PAUS FRANSISKUS AKAN PERMUDAH PEMBATALAN PERKAWINAN
Paus Fransiskus memang
fenomenal. Sejak pengangkatan dirinya sebagai Paus ke-266, Paus Fransiskus,
yang memiliki nama asli Jorge Mario Bergoglio, membuat banyak gebrakan. Pada misa
Kamis Putih, sebagai simbol pencucian kaki para rasul, Paus Fransiskus mencuci
kaki wanita, anak-anak dan lain-lain. Malahan di antara mereka ada yang muslim.
Setelah itu, Paus yang serba pertama ini, mencanangkan transparansi keuangan Vatikan. Seruan transparansi
inilah yang menjadi salah satu faktor yang mengangkatnya menjadi Man of the Year 2013 versi Majalah Time. Di sini Paus bukan hanya mau
membersihkan Gereja dari praktek korupsi, tetapi juga mau mengajak Gereja untuk
membangun hidup sederhana.
Gebrakan demi gebrakan yang
dilakukan Paus Fransiskus membuat orang melihat kalau Paus, yang berasal dari
Argentina ini, sebagai manusia yang tidak mau terikat dengan kebiasaan lama. Karena
itu, Paus Fransiskus mau membawa pembaharuan.
Terakhir Paus Fransiskus
ingin membawa pembaharuan dalam perkawinan katolik. Dalam sinode keluarga awal
bulan Oktober lalu, Paus menyampaikan harapannya akan adanya perubahan. Sekalipun
Bapa Sinode tetap memutuskan untuk tetap setia pada ajaran Gereja, Paus
Fransiskus tetap mencanangkan pembaharuan.
Baru-baru ini Paus Fransiskus
mengungkapkan keinginannya supaya pembatalan perkawinan lebih mudah, lebih
cepat dan lebih murah bagi umat biasa. Paus menekankan bahwa sistem yang ada
saat ini sangat cacat. Hal ini dikaitkan dengan pemecatan seorang pejabat
tribunal yang tertangkap menerima suap demi pembatalan perkawinan.
Sebagaimana yang diketahui,
ada banyak kasus dimana perkawinan dapat dibatalkan, namun tidak pernah
terjadi. Masalah ini terus menjadi ganjalan bagi Gereja selama berabad-abad.
Dalam beberapa kali, banyak orang mengkritisi karena mereka merasa prihatin
bahwa pembatalan tampaknya lebih mudah bagi orang kaya – pandangan ini
diperkuat oleh pernyataan Paus Fransiskus.
Paus Fransiskus menyatakan bahwa
tribunal Gereja bukan hanya memperhatikan aspek keadilan saja, melainkan juga
bela rasa. “Gereja induk memiliki sikap cukup murah hati memberikan keadilan
secara bebas, seperti dilakukan oleh Yesus Kristus,” kata Paus Fransiskus. “Gereja
harus mampu mengatakan YA, pernikahan
Anda batal, tidak sah atau sah.”
Hingga saat ini Paus
Fransiskus sudah banyak menyerukan gerakan pembaharuan. Seruan Paus ini bukan
semata-mata ditujukan untuk dirinya sendiri, melainkan untuk umat katolik
universal. Seruan ini adalah ajakan. Menjadi persoalan, sudah sejauh mana
ketergerakan hati kita untuk mengikuti ajakan Paus ini. Ataukah kita biarkan
saja seruan itu sehingga menjadi seruan-seruan di padang gurun.
Pangkalpinang, 8
November 2014
by: adrian
Baca
juga:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar