Minggu, 09 November 2014

Paus Fransiskus & Pembantalan Perkawinan

PAUS FRANSISKUS AKAN PERMUDAH PEMBATALAN PERKAWINAN
Paus Fransiskus memang fenomenal. Sejak pengangkatan dirinya sebagai Paus ke-266, Paus Fransiskus, yang memiliki nama asli Jorge Mario Bergoglio, membuat banyak gebrakan. Pada misa Kamis Putih, sebagai simbol pencucian kaki para rasul, Paus Fransiskus mencuci kaki wanita, anak-anak dan lain-lain. Malahan di antara mereka ada yang muslim.

Setelah itu, Paus yang serba pertama ini, mencanangkan transparansi keuangan Vatikan. Seruan transparansi inilah yang menjadi salah satu faktor yang mengangkatnya menjadi Man of the Year 2013 versi Majalah Time. Di sini Paus bukan hanya mau membersihkan Gereja dari praktek korupsi, tetapi juga mau mengajak Gereja untuk membangun hidup sederhana.

Gebrakan demi gebrakan yang dilakukan Paus Fransiskus membuat orang melihat kalau Paus, yang berasal dari Argentina ini, sebagai manusia yang tidak mau terikat dengan kebiasaan lama. Karena itu, Paus Fransiskus mau membawa pembaharuan.

Terakhir Paus Fransiskus ingin membawa pembaharuan dalam perkawinan katolik. Dalam sinode keluarga awal bulan Oktober lalu, Paus menyampaikan harapannya akan adanya perubahan. Sekalipun Bapa Sinode tetap memutuskan untuk tetap setia pada ajaran Gereja, Paus Fransiskus tetap mencanangkan pembaharuan.

Baru-baru ini Paus Fransiskus mengungkapkan keinginannya supaya pembatalan perkawinan lebih mudah, lebih cepat dan lebih murah bagi umat biasa. Paus menekankan bahwa sistem yang ada saat ini sangat cacat. Hal ini dikaitkan dengan pemecatan seorang pejabat tribunal yang tertangkap menerima suap demi pembatalan perkawinan.

Sebagaimana yang diketahui, ada banyak kasus dimana perkawinan dapat dibatalkan, namun tidak pernah terjadi.  Masalah ini terus menjadi ganjalan bagi Gereja selama berabad-abad. Dalam beberapa kali, banyak orang mengkritisi karena mereka merasa prihatin bahwa pembatalan tampaknya lebih mudah bagi orang kaya – pandangan ini diperkuat oleh pernyataan Paus Fransiskus.

Paus Fransiskus menyatakan bahwa tribunal Gereja bukan hanya memperhatikan aspek keadilan saja, melainkan juga bela rasa. “Gereja induk memiliki sikap cukup murah hati memberikan keadilan secara bebas, seperti dilakukan oleh Yesus Kristus,” kata Paus Fransiskus. “Gereja harus mampu mengatakan YA, pernikahan Anda batal, tidak sah atau sah.

Hingga saat ini Paus Fransiskus sudah banyak menyerukan gerakan pembaharuan. Seruan Paus ini bukan semata-mata ditujukan untuk dirinya sendiri, melainkan untuk umat katolik universal. Seruan ini adalah ajakan. Menjadi persoalan, sudah sejauh mana ketergerakan hati kita untuk mengikuti ajakan Paus ini. Ataukah kita biarkan saja seruan itu sehingga menjadi seruan-seruan di padang gurun.
Pangkalpinang, 8 November 2014
by: adrian
Baca juga:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar