Pesta Pemberkatan
Gereja Basilik Lateran, Thn A/II
Bac I Yeh 47: 1 – 2, 8 – 9, 17; Bac II 1Kor3: 9b – 11, 16 – 17;
Injil Yoh 2: 13 – 22;
Hari ini Gereja Universal bergembira dalam pesta pemberkatan
Gereja Basilika Lateran. Gereja adalah rumah Tuhan. Bacaan-bacaan liturgi hari
ini berbicara tentang rumah Tuhan, yang biasa disebut Bait Allah. Bacaan pertama,
yang diambil dari Kitab Nabi Yehezkiel, melukiskan penglihatan Nabi Yehezkiel
tentang Bait Allah. Di sana mau dikatakan bahwa dari dalam Bait Allah akan
mengalir rahmat kehidupan bagi semua makhluk hidup.
Injil hari ini bercerita tentang Tuhan Yesus yang
membersihkan Bait Allah di Yerusalem. Pada waktu itu Tuhan Yesus, bersama
masyarakat, hendak berdoa di Bait Allah, sesuai tradisi Yahudi. Akan tetapi di
sana Dia mendapati banyak orang berdagang. Dalam perdagangan itu terjadilah
pemerasan. Rumah Tuhan dijadikan ladang pemerasan demi keuntungan pribadi. Hal inilah
yang membuat Tuhan Yesus marah lalu mengusir para pedagang itu. Tuhan Yesus
menegaskan kepada mereka, “Jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat
berjualan.” Di sini mau dikatakan bahwa Tuhan Yesus ingin supaya rumah Tuhan
dijadikan sebagaimana semestinya; jangan menyalahgunakannya.
Tekanan Tuhan Yesus tentang penggunaan Bait Allah sebagaimana
seharusnya kembali ditekankan Paulus dalam bacaan kedua. Dalam suratnya yang
pertama kepada jemaat di Korintus, Paulus menegaskan bahwa diri umat adalah
Bait Allah. Di sini Paulus mau mengatakan bahwa Bait Allah itu tidak sebatas
gedung saja. Bait Allah itu terjelma juga dalam pribadi tiap umat. Oleh karena
itu, Paulus mengajak umat untuk menghargai dan menghormati dirinya sebagaimana
ia menghormati Bait Allah. Jangan mencemarkan tubuh dengan tindakan dosa,
karena sama saja halnya dengan mencemarkan Bait Allah.
Di saat kita merayakan pesta pemberkatan Gereja Basilika
Lateran, kita disadarkan bahwa Bait Allah itu tidak hanya ada dalam wujud
gedung gereja, melainkan juga berwujud pribadi kita masing-masing. Kita juga
adalah Bait Allah. Diri kita adalah juga Gereja. Sebagaimana pesan bacaan kedua
dan Injil, Tuhan menghendaki supaya kita tidak menyalahgunakan Bait Allah, baik
itu gedung gereja maupun diri kita. Gereja hendaklah digunakan untuk bertemu
dengan Tuhan dalam kebersamaan, bukan sebagai ajang show, entah itu soal berpakaian maupun kekayaan lainnya. Dan kita
juga jangan sampai mencemarkan diri kita dengan tindakan-tindakan yang dapat
melukai Hati Allah. Di samping itu, Tuhan juga menghendaki supaya kita
benar-benar menjadi Bait Allah yang dapat mengalirkan rahmat kehidupan kepada
orang lain.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar