ke Yerusalem untuk dipersembahkan kepada Tuhan. Hal
ini sesuai dengan hokum Taurat Musa. Jadi, sekalipun Maria dan Yosef tahu bahwa
anak mereka itu adalah Anak Allah yang Mahatinggi, tetap saja mereka
membawa-Nya ke Bait Allah dan menyerahkan-Nya kepada Tuhan. Keistimewaan mereka
tidak membuat mereka menjadi lain daripada yang lain.
Apa yang disampaikan Injil di atas sejalan dengan apa yang
disampaikan penulis Surat kepada Orang Ibrani. Dalam bacaan pertama, penulis lebih
fokus melihat pribadi Tuhan Yesus. Penulis sadar akan status Yesus Kristus. Akan
tetapi, dia melihat bahwa Tuhan Yesus telah menyamakan diri-Nya dengan manusia
lainnya. Yesus tidak melihat keistimewaan yang dimiliki-Nya sebagai sesuatu
yang membuat Diri-Nya lain dari yang lain.
Dalam kehidupan, tak jarang kita mendapat keistimewaan. Mungkin
karena status atau kedekatan relasi dengan kekuasaan. Misalnya, seorang imam
atau awam, karena kedekatannya dengan uskup, membuat ia mempunyai keistimewaan.
Tak jarang orang benar-benar memanfaatkan keistimewaan itu sehingga ia bisa
tampil lain dari yang lain. Contohnya, ia dapat membaptis anaknya tanpa melalui
prosedur yang berlaku bagi umat, karena ia punya relasi dekat dengan uskup;
apalagi yang membaptis adalah uskup. Sabda Tuhan hari ini membuka mata hati
kita. Tuhan Yesus, dan keluarga-Nya (Yosef dan Maria), sama sekali tidak
memanfaatkan keistimewaan mereka. Justru mereka mau menyamakan dirinya dengan
yang lainnya. Inilah yang dikehendaki Tuhan bagi kita.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar