Renungan Hari Kamis setelah Rabu Abu Thn
B/I
Bac I : Ul 30: 15 – 20; Injil
: Luk 9: 22 – 25;
Bacaan-bacaan
liturgi hari ini berbicara tentang hidup sesuai kehendak Allah. Dalam Kitab
Ulangan, yang menjadi bacaan pertama, melalui mulut Musa, disampaikanlah
tuntutan terhadap umat Israel, yaitu supaya mereka hidup menurut jalan yang
ditunjukkan Tuhan dan berpegang pada perintah-Nya (ay. 16). Dengan demikian
umat akan mendapatkan berkat dari Tuhan.
Hal
senada juga disampaikan Yesus dalam Injil hari ini. Dalam Injil Yesus
mengajukan sebuah "syarat" untuk mengikuti Dia. Yesus berkata,
"Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul
salibnya setiap hari." (ay. 23). Syarat yang diajukan Yesus ini merupakan
bentuk lain untuk mengikuti Dia menurut kehendak Allah, bukan mengikuti Yesus
sesuai keinginan dan cara kita masing-masing. Orang tak perlu merasa takut,
sekalipun nyawa taruhannya. Bersama Kristus umat akan mendapatkan keselamatan.
Melalui
sabda-Nya, Tuhan menghendaki kita untuk mendahulukan kehendak-Nya daripada
keinginan kita pribadi. Sebagai pengikut Kristus kita disadarkan akan tuntutan
menjadi murid-Nya. Dengan mengikuti Yesus berarti kita musti menyangkal diri
dan memikul salib kita setiap hari. Semuanya dilakukan demi Yesus. Atau dengan
kata lain, dengan menjadi pengikut Yesus berarti kita menyatukan penderitaan
kita dengan derita Yesus. Pesan sabda Tuhan ini sangat relevan buat kita pada
masa prapaskah, di mana kita diajak untuk pantang dan puasa. Aktivitas pantang
dan puasa merupakan wujud kita menyangkal diri, mengendalikan diri dari
dorongan nafsu tidak baik. Di sana kita menyatukan diri dengan derita Yesus.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar